Inilah Alasan Pentingnya Money Management dalam Investasi Saham

Investor tersukses sekaligus legendaris asal Indonesia yakni Lo Kheng Hong pernah berkata, ‘Harta kekayaan dunia ini tidak terletak di bawah laut, tapi di bursa saham’.

Benar sekali memang, karena dengan dunia yang terus berkembang, saham menjadi instrumen keuangan yang sangat menjanjikan.

Hal inilah yang membuat jumlah investor saham makin meningkat, tak peduli jenis kelamin, usia hingga latar belakang pendidikan.

Bahkan kalangan milenial yang selalu dianggap tak bisa berinvestasi, mulai melirik saham sebagai cara memperoleh cuan besar terutama ketika usia tak produktif lagi.

Memang dibandingkan investasi emas, properti atau tabungan, risiko merugi pada investasi saham jauh lebih besar.

Namun keuntungan investasi saham yang jauh lebih besar pula menjadikan instrumen keuangan ini sangat menarik perhatian.

Baca juga: Awas! 5 Perilaku ini Bisa Menjadi Ancaman Bagi Investasi Anda

Hanya saja jika mendambakan bisa sukses dalam dunia saham seperti Kheng Hong atau mungkin Warren Buffett yang merupakan investor saham tersukses dan terkaya sepanjang sejarah dunia, tentu tidak dapat dilakukan secara sembrono.

Ada satu hal yang menjadi kunci kesuksesan Buffett, yakni pentingnya memahami money management atau manajemen keuangan saat berinvestasi saham.

Apa itu Money Management?

© pch.vector-Freepik
© pch.vector/Freepik

Sebelum memahami alasan kenapa money management itu sangat penting dalam investasi saham, ada baiknya Anda tahu apa itu money management.

Secara singkat, money management adalah kemampuan investor mengatur modal saat membeli saham. Sehingga money management ini akan menjadi bagian dari manajemen risiko investasi saham.

Seperti yang diketahui, investasi saham memiliki risiko merugi sebesar potensi keuntungan yang ditawarkan, sehingga investor yang profesional sudah pasti melakukan manajemen risiko melalui money management.

Jika mengikuti strategi investasi Buffett yang adalah value investing, pria dengan total kekayaan dari investasi menembus seribu triliun Rupiah itu memilih diversifikasi investasi sebagai bentuk money management.

Kenapa begitu? Karena menurut Buffett, janganlah pernah meletakkan seluruh telur yang dimiliki di dalam satu keranjang.

Maksud dari perkataan Buffett itu adalah jangan jadi investor yang mengalokasikan seluruh uang di dalam satu jenis saham.

Lantaran money management ini bertujuan untuk membatasi potensi kerugian seorang investor, perilaku inilah yang akhirnya membedakan antara seorang investor pemula dengan yang sudah profesional.

Alasan Pentingnya Money Management dalam Saham

Sehebat apapun seorang investor, mereka sudah pasti tidak akan bisa menghindari yang namanya kerugian.

Karena memang ketika seseorang memutuskan menjadi investor, tidak semua portfolio yang dimiliki atau saham yang dibeli bakal berakhir dengan keuntungan. Bahkan ada banyak investor yang cuma untung empat dari sepuluh emiten yang dibeli.

Baca juga: 7 Tips Investasi Bagi Wanita Milenial, Bagaimana Caranya?

Bagi seorang investor berpengalaman, kerugian jelas tidak akan membuat mereka down. Namun bagi investor pemula yang sama sekali tidak memahami money management, kerugian akan membuat mereka kehilangan modal dan kepercayaan diri.

Untuk itulah mempelajari money management sangat penting bagi seorang investor.

Jika Anda masih penasaran kenapa sih money management itu sangat penting, maka berikut ini beberapa alasan yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Mengontrol Modal

© pch.vector/Freepik
© pch.vector/Freepik

Kondisi pasar yang terus bergejolak adalah salah satu hal yang tidak bisa dikontrol oleh investor. Karena memang pada dasarnya, tidak ada investor yang bisa menggerakkan pasar naik atau turun.

Dalam menghadapi segala ketidak tentuan itulah, money management merupakan pengontrol modal yang digelontorkan oleh seorang investor.

Dengan money management, seorang investor tidak akan melakukan pembelian atau penjualan aset secara berlebihan yang bisa-bisa malah menghabiskan modal begitu saja.

Karena komponen pertama dalam money management adalah total modal, sehingga Anda bisa tahu berapa besar sih uang yang bisa digunakan untuk investasi. Tentunya makin besar modal, makin membuat portfolio nyaman.

Investor dengan modal yang besar tidak akan gampang terkena margin call dan lebih efisien dalam menentukan stop loss.

Bagi seorang investor pemula, ada baiknya menggunakan modal kecil terlebih dulu dan meningkatkan secara bertahap setelah makin memahami dunia investasi saham.

Proses ini akan bisa lebih leluasa dilakukan berkat adanya money management.

2. Risiko Maksimal Tiap Transaksi

© unitonevector/Freepik
© unitonevector/Freepik

Alasan kedua kenapa money management sangat penting bagi investasi saham adalah membantu Anda memahami risiko maksimal pada tiap-tiap transaksi.

Seperti yang diketahui, banyak investor (khususnya pemula), menggelontorkan seluruh modal mereka pada satu emiten yang tampak menjanjikan.

Jika hal ini dilakukan tanpa pengetahuan mumpuni soal saham, maka sama halnya dengan berjudi yang bukan tak mungkin, melenyapkan modal begitu saja lantaran tidak ada stop loss. Melalui money management.

Anda akan tahu berapa besar jumlah kerugian ketika melakukan transaksi saham yang gagal, termasuk ‘menyelamatkan’ diri saat mencapai stop loss.

Karena memang money management membantu Anda melakukan diversifikasi saham yang bisa membuat investor mengelola risiko kerugian.

Contohnya seperti jika Anda menerapkan risiko maksimal tiap transaksi sebesar Rp1 juta, maka saat terkena stop loss, total kerugian maksimal Rp1 juta per transaksi.

Untuk menerapkan risiko maksimal tiap-tiap transaksi tidak ada aturan khusus, tapi banyak investor yang meyakini besarannya tidak lebih 2% dari total modal yang dimiliki. Sehingga jika total modal investasi Anda mencapai Rp10 juta, maka risiko maksimal per transaksi sekitar Rp200 ribu.

Baca juga: 10 Investor Saham Paling Sukses yang Bisa Dijadikan Role Model Investasi

3. Risiko Maksimal Seluruh Transaksi

© unitonevector/Freepik
© unitonevector/Freepik

Selain membantu investor dalam menetapkan risiko maksimal tiap-tiap transaksi, money management juga dapat membuat investor mengetahui berapa besar risiko maksimal dari seluruh transaksi.

Seperti contoh sebelumnya, jika Anda menetapkan risiko maksimal per transaksi adalah 2% dan risiko maksimal seluruh transaksi mencapai 10% dari total modal, maka investor cuma bisa melakukan lima kali transaksi saja entah penjualan atau pembelian saham.

Sehingga kalau total modal investasi adalah Rp10 juta, maka batas total kerugian seluruh transaksi adalah Rp1 juta. Dengan menetapkan total risiko kerugian seluruh transaksi, Anda bisa melakukan pemantauan pada kegiatan investasi.

Ada baiknya investor pemula tidak melakukan diversifikasi saham terlalu banyak, karena akan kesulitan dalam memantau seluruh emiten.

Pahamilah bahwa tiap-tiap emiten yang masih satu sektor, biasanya memiliki hubungan yang cukup tinggi dalam posisi transaksi. Contohnya Anda mempunyai saham perbankan BBCA dan BBNI, jika BBCA mengalami koreksi, maka BBNI berpeluang terkoreksi pula.

Sehingga sangat penting adanya money management supaya investor bisa membatasi diri mengenai berapa banyak posisi transaksi yang diambil supaya batas maksimal kerugian masih sesuai dengan rencana.

4. Perbandingan Untung Rugi

© dooder/Freepik
© dooder/Freepik

Nah alasan terakhir kenapa money management sangat penting dalam investasi saham adalah bisa membantu investor dalam mengetahui posisi stop loss serta target yang ingin diraih.

Artinya, investor dapat memahami berapa besar perbandingan atau rasio keuntungan dan kerugian.

Contohnya jika Anda membeli saham di posisi Rp2.000 dengan stop loss Rp1.000 dan target Rp3.000. Maka reward yang Anda miliki adalah Rp1.000 dari Rp3.000-Rp2.000, sementara risk sebesar Rp1.000 dari Rp2.000-Rp1.000. Sehingga dengan demikian, rasio reward:risk menjadi 1:1 (Rp1.000:Rp1.000).

Memang untuk apa sih rasio reward/risk ini? Supaya investor bisa memilih posisi investasi yang tepat. Jika Anda mengincar keuntungan besar, rasio reward haruslah lebih tinggi daripada risiko.

Kenapa begitu? Agar sekalipun Anda tidak untung seluruhnya saat trading, total profit masih lebih besar daripada kerugian.

Kendati demikian, rasio ini bisa berubah dan menyesuaikan kondisi investasi sehingga ada baiknya investor melakukan trailing stop loss atau mengubah stop loss ketika keuntungan meningkat. Melalui trailing stop loss ini, Anda bisa melindungi sebagian keuntungan yang sudah diperoleh.

Baca juga: Belajar Saham, Pengetahuan Dasar Investasi Saham, Yuk Pahami!

Kesimpulan

Melalui ulasan di atas, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa money management sangatlah penting bagi investasi saham.

Mau Anda adalah investor yang sudah berpengalaman atau baru saja memasuki dunia saham, memahami money management akan membuat Anda lebih nyaman dan tenang saat melangkah di pasar modal.

Karena memang money management akan membantu investor dalam melindungi modal yang dimiliki, agar tidak cepat habis ketika ada di posisi stop loss. Semakin lama modal bisa bertahan, maka peluang untuk berinvestasi makin lama pula.

Tentunya investor-investor pemula yang ingin seperti Buffett atau Kheng Hong yang mampu meraup untung jangka panjang, money management adalah hal pertama yang wajib diterapkan agar tidak selalu berspekulasi.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.