9 Pertanyaan Tentang Saham yang Banyak Di Ajukan

Pertanyaan tentang saham memang tidak ada habisnya. Mulai dari hal yang mendasar, sampai dengan teknik serta strategi berinvestasi, semuanya selalu menarik untuk di bahas.

Apalagi bagi pemula yang ingin atau baru bergabung di dunia saham. Mungkin ada segudang pertanyaan yang ingin sekali di tanyakan. Namun karena saking banyaknya kadang malah jadi bingung sendiri harus mulai dari mana.

Kali ini saya ingin merangkum 9 pertanyaan yang seringkali di tanyakan oleh para investor pemula tentang saham, beserta jawabannya. Mungkin pertanyaan-pertanyaan berikut ini bisa membantu Anda untuk memahami investasi saham dengan lebih mudah.

Tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung kita bahas!

1. Apa itu Pasar Modal?

Pertanyaan ini merupakan salah satu hal mendasar berkaitan dengan saham. Kita mungkin sering mendengar kata “pasar modal”, tapi sebenarnya apa sih pasar modal itu?

Dalam UU No 8 tahun 1995, pasar modal di gambarkan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.

Mirip seperti pasar tradisional, di pasar modal juga terjadi aktifitas jual beli dan tawar menawar. Namun yang di perdagangkan adalah efek (keuangan), yang salah satunya berbentuk saham dari perusahaan terbuka. Baik itu perusahaan yang baru IPO (Initial Public offering) ataupun yang sudah lama.

Jadi, di pasar saham tidak hanya jual beli saham ya, tapi ada bentuk efek lainnya obligasi dan surat berharga komersial.

Dalam jual beli saham di pasar modal, kita memerlukan perantara yang disebut dengan perusahaan sekuritas. Saat ini sudah banyak perusahaan sekuritas digital, seperti Ajaib, Bibit dan lain-lain. Anda tinggal download saja lewat smartphone.

Tiap negara biasanya memiliki pasar sahamnya masing-masing. Kalau di Indonesia, dikenal dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang mulai di dirikan sejak tahun 1921. Namun dulu namanya Pasar Modal Batavia.

Nah, apakah kita bisa membeli saham di pasar modal luar negeri dan sebaliknya?

Jawabannya, bisa. Tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk melengkapi pemahaman Anda tentang pasar saham, Anda bisa membaca artikel berikut ini!

Baca yang ini, Apa Itu Pasar Modal (Definisi, Sejarah, Lembaga)

2. Apakah Investasi Saham itu Aman?

“Kalau saya investasi saham, kira-kira uang saya aman tidak ya? Takutnya ketika perusahaan sekuritas terkena suspend/ masalah uangkita juga ikut lenyap”

Banyak investor pemula yang merasa khawatir tentang keamanan investasi saham.

Sebenarnya kekhawatiran adalah hal yang sangat wajar, ini tandanya kita berhati-hati. Namun, agar tidak berlebihan tetap harus di imbangi dengan informasi yang objektif dan seimbang ya. Sekarang kita cari tahu jawabannya, apakah investasi saham itu aman?

Jawabannya, aman. Dalam artian, kemungkinan uang kita di bawa kabur itu sangat kecil karena sebagai investor hak kita akan di lindungi. Salah satunya dengan adanya KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).

KSEI ini adalah sebuah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) yang melayani jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek. Intinya, jika terjadi apa-apa Anda bisa mengadukannya lewat KSEI (sudah di atur undang-undang).

Saat ini, KSEI sudah memiliki saran penunjang digital yang si sebut AKses KSEI. Bagi kita yang sudah menjadi investor aktif di BEI bisa mendownload dan mendaftar AKses KSEI.

Baca juga, Apa itu Akses KSEI (Perlindungan Saat Sekuritas Saham Tutup Bubar)

Namun di sisi lain, investasi saham bisa jadi tidak aman ketika di lakukan tanpa persiapan yang matang. Misalnya kita menggunakan uang jutaan rupiah untuk investasi saham dengan uang pinjaman atau dana pendidikan anak. Pemilihan saham yang di beli pun hanya mengikuti “apa kata orang”.

Jika begini, Anda harus berhati-hati karena bukan tidak mungkin uang tersebut malah lenyap dalam beberapa saat saja.

Jadi bisa di simpulkan, bahwa investasi saham juga memiliki resikonya tersendiri, sama halnya dengan jenis investasi lain.

3. Kenapa Banyak Orang Tertarik Investasi Saham?

Pertanyaan lainnya yang seringkali di ajukan oleh para calon investor saham adalah, “kenapa banyak orang tertarik berinvestasi saham?”

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan membahasnya dari 2 sudut pandang.

Bagi orang yang cenderung ingin cepat kaya, jawabannya yang seringkali di temukan adalah karena banyak orang sukses dengan investasi saham. Sebut saja yang paling terkenal misalnya Lo Kheng Hong atau Warren Buffet, belum lagi orang-orang yang sering memperlihatkan ‘hasil panen’ nya di medsos.

Namun pertanyaannya, apakah dengan investasi saham otomatis langsung kaya?

Nah, lain lagi dengan orang yang awalnya sudah punya reflek berhati-hati. Biasanya mereka sudah tahu bahwa pada dasarnya investasi pasti memiliki resiko.

Mereka akan melihat saham sebagai sesuau yang menarik karena bisa menyelamatkan keuangan dari inflasi, bisa membantu mencapai tujuan keuangan secara jangka panjang dan sebagainya.

Jadi, inilah alasan-alasan yang membuat banyak orang tertarik berinvestasi saham. Kalau Anda tipe yang mana?

4. Bagaimana Langkah Bertransaksi Saham?

Sekarang kita bicara soal teknis. Yakni bagaimana langkah bertransaksi saham?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kita bisa bertransaksi saham di sebuah “pasar” bernama BEI (Jika ingin membeli saham-saham dalam negeri).

Namun dalam jual beli saham diperlukan perantara, yaitu melalui perusahaan sekuritas (broker). Kalau jaman dulu, kita harus pergi ke kantor perusahaan sekuritas untuk mendaftar sebagai investor dengan membawa dokumen-dokumen yang di butuhkan.

Tapi sekarang, itu sudah tidak diperlukan.

Anda tinggal mendownload aplikasi yang di sediakan oleh perusahaan sekuritas, kemudian mengisi data-data serta mengupload dokumen yang di butuhkan.

Setelah proses pendaftaran sukses dan terverifikasi, Anda bisa langsung bertransaksi saham. Biasanya proses verifikasi ini tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya sekitar sehari saja.

Jika sudah terverifikasi, Anda juga akan memiliki RDN (rekening dana nasabah) yang diperuntukan untuk bertransakasi efek lewat perusahaan sekuritas yang Anda pilih.

Untuk membeli saham, umumnya Anda bisa memilih metode langsung beli ataukah memasang harga tertentu sehingga jika match, bisa otomatis beli.

Namun jika Anda menggunakan cara yang kedua, Anda perlu mengisi dulu saldo RDN minimal sesuai dengan harga pembelian saham. Lain lagi dengan metode langsung beli, Anda bisa memilih membayar menggunakan saldo RDN, transfer bank, ataupun e-wallet.

Begitupun saat menjualnya. Anda bisa menjual saham kapanpun lewat aplikasi, uang akan cair ke RDN ataupun ke rekening bank yang Anda daftarkan.

5. Berapa Modal yang Dibutuhkan Untuk Investasi Saham?

Dulu, jual beli saham terkesan hanya untuk golongan orang-orang berduit saja. Karena minimal investasi biasanya diatas Rp 5 jutaan.

Namun sekarang, saham bisa di perjual belikan hampir oleh semua orang!

Modal investasi saham sangat bervariasi. Bisa Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, Rp 1 juta, Rp 10 juta dan seterusnya.

Anda bisa bisa membeli saham asalkan minimal 1 lot, atau 100 lembar saham. Misalnya harga saham ABCD harganya Rp 100/ lembar. Anda tinggal kalikan 100, jadi harga 1 lotnya adalah Rp 10.000.

Oh ya, sebelum berinvestasi tetap cek dulu ketentuan dari perusahaan sekuritas yang Anda pilih ya. Karena ada juga yang masih menetapkan minimal investasi dengan jumlah tertentu.

6. Apakah Jual Beli Saham Dikenakan Biaya?

Saat ini, sudah banyak perusahaan sekuritas (broker) yang tidak memungut biaya pembelian saham alias gratis.

Jadi ketika Anda membeli saham ABCD 1 lot seharga Rp 10.000, maka Anda harus membayar Rp 10.000 saja. Tidak ada biaya lainnya.

Namun jika kita menjual sahamnya, tentu ada potongan biaya yang harus di bayarkan. Diantaranya biaya komisi dari perusahaan sekuritasnya itu sendiri sekitar 0,15% – 1.35%, biaya transaksi (levy) 0,04%, dasar pengenaan PPN yakni 0,03%, dan juga PPh sebesar 0,1%.

Tenang saja, pemotongan biaya diatas tidak akan membebani investor kok karena jika di gabungkan, jumlahnya tetap kecil.

7. Bagaimana Strategi Berinvestasi Saham?

Nah ini pertanyaan yang sebenarnya tidak akan ada habisnya untuk di diskusikan. Tapi secara umum, investor saham terbagi menjadi dua yakni investor jangka pendek atau dikenal sebagai trader dan investor jangka panjang atau value investor.

Tentu saja keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan akan menghasilkan strategi yang berbeda pula. Namun keduanya sama-sama berjuan untuk mencari keuntungan dari jual beli saham.

Seorang trader cenderung perlu memiliki skill analisa teknikal sementara value investor perlu punya skill analisa fundamental.

Selain itu value investor juga perlu mengatir portofolio investasinya secara berkala dengan diversifikasi untruk mengurangi resiko kerugian.

Baca juga, Strategi Investasi Saham Menguntungkan dengan Modal Rp 10 juta

8. Kapan Waktu yang Tepat Untuk Membeli dan Menjual Saham?

Secara umum, jawabannya yakni belilah saham saat harganya murah dan jual ketika harganya naik.

Namun jika yang di tanyakan adalah kapan harga saham bisa naik dan turun?

Jawabannya, bisa kapan saja. Karena naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor.

Misalnya saat pandemik 2 tahun lalu. Siapa sangka harga-harga saham akan turun drastis? Siapa sangka bahkan sekelas saham bluechip juga ikut diskon besar-besaran?

Yang perlu kita lakukan adalah memantau secara berkala dan memperhatikan faktor-faktor tersebut. Nah apa saja aspek yang perlu kita analisa?

  • Kinerja saham selama 5-10 tahun
  • Sentimen industri terkait
  • Aksi koporasi
  • Kondisi ekonomi negara bahkan dunia
  • Jual beli saham asing

Namun jika Anda tertarik, ada beberapa hasil pengamatan mengenai musim saham yang bisa dijadikan pertimbangan. Saya sudah menulisnya di artikel lain.

Baca juga, Mengenal Berbagai Musim Saham, Kapan Waktu Terbaik Berinvestasi?

9. Apakah Investor Saham Selalu Mendapatkan Dividen?

Investor saham tidak selalu mendapatkan dividen.

Ada emiten-emiten yang rajin membagikan dividen dan juga sebaliknya. Dividen hanya di dapatkan jika memang perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk membagikan sebagian keuntungan dalam bentuk dividen kepada para investornya.

Jumlah dividen juga bisa berbeda-beda. Tergantung kebijakan perusahaannya.

Jadi jika Anda mengharapkan dividen (apalagi ingin dividen yang tinggi) cek dulu bagaimana laporan keuangan emiten terkait ya.

Penutup

Nah itulah 9 pertanyaan yang seringkali di ajukan para investor pemula. Semoga penjelasan diatas bisa memberikan pencerahan bagi Anda yang memiliki pertanyaan yang sama. Selamat belajar berinvestasi.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.