PT Wijaya Cahaya Timber menuju IPO, bisa dipesan sampai 16 januari 2023 dengan kode emiten FWCT.
Ada 375 juta saham yang ditawarkan pada public, jumlah ini setara dengan 20% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga tiap lembar saham sangat terjangkau, Anda bisa mulai melakukan penawaran melalui laman resmi e-ipo dengan kisaran harga antara Rp 108-118.
Jika dikalikan dengan jumlah saham, maka PT Wijaya akan mendapatkan dana segar sekitar Rp 40,5-44,25 miliar jika semua saham berhasil terjual pada masa IPO.
Dalam dokumen prospektus, tertulis Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Prospektus juga menyertakan nama – nama pemegang saham.
Mayoritas saham Wijaya Cahaya Timber dimiliki oleh PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu 71,67%.
Selanjutnya ada PT Mandiri Sejahtera Jaya Abadi 26,67%; Budi Tjahjadi 0,83%; dan Aris Sunarko 0,83%.
Aris Sunarko merupakan pemilik dari PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu, jadi secara tidak langsung PT Wijaya dipegang juga oleh Aris.
Profil Perusahaan
PT Wijaya Cahaya Timber Tbk berdiri pada 8 Maret 2017 di Jakarta yang bergerak di bidang industri kayu lapis/plywood.
PT Wijaya memiliki 4 pabrik utama yang dioperasikan sendiri, ada 3 pabrik di Malang dan 1 pabrik lainnya di Jember.
Pabrik pertama di Malang berdiri pada tahun 2017 dengan kapasitas awal 48.000 m3 per tahun dan memulai produksinya pertama kali pada Maret 2018.
Pada kuartal keempat di tahun yang sama, pabrik kedua di malang berdiri dengan kapasitas tambahan 48.000 m3 per tahun.
Kapasitas tambahan ini dibutuhkan karena perseroan telah melakukan penjualan ekspor untuk kawasan Asia seperti Malaysia, Korea, dan Jepang.
Permintaan kayu lapis pun meningkat dan otomatis mengerek kinerja penjualan perseroan.
Sehingga dirasa perlu mendirikan pabrik ketiga yang juga dibangun di Malang pada kuartal keempat tahun 2019 dengan kapasitas tambahan 48.000 m3 per tahun.
Pada tahun 2020, PT Wijaya tterus meningkatkan kinerja penjualannya dan mulai menjajaki pasar ekspor Amerika Serikat.
Selanjutnya pada tahun 2021, perseroan juga berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara di wilayah Timur Tengah.
Permintaan ekspor semakin meningkat yang artinya kapasitas pabrik harus juga ditingkatkan.
Pada tahun 2021, PT Wijaya menambah kapasitas pabrik di Malang menjadi total 150.000 m3 dari sebelumnya hanya 120.000 m3 per tahun.
Masih pada tahun yang sama, PT Wijaya memperluas cakupan wilayah produksi dengan mendirikan pabrik di Jember.
Pabrik ini mempunyai kapasitas penuh sebesar 96.000 m3 per tahun pada kuartal pertama 2022.
Hingga saat ini PT Wijaya telah memiliki 4 bangunan pabrik di dua kota di Jawa Timur yaitu Malang dan Jember.
Total keseluruhan kapasitas produksi 4 pabrik tersebut adalah 198.000 m3 plywood yang memenuhi kualifikasi dan sertifikasi berstandar tinggi.
Plywood berstandar tinggi dibuat untuk menyesuaikan permintaan pasar ekspor seperti Amerika dan Jepang, serta telah mengekspor ke 12 negara tujuan.
PT Wijaya mempunyai lebih dari 3.000 tenaga kerja yang menghidupi aktifitas produksi di 4 pabrik.
Jadwal Penawaran Umum
Melansir dari laman e-ipo, berikut jadwal penawaran umum PT Wijaya Cahaya Timber (FWCT):
Masa penawaran awal atau IPO dimulai pada 9 – 16 Januari 2023 dengan perkiraan tanggal efektif pada 24 Januari 2023.
Baca juga: Penta Valent IPO Mulai Dari Rp 120 per Saham
Saham akan ditawarkan secara umum pada 26 – 30 Januari 2023, dan semua penawaran akan memasuki masa penjatahan pada 30 Januari 2023.
Setelah semua saham dijatahkan, maka saham akan didistribusikan secara elektronik pada 31 Januari 2023.
Terkahir, perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Februari 2023.
