5 Strategi Mengatur Portofolio Investasi Dana Pensiun

Investasi dana pensiun adalah salah satu investasi terbesar kita yang sangat penting di persiapkan sedini mungkin. Mengapa demikian?

Karena dana pensiun ini adalah salah satu ‘jaminan’ kita untuk bisa memutus rantai generasi sandwich.

Selain itu, sebagai manusia kita memiliki masa-masa produktif yang mana kita bisa menjalani berbagai aktifitas dengan kondisi kesehatan dan energi yang prima. Seperti belajar, bekerja, merawat keluarga, mendidik anak, melakukan traveling dan lain sebagainya.

Namun ketika masa produktif kita sudah berkurang, tandanya kita perlu mempersiapkan diri untuk pensiun. Biasanya produktifitas kita dalam mencari nafkah sudah tidak semaksimal dulu. Atau, fokus kita sudah berubah menjadi cenderung ingin bekerja hanya untuk kebermaknaan diri.

Kita semua pasti ingin kan menjalani masa pensiun dengan tenang dan bahagia tanpa merepotkan anak?

Inilah mengapa kita butuh mempersiapkan dana pensiun sejak dini.

Pertanyaan selanjutnya yang terlintas di benak kita mungkin, dimana kita sebaiknya menyimpan dan mengumpulkan dana pensiun?

Karena masih lama, apa baiknya dana pensiun di taruh pada instrumen investasi yang berbentuk non liquid semua ya?

Eits, tunggu dulu!

Sebaiknya, kita tidak sembarangan dalam menempatkan dana pensiun. Ingat, bahwa persiapan yang baik akan membuat kita semakin dekat dengan masa pensiun yang bahagia.

Jadi apa saja yang harus di lakukan dalam mengatur portofolio dana pensiun?

1. Lakukan Diversifikasi

Diversifikasi portofolio investasi adalah penempatan dana investasi dalam beberapa instrumen yang berbeda. Tujuannya yakni untuk meminimalisir resiko kerugian dalam berinvestasi. Inilah tips pertama yang perlu Anda lakukan sebagai investor.

“Don’t put all your eggs in one basket!”

Pepatah tersebut mungkin cukup menggambarkan pentingnya diversifikasi. Karena ketika kita memusatkan semua dana investasi pada sebuah instrumen keuangan saja, dan ternyata instrumen itu sedang down saat kita memerlukannya, maka habislah investasi yang kita bangun selama ini.

Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam melakukan diversifikasi. Termasuk dalam diversifikasi portofolio investasi dana pensiun. Karena setiap orang memiliki gaya berinvestasi dan kondisi yang berbeda-beda. Jadi kita tidak bisa serta merta menyamaratakan portofolio kita dengan orang lain.

Jadi yang akan kita bahas kali ini merupakan startegi yang bisa di jadikan referensi berdasarkan pertimbangan rasional secara umum. Namun pada praktiknya nanti Anda perlu benar-benar menghitung kembali sesuai kondisi Anda masing-masing.

Baca juga, Bingung Pilih Saham? Ini Daftar Portofolio Saham Lo Kheng Hong

2. Investasi Dana Pensiun di Aset Non-Liquid dan Liquid

Setelah paham pentingnya diversifikasi, mungkin kita akan bertanya : lalu dimana kita sebaiknya menyimpan dana darurat?

Umumnya, orang berpikir bahwa penggunaan dana pensiun itu masih lama. Misalnya 20-30 tahun lagi. Jadi demi memaksimalkan cuan, maka kita fokus berinvestasi dana pensiun hanya di aset yang potensi returnnya tinggi seperti halnya saham.

Namun kita perlu mengingat, dalam investasi semakin tinggi potensi returnnya berarti tinggi pula potensi resiko kerugiannya ya. Tidak ada orang yang bisa memastikan bagaimana kondisi investasi di saat kita pensiun.

Seperti prinsip diversifikasi yang sudah di jelaskan sebelumnya, kita perlu menempatkan dana pensiun di berbagai instrumen investasi yang berbeda.

Para financial planner tidak menyarankan kita untuk menaruh semua dana pensiun dalam bentuk non-liquid (secara keseluruhan).

Sebaliknya, kita juga perlu menempatkannya pada aset yang bersifat lebih liquid (mudah di cairkan), seperti obligasi, reksadana pasar uang dan deposito.

Namun mengenai persentasenya bisa di sesuaikan dengan mempertimbangkan berapa lagi akan pensiun, tingkat return pada instrumen keuangan, dan lain sebagainya.

Sebagai gambaran dan referensi, kita bisa melihat contoh diversifikasi portofolio yang dilakukan oleh Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan dalam kurun waktu 2015-2019.

Aset/TahunRata-rata
(2015-2019)
Deposito28%
Obligasi43%
Saham13,1%
Reksadana6,1%
Lainnya9,4%
Data dari rikiasp.id

Keterangan : investasi lainnya bisa berupa tanah atau bangunan

Namun Anda bisa juga menempatkan presentase lebih besar di instrumen keuangan non-liquid seperti saham. Jika sudah mendekati masa pensiun barulah dipindahkan ke intrumen yang lebih liquid sesuai kebutuhan.

3. Bangun Bisnis/ Passive Income

Selain 2 tips di atas, tidak ada salahnya jika kita menglokasikan dana pensiun untuk membangun bisnis atau aset-aset lain yang bisa memberikan passive income di masa depan nanti.

Dengan demikian, ketika Anda memasuki dana pensiun Anda sudah bisa menikmati hasilnya.

Bisa dibilang bahwa bisnis atau aset lain dengan potensi passive income ini adalah bagian dari portofolio investasi dana pensiun Anda juga. Fungsinya sebagai dana tambahan saat pensiun.

Sehingga saat pensiun nanti, kita bukan hanya kemampuan bertahan tapi juga bisa melakukan hal yang kita sukai. Dimana mungkin dulunya kita belum punya waktu untuk melakukannya.

Sekarang coba mulai pikirkan, kira-kira apa sih bisnis atau aset yang cukup familiar dan nantinya bisa menghasilkan passive income untuk masa pensiun Anda?

Membangun kos-kosan atau kontrakan?

Bisnis pakaian atau makanan?

Selain menyiapkan sebuah “sistem otomatis” untuk masa pensiun, bisa saja bisnis atau aset yang Anda bangun menjadi tambahan dana untuk berbagai tujuan keuangan Anda.

Mungkin sebagian orang berpikir, membangun bisnis itu kan butuh effort yang sangat besar. Sedangkan waktu dan energi kita terbatas untuk bekerja, jadi mana mungkin bisa membangun passive income seperti itu?

Pada dasarnya, tidak masalah kok jika seandainya bisnis atau aset yang dibangun mungkin tidak bisa terlalu menghasilkan untuk saat ini/ jangka pendek. Karena tujuan awalnya memang di peruntukan untuk otomatisasi masa pensiun Anda nanti bukan?

Jadi lakukanlah dengan perlahan (sesuai kemampuan) tapi fokus dan konsisten. Itulah yang di perlukan.

Baca juga, Inilah 7 Poin Penting Saat Membaca Laporan Keuangan Perusahaan

4. Pahami Aset-aset yang Sudah Dimiliki

Tips selanjutnya untuk mengatur portofolio investasi dana pensiun adalah cek lagi aset-aset yang sudah dimiliki.

Jika saat ini keuangan Anda dalam kondisi yang sehat dan sudah memiliki aset, coba kita cari tahu adakah aset yang bisa maksimalkan sebagai persiapan dana pensiun?

Karena selain dana pensiun, tentunya kita memiliki tujuan-tujuan keuangan yang lain. Seperti dana pendidikan anak atau pun ingin memiliki rumah tinggal sendiri. Ini juga perlu kita pertimbangkan, meskipun mungkin saat ini kita belum menikah.

Sehingga nanti ketika sudah berkeluarga, kita tinggal mengkomunikasikan kepada pasangan tentang rencana yang sudah kita buat. Siapa tahu pasangan juga sama-sama sudah menyiapkannya.

Jika seandainya aset-aset lain yang dimiliki Anda nilai lebih baik digunakan untuk tujuan keuangan keluarga yang lain, ini tidak masalah. Justru kita bisa melihatnya dari sisi lain yang lebih positif.

Karena tidak banyak orang yang tidak punya aset apapun dan masih harus membangun aset dari nol untuk memenuhi kebutuhan lain. Jadi jangankan untuk menyiapkan dana pensiun.

Sekarang, Anda bisa fokus melakukan tips selanjutnya.

5. Kejar Free Cashflow Untuk Target Dana Pensiun

Jika aset-aset lain seperti SBN ritel, emas, atau properti dibutuhkan untuk tujuan keuangan yang lain, maka kejarlah free cashflow untuk mencapai target dana pensiun.

Pertanyaanya, bagaimana dengan free cash flow kita saat ini?

Setelah di potong untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan cicilan, berapa sisa cash flow yang bisa kita alokasikan untuk mencapai target dana pensiun?

Jangan panik jika masih merasa banyak kurangnya. Peningkatan income adalah hal yang sangat mungkin pada usia produktif. Apalagi kita hidup di zaman teknologi digital yang sudah cukup maju.

Bagi Anda yang saat ini statusnya bekerja sebagai karyawan, mungkin bisa mempertimbangkan untuk mengambil side hustle agar bisa menambah free cashflow.

Namun ingat, meskipun melakukan side husttle, tetap pertimbangkan kemampuan ya. Agar di masa pensiun nanti tidak malah makin sulit karena harus mengobati berbagai penyakit akibat dari stress dan kelelahan secara konstan.

Oh ya, jangan lupa pastikan bahwa perhitungan sudah cukup akurat ya. Anda bisa menggunakan aplikasi atau kalkulator dana pensiun yang sudah banyak disediakan di internet. Jika masih ragu, bisa juga menggunakan jasa financial planner untuk berkonsultasi.

Baca juga :

Penutup

Bagaimana dengan persiapan dana pensiun Anda? Apa saja yang sudah Anda lakukan untuk mengatur portofolio dana pensiun tersebut?

Mengatur portofolio investasi dana pensiun memang tidak mudah. Kita perlu melakukannya dengan pikiran yang rasional dan data yang cukup.

Namun hal itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin di lakukan. Jadi jangan lelah untuk terus belajar mengenai investasi demi pensiun yang sejahtera dan bahagia tanpa menurunkan generasi sandwich.

Dan yang paling penting, jangan membanding-bandingkan jumlah dana pensiun kita dengan orang lain. Karena setiap orang memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda. Fokus saja mengelola portofolio inevstasi dana pensiun kita sendiri saja ya!

Semoga setelah membaca artikel ini, kita belajar sesuatu yang baru dan bisa mengatur investasi dana pensiun lebih baik lagi.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.