Saham emiten tambang batubara merupakan salah-satu jenis saham yang menjanjikan dan banyak dipilih oleh para investor dalam menanamkan modalnya dalam dunia investasi.
Jenis saham ini dikenal stabil dalam bursa saham di tanah air, di dukung dengan perusahaan yang kredibel dan sudah lama malang-melintang pada industri tambang di Indonesia.
Apalagi Indonesia merupakan salah-satu negara dengan hasil tambang batubara terbesar di dunia, menjadikan emiten jenis ini mempunyai tawaran menarik bagi investor baik dari dalam maupun luar negeri.
Dari emiten jenis ini negara juga mendapatkan pemasukan cukup besar dalam pendapatan negara.
Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor mineral dan batu bara (minerba) per 22 Februari 2019 sebesar Rp 6,8 triliun atau 15,7% dari target tahun ini yaitu sebesar Rp 43,2 triliun.
Batu bara menjadi penyumbang terbesar dalam PNBP, yaitu mencapai 80%. Angka yang fantastis dan akan terus bertambah dikemudian hari menurut sumber tersebut.
Jenis saham emiten tambang batubara beberapa juga masuk dalam kategori saham blue chip di tanah air. Dimana saham blue chip merupakan saham yang banyak diincar oleh investor saham.
Nah pada kesempatan kali ini, kami akan merangkum jenis emiten tambang batubara yang ada di Indonesia. Apa saja? Yuk simak penjelasan berikut;
ADRO (PT. Adaro Energy Tbk)

PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) adalah perusahaan pertambangan batu bara terpadu yang berbasis di Indonesia.
ADRO dan anak perusahaannya bergerak dalam bidang pertambangan batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batubara dan kegiatan pembangkit tenaga listrik.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
PT. Alam Tri Abadi and subsidiaries | 100% |
PT. Saptaindra Sejati | 100% |
Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mencatatkan laba bersih senilai US$404,19 juta pada 2019, terkoreksi tipis 3,23 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$417,72 juta.
INDY (PT. Indika Energy Tbk)
PT. Indika Energy Tbk (INDY) bergerak di bidang perdagangan, konstruksi, pertambangan, transportasi dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
PT. Xapiens Teknologi Indonesia | 100% |
Indika Energy Capital Pte Ltd and subsidiaries | 100% |
Indika Power Investments Pte Ltd | 100% |
Indo Energy Finance B.V. and subsidiary | 100% |
Indo Energy Finance II B.V. and subsidiary | 100% |
Indo Integrated Energy B.V. | 100% |
Indo Integrated Energy II B.V. | 100% |
PT. Indika Digital Teknologi | 100% |
PT. Indika Energy Infrastructure and subsidiaries | 100% |
PT. Indika Indonesia Resources and subsidiaries | 100% |
PT. Indika Infrastruktur Investindo | 100% |
PT. Indika Inti Corpindo and subsidiaries | 99.99% |
PT. Indy Properti Indonesia | 100% |
PT. Petrosea Tbk and subsidiaries | 69.8% |
PT. Tripatra Multi Energi and subsidiaries | 100% |
PT. Zebra Cross Teknologi | 100% |
Laba inti INDY atau keuntungan bersih tanpa sebelum amortisasi tercatat sebesar US$ 61,20 juta di kuartal III-2019. Jumlah ini turun 62,56% (yoy) dibandingkan kuartal tiga tahun lalu sebesar US$ 163,5 juta.
BUMI (PT. Bumi Resources Tbk)

PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) didirikan pada tanggal 26 Juni 1973. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.
Saat ini, Perseroan merupakan entitas induk dari anak perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas pertambangan. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Bakrie.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
Bumi Capital Pte Ltd | 100% |
Bumi Investment Pte Ltd | 100% |
Bumi Netherlands BV | 100% |
Enercoal Resources Pte Ltd | 100% |
Eterna Capital Pte Ltd. | 100% |
Forerunner International Pte Ltd | 100% |
Gallo Oil (Jersey) Ltd | 100% |
Kalimantan Coal Limited | 99.99% |
PT. Arutmin CBM | 99% |
PT. Arutmin Indonesia | 70% |
PT. Bumi Resources Investment | 99.99% |
PT. Bumi Resources Minerals Tbk and subsidiaries | 35.73% |
PT. Citra Prima Sejati and subsidiaries | 99.75% |
PT. Kaltim Prima CBM | 99% |
PT. Lumbung Capital and subsidiaries | 99.8% |
PT. Sitrade Coal and subsidiaries | 99.99% |
Sangatta Holdings Limited | 100% |
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada akhir tahun 2019 mencatatkan laba bersih sebesar USD6,84 juta atau turun 97,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yang mencatat laba bersih sebesar USD220,14 juta.
PTBA (PT. Bukit Asam Tbk)
PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) bergerak dalam bidang pertambangan batubara, termasuk survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan.
Pada tahun 1993, Perusahaan ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Unit Usaha Briket Batubara.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
PT. Batubara Bukit Kendi | 98% |
PT. Bukit Asam Banko | 99.99% |
PT. Bukit Asam Metana Enim | 99.99% |
PT. Bukit Asam Metana Ombilin | 99.99% |
PT. Bukit Asam Prima and subsidiaries | 99.99% |
PT. Bukit Energi Investama | 99.98% |
PT. Bukit Energi Metana | 99.99% |
PT. Bukit Multi Investama and subsidiaries | 99.99% |
PT. Internasional Prima Coal and subsidiary | 51% |
Di tengah tren melemahnya harga batu bara, PT Bukit Asam Tbk mampu mencatatkan laba atas kinerja tahun 2019 sebesar Rp 4,1 Triliun dengan EBITDA sebesar 6,4 Triliun.
Jika kalian tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam tentang PTBA kalian bisa membacanya disini Sejarah dan Perkembangan Saham PTBA Hingga Saat Ini
ITMG (PT. Indo Tambangraya Megah Tbk)

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) bergerak di bidang produsen batubara. Perusahaan pada tahun 2007 diakuisisi oleh Banpu Group Thailand.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
PT. Bharinto Ekatama | 100% |
PT. Energi Batubara Perkasa | 100% |
PT. Gasemas | 75% |
PT. Indominco Mandiri | 100% |
PT. ITM Banpu Power | 70% |
PT. ITM Batubara Utama | 100% |
PT. ITM Energi Utama | 99.99% |
PT. ITM Indonesia | 100% |
PT. Jorong Baturama Greston | 100% |
PT. Kitadin | 100% |
PT. Nusa Persada Resources | 100% |
PT. Tambang Raya Usaha Tama | 100% |
PT. Tepian Indah Sukses | 100% |
PT. Trubaindo Coal Mining | 100% |
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) pada akhir tahun 2019 mencatatkan laba bersih sebesar USD129,4 juta atau turun 50,57% dibanding periode yang sama di tahun 2018, yang mencatat laba bersih sebesar USD261,9 juta.
DOID (PT. Delta Dunia Makmur Tbk)
PT. Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) adalah perusahaan induk dengan fokus investasi pada jasa penambangan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
PT. Banyubiru Sakti | 99.99% |
PT. Bukit Makmur Mandiri Utama | 99.99% |
PT. Pulau Mutiara Persada | 99.99% |
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) membukukan laba bersih sebesar US$ 28,15 juta pada kuartal III 2019. Angka ini merosot 43.5% bila dibandingkan realisasi kuartal III 2018 sebesar US$ 49,80 juta.
Meski demikian, pendapatan emiten penghuni Indeks Kompas100 ini mengalami kenaikan menjadi US$ 690,33 juta.
HRUM (PT. Harum Energy Tbk)

PT. Harum Energy Tbk (HRUM) bergerak dalam bidang operasi dan investasi pada industri pertambangan, perdagangan dan jasa batubara melalui anak perusahaan.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2007. Perusahaan induk utama Grup adalah PT. Karunia Bara Perkasa.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
Harum Energy Australia Ltd | 100% |
Harum Energy Capital Ltd | 100% |
PT. Bumi Karunia Pertiwi | 99.99% |
PT. Karya Usaha Pertiwi | 50.5% |
PT. Layar Lintas Jaya | 99.11% |
PT. Mahakam Sumber Jaya | 80% |
PT. Santan Batuabara | 99.99% |
PT. Tambang Batubara Harum | 99.97% |
Pendapatan dan laba bersih Harum Energy (HRUM) turun di kuartal I-2020. Laba bersih HRUM juga anjlok sebesar 87,12% (yoy) menjadi US$ 0,82 juta di kuartal I-2020. Adapun di kuartal I-2019 HRUM meraup laba bersih sebesar US$ 6,37 juta.
BOSS (PT. Borneo Olah Sarana Sukses Tbk)
PT. Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) bergerak di bidang pertambangan batu bara berkalori tinggi. Perusahaan telah memulai produksi pada Januari 2013 dan memulai pengiriman pertama pada bulan November 2013 ke pedagang besar seperti Glencore, Peabody, Avra, Trafigura dll.
Borneo menjadi perusahaan batubara pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan dana eksplorasi dari Pemerintah Jepang melalui agennya Japan Oil Gas Metal Corporation (JOGMEC).
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
PT. Borneo Palma Lestari and subsidiary | 99.99% |
PT. Pratama Natural Resources and subsidiaries | 99.99% |
PT. Pratama Prime Resources | 99.99% |
Sepanjang semester pertama tahun 2019, PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk berhasil mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 172,9 miliar. Naik bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018.
MBAP (PT. Mitrabara Adiperdana Tbk)

PT. Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) bergerak dalam bidang Pertambangan Batubara.
Perusahaan berafiliasi dengan Baramulti Group dan perusahaan yang beroperasi di Malinau, Kalimantan Utara. Perseroan memulai tahap produksi di tahun 2008.
Afiliasi anak perusahaan:
Nama Perusahaan | Persentase |
PT. Baradinamika Mudasukses | 99.99% |
PT. Malinau Hijau Lestari | 99.999% |
PT. Mitra Malinau Energi | 99.99% |
PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) membukukan laba bersih USD5031 juta, turun jika dibandinkan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Adapun, total aset perseroan per akhir tahun lalu senilai USD173,50 juta.
Itulah beberapa saham emiten batubara yang bisa kita pilih dalam investasi saham di Indonesia. Informasi tersebut semoga bisa menjadi gambaran bagi kita yang akan berinvestasi saham jenis ini. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Jenis Saham Sub Sektor Jalan Tol Atau Toll Road di Indonesia