Sebentar lagi kuartal II tahun 2020 akan segera berakhir. Itu artinya para emiten akan segera merilis laporan kinerjanya yang terbaru. Apakah Anda sudah mempersiapkan rencana saham mana yang hendak Anda beli ataukah justru Anda jual nantinya?
Di Indonesia, saham di sektor keuangan banyak di buru investor. Selain saham-saham perbankan BUMN, ada juga saham-saham perbankan swasta besar yang juga layak Anda pertimbangkan. Salah satunya adalah BDMN.
BDMN adalah kode saham dari PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. Bank Danamon (BDMN) termasuk bank swasta yang sudah lama berdiri Indonesia. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp. 26, 68 triliun. Jika Anda tertarik dengan saham BDMN, ada baiknya mengetahui sejarah dan perkembangan BDMN. Dengan begitu Anda lebih memahami resiko dan kecocokan saham dengan planning investasi Anda.
Profil Singkat BDMN
Seperti yang telah di sebutkan sebelumnya, bahwa BDMN adalah kode saham milik PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang terdaftara di BEI. PT Bank Danamon Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan telah menerima berbagai penghargaan di tingkat nasional hingga Asia. Misalnya penghargaan dari Infobank Banking Service Excellence Awards 2019 untuk Pelayanan Menyeluruh, menjadi Best Digital Bank Indonesia pada ajang Asiamoney Best Bank Award 2018 di Beijing dll.
Kantor pusat Bank Danamon (BDMN) berada di di Menara Bank Danamon, Jl. HR. Rasuna Said, Blok C No 10, Setiabudi, Jakarta Selatan. Hingga saat ini Bank Danamon memiliki 960 kantor cabang konvensional, unit Syariah dan kantor cabang anak perusahaannya. Selain itu BDMN juga telah memiliki fasilitas lebih dari 60.000 jaringan ATM Danamon, ATM Bersama, PRIMA dan ALTO yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Mengikuti perkembangan teknologi digital terkini, saat ini danamon juga memiliki produk digital bankingnya yakni lewat Aplikasi D-Bank yang di luncurkan pada tahun 2019 lalu. Sebelumnya BDMN juga sudah meluncurkan dompet digital D-Wallet untuk mempermudah aktifitas pembayaran online dan offline.
Sejarah BDMN
PT Bank Danamon Indonesia Tbk di dirikan oleh 16 Juli 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Dulu namanya adalah PT Bank Kopra Indonesia. Barulah pada tahun 1976 berubah nama menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Pada tahun 1988, BDMN menjadi Bank Devisa pertama di Indonesia. Jadi bisa di katakan bahwa BDMN adalah pelopor pertukaran mata uang asing di Indonesia.
Go Publik dan Listing di BEI
Pada tanggal 24 Oktober 1989, BDMN melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) BDMN kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 setelah memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan. Saat itu harga penawarannya adalah Rp1.000 per saham. Kemudian BDMN mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06 Desember 1989 dengan harga penawaran Rp12.000,- per saham.
Historis Pencatatan Saham
Setelah itu, BDMN beberapa kali melakukan penawaran terbatas (Right Issue) dan juga stock split. Anda bisa mengamati dinamika tindakan korporasi terhadap saham BDMN melalui historis pencatatan saham di bawah ini!
Tanggal | Tindakan Korporasi | Saham |
6 Desember 1989 | Saham Perdana @ Rp12.000,- | 12.000.000 |
2 Agustus | Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) | 22.400.000 |
15 November 1993 | Saham Bonus (Bonus Shares) | 34.400.000 |
19 Januari 1994 | Penawaran Terbatas (Right Issue I) @ Rp1.500,- | 224.000.000 |
16 Februari 1996 | Saham Bonus (Bonus Shares) | 112.000.000 |
20 Mei 1996 | Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) | 155.200.000 |
20 Mei 1996 | Penawaran Terbatas (Right Issue II) | 560.000.000 |
23 Juni 1997 | Pemecahan Saham (Stock Split) 1 : 2 | 1.120.000.000 |
5 April 1999 | Penawaran Terbatas (Right Issue III) 1:96 @ Rp150,- | 215.040.000.000 |
4 Januari 2000 | Pengabungan Usaha Dengan Bank PDFCI | 44.921.250.000 |
4 Juli 2001 | Pengabungan Usaha Dengan Beberapa Bank *) | 230.663.750.000 |
Penghapusan Saham (2000 s/d 2001) | -7.325.068.100 | |
17 Juli 2001 | Pengabungan Saham (Reverse Stock) 20 : 1 | -461.250.668.000 |
Konversi MSOP I , II & III (2005 s/d 2011) | 199.042.850 | |
24 April 2009 | Penawaran Terbatas (Right Issue IV) | 3.281.676.080 |
8 September 2011 | Penawaran Terbatas (Right Issue V) | 1.150.225.221 |
2 Mei 2019 | gabungUsaha | 187.020.410 |
Pengambil Alihan BDMN
Bank Danamon sempat di ambil alih oleh pemerintah karena terkena dampak dari krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998 (Bank Take Over atau BTO). Pemerintah akhirnya menetapkan BDMN di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Namun pada tahun 2003, BDMN bangkit kembali dan mengakuisisi sebagian besar saham pemerintah menjadi milik Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd dan melakukan restrukturisasi besar-besaran. Hal ini bisa terjadi mungkin salah satunya karena pada tahun 2000 BDMN bergabung dengan 8 perbankan BTO lainnya dan menjadi bank utama di dalamnya.
Fundamental BDMN

Saham murah memang menggiurkan, tapi kita juga perlu berhati-hati dalam berinvestasi. Karena investasi saham adalah juga tentang kinerja perusahaan. Jika sahamnya murah namun kinerja perusahaannya tidak baik dan sangat berpotensi memburuk di masa depan, maka investasi saham mungkin akan sulit memberi keuntungan bagi para investor.
Maka setidaknya kita memahami aspek fundamental perusahaan selama 5 tahun terakhir. Selain itu, analisa teknikal dan ilmu terkait lainnya juga di perlukan agar kita tahu kapan saat yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Analisa fundamental bisa di lihat dari aspek laporan keuangan dan rasio tertentu. Berikut adalah beberapa data fundamental BDMN yang bisa Anda cermati!
1. Aset, Hutang dan Modal
Secara umum, jika kita ingin melihat bagaimana kinerja emiten dalam mengelola dana dapat di lihat dari besaran aset di bnadingkan dengan hutang dan jumnlah modal yang di keluarkannya setiap tahun.
Aset yang bertambah atau berkurang tiap tahunnya tidak berarti bahwa emiten tersebut bertambah kaya/mencapai kemajuan. KIta perlu memahami juga apakah jumlah hutang dan modalnya masih wajar atau tidak. Berikut adalah data posisi keuangan berupa aset, hutang dan juga modal BDMN selama 2015-2019!
Tahun | Aset (Rupiah) | Hutang (Rupiah) | Modal (Rupiah) |
2019 | 193,53 T (+3,63%) | 148,12 T (+2,27%) | 45,42 T (+8,29%) |
2018 | 186,76 T (+4,77%) | 144,82 T (+4,13%) | 41,94 T (+7,07%) |
2017 | 178,26 T (+2,40%) | 139,08 T (+1,00%) | 39,17 T (+7,68%) |
2016 | 174,09 T (-7,43%) | 137,71 T (-10,49%) | 36,38 T (+6,32%) |
2015 | 188,06 T (-3,91%) | 153,84 T (-5,44%) | 34,21 T (+3,63) |
2. Pendapatan dan Laba Bersih
Pendapatan BDMN selama 5 tahun terakhir hingga pada kuartal I 2020 kemarin terlihat kurang stabil. Contohnya pada 2015 minus hingga 200% lebih, namun pada tahun 2017 naik hampir 700% dan 2000%.
Namun Anda bisa melihat bahwa laba bersih BDMN selama 5 tahun terakhir cenderung naik. Berikut data pendapatan dan laba bersih BDMN selama 2005-kuartal I 2020!
Tahun | Pendapatan (Rupiah) | Laba Bersih (Rupiah) |
2020 Q1 | 4,32 T | 1,25 T |
2019 | 2,31 T (+2.065,06%) | 4,24 T (+3,25%) |
2018 | 106,71 M (-79,75%) | 4,11 T (+7,29%) |
2017 | 527,02 M (+688,21%) | 3,83 T (+37,07%) |
2016 | -89,60 M (-88,12%) | 2,79 T (+13,10%) |
2015 | -754,16 M (-213,77%) | 2,47 T (-7,96%) |
5. Laba per Saham, Laba Ditahan dan Dividen
Seperti yang kita tahu, bahwa keuntungan investasi saham bisa di dapatkan dari 2 sisi yakni dari dividen dan juga pertumbuhan harga saham saat di jual kembali. Anda bisa memilih keduanya atau cenderung fokus hanya dari selisih harga saham saja.
Jika Anda termasuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan melalui dividen juga tentu Anda perlu mencari tahu jadwalterkait cum date ex date dan payment date emiten. Bukan hanya besarnya jumlah deviden, tapi juga konsistensi dan bagaimana prospek pertumbuhan deviden di masa mendatang. Bagaimana dengan saham BDMN?
Ternyata BDMN termasuk emtin yang cuup konsisten membagikan dividen kepada para investornya. Namun kita perlu mencermati prospeknya juga. Berikut adalah data laba per saham, laba di tahan persaham dan juga dividen per saham BDMN selama 2015-2019!
Tahun | Laba per Saham | Laba Ditahan per Saham | Dividen per Saham |
2019 | 438,28 (+3,25%) | 2.933,06 (+10,23) | 149,31 (+7,70%) |
2018 | 424,47 (+7,29%) | 2.660,88 (+12,30%) | 138,64 (+35,01%) |
2017 | 395,64 (+37,07%) | 2.369,48 (+9,30%) | 102,69 (+30,33%) |
2016 | 288,63 (+13,10%) | 2.167,79 (+7,78%) | 78,80 (-6,43%) |
2015 | 255,19 (-7,96%) | 2.011,32 (+7,70%) | 84,21 (-23,93%) |
Perkembangan Saham BDMN

Perkembangan saham BDMN saat ini juga bisa di lihat dari data pemegang saham dan jumlah sahamnya yang terkini, perkembangan anak perusahaan, pergerakan harga saham dll. Berikut informasi selengkapnya!
Daftar pemegang saham
Sebelumnya, pemegang saham terbesar Bank Danamon adalah Asia Financial Indonesia Pte. Ltd (induk usaha) (67,37%) dan JPMCB – Franklin Templeton Investment Funds (6,58%. Kemudian pada tahun 2017, MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc) melakukan rencana akuisisi saham BDMN dan akhirnya membeli 19% dari pemilik saham utamanya. Pada tahun 2018 MUFG menyelesaikan akuisisi saham BDMN sebesar 40%.
Saat ini pemegang saham terbesar BDMN (lebih dari 5%) di miliki oleh MUFG Bank (94,1%). MUFG Bank merupakan bank terbesar di Jepang dan salah satu institusi keuangan termuka di dunia. Informasi terbaru mengenai jumlah saham dan daftar pemegang saham BDMN lainnya bisa Anda lihat dalam kolom di bawah ini!
No | Nama | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | MUFG Bank, Ltd (secara langsung dan tidak langsung) | Lebih dari 5% | 9.196.854.792 | 94,1 % |
2 | Masyarakat | Kurang dari 5% | 576.698.078 | 5,9 % |
3 | Herry Hykmanto | Direksi | 131.856 | 0 % |
Anak Perusahaan
Sejak awal berdirinya, kini BDMN telah memiliki beberapa anak perusahaan untuk mendukung tugas utama perusahaan seperti :
Nama Perusahaan | Jenis | Asset total | Persentase |
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk | Pembiayaan | 27.643.104 | 92,07 % |
PT Adira Quantum Multifinance | Pembiayaan | 144.648 | 99 % |
PT Asuransi Adira Dinamika | Asuransi | 4.949.760 | 90 % |
Harga Saham
Grafik di bahwa ini adalah pergerakan saham BDMN sebulan terakhir yakni 26 Mei-23 Juni 2020!

Baca juga :
Penutup
Ditengah sentimen negatif atas kekhawatiran terjadinya gelombang baru wabah corona, banyak investor khawatir dan ragu untuk berinvestasi. Hal ini karena tingginya kasus positif corona belakangan ini di khawatirkan akan mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia. Bagaimana dengan Anda? Semoga informasi mengenai sejarah dan perkembangan saham BDMN di atas dapat membantu Anda menentukan pilihan saham dengan tepat.