Investor Wanita dan Bagaimana Perkembangannya Saat Ini ?

Pada tanggal 21 April 2021 yang lalu adalah hari peringatan nasional yang kita kenal sebagai hari Kartini. Bagi Indonesia, R.A Kartini merupakan salah satu tokoh simbolis kesetaraan gender, feminis dan hak asasi manusia.

Berkat jasa beliau dan para perempuan hebat Indonesia lainnya kini wanita Indonesia sudah lebih maju dalam berbagai sektor pendidikan, politik, hukum dll. Lalu bagaimana dalam hal keuangan?

Dalam dunia investasi, pria seringkali lebih mendominasi dibanding wanita. Namun seiring berkembangnya zaman, wanita juga mulai ikut berpartisipasi di bidang ini.

Data statistik menunjukan adanya peningkatan jumlah investor perempuan di Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, tahukah Anda bahwa ada banyak investor wanita yang berhasil sukses di dunia pasar modal?

Kali ini kita juga akan membicarakan beberapa investor wanita yang terkenal di Indonesia dan juga di dunia yang sangat inspiratif. Siapa tahu kita bisa belajar dari mereka sehingga bisa membangun portofolio investasi yang lebih baik.

Selain itu, kita akan meng-update perkembangan aset investor wanita di pasar modal Indonesia saat ini. Yuk baca artikelnya sampai akhir!

Baca juga, Mau Investasi Saham? Pahami Dulu Apa itu Bid dan Ask Serta Istilah Lain

Investor Wanita yang Terkenal

Seiring gender equality yang lebih baik, wanita Indonesia juga sudah banyak yang terjun dalam dunia bisnis dan investasi. Dulu mungkin laki-lakilah yang lebih di identikan dengan tingginya kepercayaan diri dalam mengambil resiko dan keputusan.

Namun sekarang tidak sedikit perempuan yang sukses dalam kedua hal tersebut yang mana bisnis dan investasi adalah soal : resiko dan pengambilan keputusan. Mereka membuktikan bahwa kesuksesan dalam bisnis maupun investasi tidak memiliki gender. Berikut adalah para investor terkenal di pasar modal Indonesia dan juga yang berasal dari luar negeri!

1. Melina Subastian

Forbes 30 Under 30 pada awal tahun 2020

Melina Subastian adalah seorang Principal of Investment di Alpha JWC Ventures. Alpha JWC Ventures sendiri merupakan perusahaan modal ventura yang fokus pada startup di Indonesia, mulai dari tahap seed hingga seri A. Melina juga aktif sebagai speaker pada event-event startup. Dulu Melinda pernah menempuh pendidikan di UGM pada jurusan akuntansi.

Saat ini Melina Subastian bersama JWC Ventures bertanggung jawab atas 15 investasi di antaranya adalah Kopi Kenangan, tech capsule hotel Bobobox, F&B SaaS platform Stoqo, perusahaan media Nusantara Technology dll. Atas prestasinya di bidang investasi selama ini, Melinda mendapatkan penghargaan sebagai Women Spotlight: 50 Stories About Women Leaders in Indonesia tahun 2018 dan juga Forbes 30 Under 30 pada awal tahun 2020 yang lalu.

2. Dea Surjadi

dea surjadi investor wanita

Investor wanita selanjutnya adalah Dea Surjadi. Dea Surjadi berperan penting dalam memimpin tim dari Indonesia di Golden Gate Ventures yang merupakan perusahaan modal ventura yang telah memiliki lebih dari 60 portofolio perusahaan dan berfokus di Asia Tenggara.

Sebenarnya Dea memiliki latar belakang pendidikan jurnalisme, marketing dan PR dibanding ekonomi. Namun pada tahun 2017 ia bergabung dengan Golden Gate Ventures sebagai Business Development in Indonesia dan bahkan menjadi Head of Indonesia di tahun 2018-nya. Ia bertanggung jawab mengembangkan portofolio Golden Gate Ventures dan mencari potensi startup baru di Indonesia.

3. Abigail Adams

Abigail adams investor wanita pertama di amerika

Setelah membicarakan para srikandi Indonesia yang terkenal dalam bidang investasi, tak lengkap rasanya jika kita tidak tahu tentang para investor wanita tersukses di dunia yang lebih dulu berkiprah di pasar modal.

Oleh karena itu, mari kita berkenalan juga dengan para investor wanita sukses lainnya dari luar yang terkenal dengan kesuksesannya. Salah satu di antaranya adalah Abigail Adams.

Abigail Adams di juluki sebagai investor perempuan pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang tidak lain merupakan istri dari John Adams (Presiden Amerika kedua).

Pada saat itu kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah masih rendah dimana nilai obligasi perang terus mengalami depresiasi namun nilai mata uang Amerika terus meningkat. Nah, ketika John Adams membangun Amerika yang pada, Abigail juga ikut serta mengambil peran dari sisi hal finansial.

Baca yuk, Daftar Saham Small Cap Cemerlang Calon Multibagger

Abigail mengambil keputusan keuangan yang krusial yang bertentangan dengan suaminya. Ia lebih memilih berinvestasi pada obligasi perang di banding saran John Adam yang menyarankannya berinvestasi di bidang pertanian.

Menurut sejarawan Abigail berhasil mendapatkan return hingga sebesar 400%. Kemudian Abigail menggunakan hasil dari keuntungan investasinya tersebut untuk mendukung hak-hak wanita saat itu seperti menghapuskan perbudakan, meningkatkan pendidikan perempuan dll.

Abigail menerapkan strategi “beli rendah dan jual tinggi” yang mana ia melihat prospek peningkatan yang besar di masa depan. Alih-alih panik karena nilai obligasi perang sedang rendah, ia justru berinvestasi sebesar-sebesarnya saat harganya murah.

4. Geraldine Weiss

investor saham sukses geraldine weiss

Investor wanita selanjutnya adalah Geraldine Weiss sang penasihat investasi dan dikenal sebagai “Ratu Agung Dividen”. Geraldine Weiss di sebut-sebut sebagai pelopor di dunia investor perempuan.

Padahal ia adalah seorang ibu rumah tangga, dan mulai berinvestasi dari pendapatan suaminya. Geraldine belajar tentang investasi dengan baca buku, tak jarang juga mendengarkan percakapan orang tua, belajar mengenai bisnis dan keuangan sewaktu di perguruan tinggi.

Namun ditahun 1960-an, pekerjaan di perusahaan yang umum di tawarkan untuk wanita adalah sekertaris. Dibanding mengambil pekerjaan tersebut, pada tahun 1966 Geraldine Weiss mendirikan buletin yang fokus pada konsultan investasi bernama Investment Quality Trends (IQT).

Waktu itu masih marak diskriminasi terhadap perempuan. Akhirnya setelah ia mencetak kesuksesan dalam investasi saham secara konsisten akhirnya ia mengungkapkan identitasnya sebagai perempuan.

Strategi investasi Geraldine Weiss yang terkenal adalah berinvestasi pada saham-saham bluechip dan mengambil keuntungan dari dividen. Strategi ini berhasil mengungguli strategi investasi dari buletin lain.

4. Muriel Siebert

muriel siebert investor wanita sukses

Siapa yang sangka bahwa paerempuan yang bahkan tidak pernah tamat pendidikan di perguruan tinggi akan menjadi peneliti entry level di bidang keuangan dan sukses di bidang investasi? Itulah Muriel Siebert.

Ia mendirikan perusahaan broker Muriel Siebert & Co yang merupakan broker pertama yang beranggotakan perempuan dan terdaftar di NYSE pada tahun 1967. Setelah menghadapi kesulitan pembiayaan dan penolokan dari sponsor pria, akhirnya ia berhasil bertahan dan mengembangkan perusahaannya. Muriel mengenalkan konsep yang visioner saat itu, yakni broker diskon.

Konsep ini dianggap mengancam status quo, oleh karena itu ia sempat di kucilkan dari Wall Street. Muriel bahkan terancam di keluarkan dari Securities and Exchange Commission (SEC).

Namun semua rintangan tersebut berhasil di lewati hingga perusahaannya semakin maju dan berkembang. Ia juga mulai menggunakan keahliannya ini ke bidang diplomasi politik yang juga masih di dominasi oleh pria.

5. Lubna S. Olayan

investor saham perempuan Lubna S olayan

Lubna S Olayan adalah CEO dari perusahaan pembiayaan terkemuka Olayan yang berada di Riyadh, Arab Saudi. Saat ini Olayan bertanggung jawab atas lebih dari 50 perusahaan manufaktur.

Lubna S Olayan mulai terjun di dunia investasi dengan bergabung bersama perusahaan keluarganya pada tahun 1980. Walaupun saat itu di Arab Saudi perempuan dianggap tidak lazim berkiprah di bidang tersebut namun Lubna memutuskan tetap maju.

Di perusahaan keluarganya tersebut, Lubna berhasil memperkerjakan 540 karyawan perempuan dan memperjuangkan hak perempuan dalam dunia kerja.

Selain itu, Lubna menjadi dewan keuangan perempuan pertama di Arab Saudi dan bergabung dengan Saudi Hollandi Bank pada tahun 2004. Tidak sampai disitu, ia juga menjadi anggota dewan investasi di Perusahaan Keuangan Mesir dan Bank Capital Union.

Investasi Perempuan Jaman Dulu

Dari dulu perempuan di identikan sebagai manajer keuangan dalam keluarga. Bukan hanya mengurusi keuangan rumah tangga, perempuan juga biasanya bertanggung jawab untuk memberikan edukasi keuangan untuk anak-anaknya.

Oleh karena itu, bibit investasi para perempuan sebenarnya sudah muncul. Namun kurangnya literasi keuangan dan keterbatasan akses membuat perempuan cukup ketinggalan di bandingkan laki-laki jika kaitannya dengan investasi di pasar modal.

Disadari atau tidak, dulu kebanyakan para perempuan mulai berinvestasi dengan membeli emas, emas pehiasan atau properti. Hal ini karena investasi tersebut adalah jenis investasi yang mereka tahu dan dianggap bisa memberikan imbal hasil serta resiko yang terkendali.

Jadi sebenarnya perempuan bukan tidak berani mengambil resiko dan keputusan dalam berinvestasi. Tapi, selain memikirkan potensi resiko perempuan juga seringkali mempertimbangkan prinsip-prinsip yang ia miliki dalam investasinya.

Nah kalau sekarang, disaat literasi keuangan terus berkembang investasi melalui aset di pasar modal juga sudah menjadi salah satu pilihan investasi para perempuan Indonesia. Bahkan peran perempuan di pasar modal Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Perkembangan Aset Investor Wanita di Pasar Modal Indonesia

Berdasarkan data dari KSEI per Maret 2021, jumlah investor di BEI berjumlah 1,9 juta investor. Jumlah ini tercatat sebagai peningkatan sangat signifikan pada 3 bulan pertama di tahun 2021 ini. Dari total investor tersebut 62%-nya di dominasi oleh pria dan sisanya adalah wanita.

Meskipun jumlah investor masih di dominasi oleh laki-laki, namun porsi dan aset investasi perempuan di pasar modal Indonesia meningkat cukup tinggi. Per-Maret 2021 yang lalu, jumlah aset perempuan yang ada di pasar modal Indonesia tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp206,15 triliun.

Di banding tahun lalu yang hanya Rp181,79 triliun, jumlah porsi dan aset investasiperempuan tahun ini tentu merupakan pertanda yang baik. Artinya per-tiga bulan pertama di tahun 2021 jumlah aset investasinya bertambah sekitar Rp24,36 triliun atau 13,4% dibandingkan tahun 2019.

Berbicara mengenai investasi di pasar modal, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa para perempuan telah mendominasi pada instrumen obligasi. Sebab pada ORI017, sebanyak 55,87% investornya adalah perempuan. Bahkan jumlah tersebut meningkat menjadi 57,82 pada penjualan ORI018.

Baca yuk, Mengintip Portofolio Saham Sandiaga Uno, Bagaimana Kinerjanya?

Kesimpulan

Dari kisah para wanita hebat di atas kita bisa bisa memahami kalau kesuksesan dalam investasi tidak mengenal gender. Pria dan wanita bisa sama-sama menggapai keberhasilan dalam berinvestasi. Kesamaan dari para investor perempuan yang telah di sebutkan diatas adalah mereka terus melangkah maju dan tidak kenal kata menyerah untuk masuk dalam sektor yang di dominasi oleh laki-laki.

Yang terpenting adalah tidak berhenti belajar dan mengedukasi diri untuk memiliki prinsip-prinsip penting yang wajib bagi investor. Salah satunya adalah rasionalitas. Rasanya tidak ada investor yang sukses tanpa menjadikan rasionalitas dalam mengambil keputusan investasinya. Mereka pasti selalu memiliki pertimbangan dan data, tidak memilih saham sebuah emiten seperti halnya judi.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar