Mau Investasi Saham? Pahami Dulu Apa itu Bid dan Ask Serta Istilah Lain

Sebenarnya, pada saat kita bertransaksi saham di pasar sekunder (setelah IPO) kita bukan lagi hanya berbicara jual beli saham antara emiten dan investor lagi.

Melainkan transaksi saham antar investor dengan investor lainnya. Nah inilah yang melatarbelakangi munculnya istilah seperti bid dan ask /offer serta beberapa istilah lainnya. Istilah tersebut adalah satu dari banyaknya istilah dasar dalam dunia saham.

Saat ini, kita sudah bisa bertransaksi saham lewat aplikasi mobile dengan mudah tanpa harus pergi ke kantor sekuritas. Namun ketika Anda membuka aplikasi, disana ada beberapa opsi dan keterangan dengan istilah yang mungkin asing di telinga para pemula.

Jika Anda tertarik dengan investasi saham, ada baiknya Anda mempelajari istilah-istilah ini supaya proses investasi kita lancar kedepannya.

Nah, apakah sebenarnya arti dari bid dan ask /offer ini? Dan apa saja istilah-istilah yang wajib di pahami oleh para pemula dalam berinvestasi saham pertama? Berikut adalah penjelasannya!

Apa yang Dimaksud dengan Bid dan Ask dalam Saham

Bid dan ask sederhananya adalah sebuah proses tawar menawar antara pembeli dan penjual. Kalau kita amati, bisa di katakan bahwa bid dan ask juga umum di lakukan di pasar tradisional. Transaksi akan terjadi ketika ada kesepakatan di antara kedua belah pihak.

Hal yang sama juga berlaku di pasar saham. Sebab di sana ada bid atau penawaran harga saham yang di lakukan oleh pihak yang ingin membeli saham.

Sementara ask adalah harga saham yang di tawarkan oleh pihak yang menjual sahamnya. Jika Anda amati, nilai bid dan ask pada tabel akan selalu berubah hingga terjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual saham.

Contohnya ada orang yang tertarik membeli saham dengan membuka penawaran saham ABCD (bid) di harga Rp 780/ lembar pada tanggal 6 Mei 2021.

Di saat yang sama ada investor yang tertarik menjual sahamnya (ask) seharga Rp 830/ lembar. Saat proses bid dan ask terjadi maka kemungkinan yang terjadi agar terjadinya kesepakatan adalah si pembeli yang menaikan harga penawarannya ataukah di penjual yang menurunkan harga saham yang di tawarkan.

Jika harga menemukan suatu titik kesepakatan misalnya di harga Rp 800/ lembar maka transaksi saham pun akan terjadi. Namun jika yang terjadi sebaliknya maka nda harus menungu hingga terjadi kesepakatan.

Bagaimana kalau dalam suatu periode tertentu tidak terjadi kesepakatan? Nah jika ini terjadi, maka dana Anda akan kembali ke RDN.

Baca juga yuk, Apa Itu RDN ( Rekening Dana Nasabah ) dan Cara Membuatnya

Spread Bid dan Ask

Sekarang Anda sudah memahami apa arti dari istilah bid dan ask dalam saham. Selanjutnya, Anda akan bisa memahami lebih dalam mengenai bid dan ask melalui spread yang berkaitan dengan fraksi harga saham.

Apa itu fraksi harga saham?

Fraksi harga saham adalah limit/ batasan dari kelipatan harga yang di tetapkan oleh BEI. Fraksi harga saham biasanya di tetapkan dalam mata uang Rupiah.

Nah, mengingat proses bid dan ask dalam transaksi saham selalu memiliki selisih sehingga inilah yang mendasari adanya spread bid dan ask. Dimana spread bid ask bisa di artikan sebagai jarak sesuai dengan fraksi saham.

Misalnya saja ketentuan dari kelompok harga saham Rp 500- Rp 2500 memiliki ketentuan fraksi harga Rp 5. Sehingga penawaran terbaik dengan menurunkan atau menaikan harga saham akan berkisar nilai fraksi harga tersebut.

Masalahnya, sering di temukan dalam spread bid dan ask ini adalah ketika harga yang tawar menawar di luar ketentuan fraksi harga sahamnya. Ini akan berpotensi kerugian bagi investor atau malah proses tawar menawar biasanya berakhir dengan tidak terjadinya kesepakatan apapun.

Mengapa kondisi tersebut bisa terjadi? Penjelasan tentang hal ini akan dijelaskan pada poin selanjutnya!

Penyebab Spread Bid dan Ask Tidak Sesuai Fraksi Harga

Penyebab Spread Bid dan Ask Tidak Sesuai Fraksi Harga

Untuk Anda yang tertarik berinvestasi saha,m, ada baiknya mengetahui penyebab spread bi ask terlampau jauh dari fraksi harga agar transaksi Anda bisa sesuai dengan yang Anda harapkan. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan spread bid ask tidak sesuai dengan ketentuan fraksi harga, diantaranya :

Baca juga, Apa itu Akses KSEI (Perlindungan Saat Sekuritas Saham Tutup Bubar)

Saham yang di Pilih Tidak Liquid

Salah satu sebab mengapa spread tidak sesuai dengan fraksi harga yang sudah di tentukan adalah karena jenis saham yang kita pilih kurang diminati sehingga tidak liquid.

Untuk jenis saham seperti ini biasanya para investor lebih memilih booking saham di harga yang murah. Di sisi lain order book nilainya di harapkan lebih tinggi. Oleh karena itu ada kekosongan jarak harga antara spread bid ask yang ada.

Spread yang Cukup Besar di Awal Jam Operasional Bursa

Penyebab lainnya yang membuat spread bid ask memiliki rentang yang nilai yang tidak sesuai dengan fraksi harga adalah minat pembelian di awal jam buka bursa. Biasanya pada awal-awal jam buka bursa, para investor belum antri untuk membeli saham.

Adapun mereka yang sudah antri cenderung lebih tertarik untuk menjual saham terlebih dahulu. Sehingga wajar jika terjadi spread yang cukup besar ketika awal jam operasional pasar saham.

Itulah kemungkinan penyebab dari spread yang tidak sesuai dengan fraksi harga. Namun jika Anda tidak masalah dengan hal ini karena transaksi saham masih sesuai dengan rencana investasi, maka Anda tidak perlu khawatir.

Istilah Penting Lain yang Berkaitan dengan Transaksi Saham

Sampai disini, Anda sudah mengerti mengenai istilah bid dan ask yang merupakan istilah dasar dalam transaksi jual beli saham.

Sekarang kita akan membahas beberapa istilah penting lain yang akan Anda temukan saat membeli saham melalui aplikasi mobile dari perusahaan sekuritas yang Anda pilih. Apa saja itu?

Yuk baca juga, Apa Itu Analisa Teknikal dan Analisa Fundamental?

1. Buying Power

Buying power adalah dana yang bisa Anda gunakan untuk membeli saham. Buying power ini berasal dari deposit yang Anda lakukan ke RDN (Rekening Dana Nasabah) yang sudah Anda buat sebelumnya.

Sesuai ketentuan BEI, transaksi jual beli beli saham akan selesai dalam 2 hari. Sehingga jumlah saldo pada RDN akan berubah sesuai dengan ketentuan tersebut.

Namun, buying power akan segera berkurang sesuai harga saham yang Anda beli pada saat itu juga. Sebaliknya, buying power bisa bertambah ketika Anda melakukan deposit kembali, membatalkan order / tidak selesai atau menjual saham yang Anda miliki.

Jadi meskipun setelah membeli saham saldo RDN Anda masih tetap seperti sebelumnya, namun Anda bisa membeli saham selanjutnya sesuai dnegn jumlah yang tertera pada buying power.

2. Buy dan Sell

Istilah lain yang sangat umum ditemukan adalah buy dan sell. Maknanya sama seperti dalam bahasa Indonesia, buy artinya membeli dan sell menjual, dalam hal ini yang di perjual belikan adalah saham.

Jika Anda memilih buy, artinya Anda membeli saham dengan jumlah dan harga serta periode tertentu sesuai dengan minat Anda.

Sebaliknya jika memilih sell, maka Anda menjual sejumlah saham yang Anda miliki dengan harga tertentu untuk mendapatkan keuntungan.

3. Amend

Bagaimana jika saat tengah melakukan order atau menjual Anda ingin mengubah jumlah saham maupun acuan harga yang Anda minati atau lepaskan?

Untuk itu, Anda bisa menggunakan menu amend. Secara umum, amend adalah pengaturan yang bisa Anda gunakan untuk mengungari atau menambah jumlah maupun harga saham saat Anda mengantri membeli maupun menjual saham.

Sejauh belum ada kesepakatan dengan penjual/ pembeli saham, maka Anda masih bisa menggunakan opsi amend ini.

4. Match Order

Jika kita kembali pada prinsip dasar transaksi jual beli maka transaksi akan sulit terjadi jika tidak ada kesepakatan antar penjual dan pembeli.

Begitu pula dengan saham. Sehingga match order adalah kondisi saat jumlah dan harga saham yang Anda tawarkan untuk membeli atau menjual saham memperoleh kesepakatan dengan pembeli atau penjual lain di bursa.

Lama atau tidaknya transaksi memperoleh match order tergantung spread bid dan ask yang sudah di jelaskan sebelumnya.

5. Withdraw Order

Istilah selanjutnya adalah withdraw order. Withdrawa order adlaah opsi untuk membatalkan transaksi jual maupun beli saham yang sedang Anda lakukan. Selama belum mendapatkan match order, maka Anda masih bisa melakukan withdrawa order.

5. Candle Stick

Sudah pernah dengar istilah candle stick? Candle stick adalah tampilan grafik pergerakan harga saham yang berbentuk seperti batang.

Dalam dunia saham, candle stick terbagi menjadi 2 jenis yang bisa di bedakan dari warnanya. Candle stick berwarna merah artinya harga saham sedang turun, sementara yang berwarna hijau artinya harga saham sedang naik.

6. Margin Trading

Margin trading adalah fasilitas pinjaman dari perusahaan sekuritas untuk para investor. Pinjaman ini bisa di lakukan dengan menggunakan jaminan saham milik investor.

Namun, tidak semua emiten di BEI bisa di beli sahamnya dengan metode margin trading. Emiten yang bisa menggunakan metode margin trading hanya ada sekitar 61 emiten saja.

7. Indeks Saham

Ketika Anda hendak bertransaksi saham, pastinya Anda di hadapkan dengan indeks saham. Indeks saham adalah statistik yang menunjukan pergerakan harga saham berdasarkan kriteria tertentu.

Mulai dari dari yang paling umum yakni IHSG. Seperti kepanjangannya, IHSG merupakan Indeks Harga Saham Gabungan dari semua emiten saham yang ada di BEI.

Indeks saham berguna untuk melihat bagaimana kinerja dan pasar modal maupun produk investasi. Di BEI, terdapat lebih dari 30 indeks saham yang bisa Anda pilih sesuai kriteria tertentu.

Yuk baca, Apa itu Cum Date, Ex Date, Recording Date, dan Payment Date Dividen?

Penutup

Kini untuk memulai berinvestasi saham bisa sangat mudah yaknin menggunakan aplikasi mobile dari sebuah perusahaan sekuritas. Rata-rata saat ini perusahaan sekuritas yang telah berizin OJK sudah memiliki aplikasi mobnilenya sendiri untuk mempermudah para investor dalam bertransaksi. Aplikasinya sudah mobile friendly sehingga akan sangat nyaman dan lebih mudah di mengerti oleh pengguna baru.

Namun tetap saja, untuk menjalankan aplikasi dan bertransksi Anda pelu memahami istilah-istilah dasarnya. Seperti halnya istilah-istilah teknis yang mendasar dalam transaksi saham seperti di atas. Nah, sekarang Anda sudah tahu arti dari bid dan ask dalam saham dan beberapa istilah lainnya yang penting untuk di ketahui agar kita terutama para pemula lebih lancar dalam bertransaksi saham. Semoga artikel ini membantu Anda lebih mudah dalam melakukan jual beli saham.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

2 pemikiran pada “Mau Investasi Saham? Pahami Dulu Apa itu Bid dan Ask Serta Istilah Lain”

Tinggalkan komentar