Mengintip Portofolio Saham Sandiaga Uno, Bagaimana Kinerjanya?

Nama Sandiaga Uno mulai dikenal sebagai politisi papan atas negeri ini setelah terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, bersama Anies Baswedan. Namun tahukah Anda kalau pria berusia 51 tahun itu juga seorang pengusaha sekaligus pebisnis sukses, yang tentunya sangat menarik mengintip jajaran portofolio saham Sandiaga Uno.

Sebelum membahas seperti apa saja deretan portofolio saham Sandiaga Uno, mungkin cukup menarik untuk melihat perjalanan pria kelahiran Pekanbaru ini di dunia politik Tanah Air. Sebelas bulan setelah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga justru mengejutkan banyak pihak saat memutuskan untuk mengundurkan diri.

Rupanya kala itu Sandiaga menerima pinangan Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024. Dengan hasil kekalahan, banyak yang menduga jika Sandiaga akan kembali ke jalur bisnis dan meninggalkan panggung politik Tanah Air.

Baca juga: ARTO Melejit Usai ’Dibeli’ Gojek, Seperti Apa Kinerja Saham Bank Jago?

Namun ternyata pada 23 Desember 2020 lalu, Sandiaga justru menggantikan rekannya yang juga sesama pebisnis, Wishnutama, sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi – Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Mengintip Perjalanan Bisnis Sandiaga Uno

Sandiaga Uno
© The Strait Times

Terlahir di Rumbai, Pekanbaru, Sandiaga adalah anak bungsu dari pasangan Razif Halik Uno dan Rachmini Rachman alias Mien Rachman Uno. Ayah Sandiaga diketahui sebagai mantan karyawan perusahaan minyak Caltex (sekarang dikenal sebagai Chevron), sementara sang Ibu adalah pakar pendidikan kepribadian sekaligus penulis.

Sejak kecil dikenal sebagai sosok yang cerdas, Sandiaga memperoleh predikat summa cum laude saat lulus dari Universitas Negara Bagian Wichita, Amerika Serikat. Di tahun 1990, Sandiaga memulai kariernya sebagai karyawan bank Summa dan bertemu dengan gurunya, konglomerat sekaligus pemilik bank Summa, William Soeryadjaya.

Di tahun 1991, Sandiaga berhasil mendapat beasiswa di Universitas George Washington, Amerika Serikat dan lulus dengan IPK sempurna, 4.00. Dua tahun kemudian, Sandiaga yang masih berusia 24 tahun kala itu, bekerja sebagai Manajer Investasi (MI) di Seapower Asia Investment Limited, Singapura.

Ketika berumur 26 tahun, Sandiaga sudah meraih jabatan Executive Vice President NTI Resources Ltd di Kanada dengan gaji US$8.000 per bulan. Hanya saja dua tahun kemudian tepatnya pada 1997, krisis moneter melanda dunia dan membuat Sandiaga pulang ke Indonesia sebagai pengangguran karena perusahaannya bangkrut.

Berulang kali mengajukan lamaran tapi ditolak, Sandiaga akhirnya mendirikan perusahaan penasihat keuangan di tahun 1997, PT Recapital Advisors bersama Rosan Perkasa Roeslani, teman semasa sekolah di SMA Pangudi Luhur.

Baca juga: Hal-Hal yang Bisa Menyebabkan Harga Emas Anjlok

1,5 tahun kemudian, Sandiaga berjumpa dengan Edwin Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional sekaligus putra sang mentor. Edwin yang mengalami masalah finansial mengajak Sandiaga mendirikan perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya dan membuat portofolio saham Sandiaga Uno cukup variatif.

Inilah Kinerja Portofolio Saham Sandiaga Uno

Setelah melakukan IPO (Initial Public Offering) di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2013, Saratoga tercatat sebagai perusahaan investasi aktif pertama di Indonesia. Hingga saat ini, beberapa sektor bisnis yang dikembangkan Saratoga adalah transportasi, properti, farmasi, pertambangan, perkebunan, SDA (Sumber Daya Alam) dan infrastruktur.

Namun pada 10 Juni 2015, Sandiaga resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama Saratoga lewat RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Memilih fokus di dunia politik, posisi Sandiaga saat itu digantikan oleh Michael Soeryadjaya, anak dari Edwin dan cucu pendiri Astra Internasional sekaligus sang mentor, William.

Penasaran seperti apa kinerja portofolio saham Sandiaga Uno? Simak ulasannya berikut ini:

1. SRTG – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

Saratoga Investama Sedaya
© sahamonline

Meskipun tak memegang jabatan penting lagi di Saratoga, tampaknya portofolio saham Sandiaga Uno tetap berjalan. Dalam laporan Annual Report Saratoga Investama 2019, yang diakses akhir Desember 2020, Sandiaga adalah pemegang saham mayoritas kedua di Saratoga sebesar 21,51%, seperti dilansir Kompas.

Emiten Papan Pengembangan ini dilaporkan stabil di level 6.125 saat penutupan hari Jumat (23/4) sore kemarin. Dalam enam bulan terakhir, SRTG memang berada di zona hijau. Sepanjang 2021, tiga kali mengalami peningkatan yakni 6.000 (22 Januari), 6.300 (22 Februari) dan 6.125 (16 dan 23 April).

2. MPMX – PT Mitra Phinastika Mustiba Tbk

Perusahaan otomotif sekaligus distributor mobil merk Datsun di Indonesia ini adalah salah satu emiten yang membuat pendapatan dividen SRTG meningkat. Kendati ditutup melemah 25 poin (3,62%) ke level 665 pada Jumat (23/4) sore, MPMX justru ada di zona hijau sejak setahun terakhir.

Posisi terendah MPMX dilaporkan terjadi di level 336 (27 Oktober 2020). Sedangkan posisi tertinggi dialami emiten Papan Utama ini beberapa hari lalu yakni Kamis (22/4), di level 690.

3. MDKA – PT Merdeka Cooper Gold Tbk

area penambangan anak usaha MDKA di Banyuwangi
© Peni Widarti/Bisnis

Sebagai perusahaan holding, emiten MDKA memiliki dua anak usaha yakni PT Bumi Sukesindo dan PT Damai Sukesindo yang bergerak di sektor tambang. Setidaknya ada saham sebesar 3,40% yang dimiliki Saratoga di emiten Papan Pengembangan ini. Untuk penutupan bursa hari Jumat (23/4) sore kemarin, MDKA melemah 0,44% alias 10 poin ke level 2.270.

Namun meskipun begitu, baik sebulan, enam bulan hingga setahun terakhir, emiten MDKA tetap nyaman di zona hijau. Ada di level terendah 1.180 (13 Mei 2020), posisi terbaik MDKA justru terjadi setahun kemudian yakni 2.840 (1 Maret 2021).

Baca juga: Mengenal Konsep Dasar Keuangan Time Value of Money

4. ADRO – PT Adaro Energy Tbk

Adaro Energy adalah salah satu penyebab nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas Saratoga meningkat, lantaran kinerja emiten ADRO cukup gemilang di pasar modal. Sebagai pemilik 15,24% saham Adaro, Saratoga memang cukup nyaman ’bermain’ di sektor pertambangan.

Kendati kinerja emiten Papan Utama ini ada di zona merah dalam sebulan terakhir, ADRO justru ditutup menguat 30 poin (3,56%) ke level 1.200 pada Jumat (23/4) sore. Kurun waktu enam bulan ke belakang, ADRO meraih titik tertinggi di level 1.570 (14 Desember 2020). Sementara di 2021, ADRO mencapai puncak di 1.300 (23 Maret).

5. PALM – PT Provident Agro Tbk

perkebunan kelapa sawit
© bisnismuda.id

Dengan kepemilikan saham sebesar 44,87%, Provident Argo adalah salah satu gurita bisnis Saratoga di perkebunan kelapa sawit. Hanya saja kinerja emiten Papan Pengembangan ini tidak cukup baik terutama enam bulan terakhir. Dalam penutupan bursa hari Jumat (23/4) kemarin, PALM terkontraksi dua poin (0,62%) ke level 322.

Setidaknya ada tiga kali pelemahan drastis PALM di 2021 ini yakni ke level 300 (28 Januari), 304 (31 Maret) dan 310 (15 April). Sementara pencapaian terakhirnya ada di level 352 (21 Januari).

6. TBIG – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk

Portofolio saham Sandiaga Uno berikutnya datang dari salah satu perusahaan telekomunikasi pemilik tower terbanyak di Indonesia. Dilaporkan Saratoga menguasai 29,11% saham PT Tower Bersama Infrastructure. Lantas bagaimana kinerja emiten Papan Utama ini di pasar modal?

Ditutup stabil di level 2.590 pada Jumat (23/4) kemarin, TBIG dilaporkan terus ada di zona hijau dalam kurun waktu setahun ke belakang. Maksimal di level 1.700-an, TBIG justru merangka naik mulai 2021. Diketahui level terbaik TBIG terjadi pada level 2.700 (1 Februari).

Baca juga: Pertimbangkan 3 Value Perusahaan Sebelum Membeli Saham

7. NRCA – PT Nusa Raya Cipta Tbk

ilustrasi pembangunan gedung
© Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Sebagai emiten Papan Utama, NRCA adalah portofolio saham Sandiaga Uno terakhir yang bakal kita bahas. Salah satu perusahaan kontraktor bangunan populer ini sudah menangani banyak proyek kontruksi bangunan, seperti Rumah Sakit Mayapada di beberapa kota di Indonesia.

Ditutup melemah 16 poin (4,85%) ke level 314 pada hari Jumat (23/4) sore, kinerja NRCA memang cukup muram di sepanjang April ini. Namun jika melihat enam bulan terakhir, NRCA justru ada di zona hijau. Dimana posisi tertingginya terjadi di level 402 (21 Desember 2020).

Kesimpulan

Dengan cukup beragamnya portofolio saham Sandiaga Uno, Anda mungkin bisa menebak kenapa beliau bisa menjadi salah satu pengusaha muda yang cukup berpengaruh di Indonesia. Bagi Anda yang hendak mengincar saham-saham ala Sandiaga, mungkin bisa mempertimbangkan ulasan di atas.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar