Selain CPIN, saham pakan ternak terbesar di Indonesia yang lainnya adalah JPFA. Kode saham milik PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk termasuk saham di sektor Basic Industry and Chemicals.
Setelah harga sahamnya sempat terjun payung pada pertengahan Maret 2020, beberapa pekan lalu saham ini dikabarkan telah mengakuisisi So Good.
Karena hal ini beberapa analisis saham menyebutkan bahwa prospek saham JPFA akan cukup cerah kedepannya.
Apakah benar demikian? Sebagai investor saham, sudah menjadi kewajiban untuk mengenali lebih dalam mengenai saham yang ingin kita beli.
Jika Anda tertarik dengan saham JPFA, pastikan Anda membaca ulasan saham JPFA kali ini. Kita akan membahasnya mulai dari profil perusahaan hingga perkembangnnya sampai sekarang!
Baca juga: Daftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Terbaru
Profil Perusahaan

PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di bidang agri food. Perusahaan ini telah memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia selama hampir 50 tahun lamanya.
Tidak heran kalau JPFA telah memiliki fokus tersendiri dalam R&D Teknologi pakan, Nutrisi dan Kesehatan Ternak untuk menghasilkan berbagai inovasi. Produk dan jasa JPFA secara umum terdiri 3 jenis yakni :
- Produk Poultry (Pakan ternak ayam, DOC ayam boiler, customer & technical service, pencegahan penyakit, perlengkapan peternakan, ayam boiler komersial dan produk karkas ayam)
- Aquaculture (Aqua feed, breeding, customer & technical services, tilapia, eel, Japfa prime seafood)
- Beef Cattle (Santori-Produsen daging olahan)
Atas pengalaman dan prestasinya selama hampir 50 tahun ini, JAPFA tentu telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan seperti :
- Penghargaan kecelakaan nihil 2019 dari Kementerian ketenagakerjaan RI dan Gubernur Jatim
- Best Internastional Booth 2019 dari MIHAS
- Asia’s 200 Best Over a Billion dari Forbes
- dll
Saat ini JPFA di pimpin oleh jajaran dewan komisaris, direktur dan komite diantaranya : H. Syamsir Siregar sebagai komisari utama, Hendrick Kolonas sebagai wakil komisaris utama, Retno Astuti Wibisono, Ignatius Herry Wibowo dan Ito Sumardi Djuni sebagai komisaris independen, serta Jaka Prasetya sebagai komisaris.
Sementara pada jajaran direksi ada Handjojo Santosa sebagai direktur utama, Bambang Budi sebagai wakil direktur utama, Tan Yong Nang dan Leo Handoko Laksono sebagai direktur serta Rachmat Indrajaya sebagai direktur independen.
Mengenai kantornya, Anda bisa berkunjung ke kantor pusat JPFA yang berada di Wisma Millenia Lt. 7 Jalan MT Haryono Kav. 16 Jakarta.
Sejarah JPFA
PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk awal kali didirikan dengan nama PT Java Pelletizing Factory, Ltd pada tanggal 18 Januari tahun 1971.
Pada awalnya produk utama perusahaan ini adalah kopra pelet. Kemudian pafa tahun 1975, JPFA mendirikan pabrik pertamanya di Surabaya. perusahaan ini terus berkembang dan dapat melakukan ekspansi hingga 18 tahun kemudian menjadi perusahaan terbuka.
Listing di BEI
Pada tanggal 21 Agustus 1989 PT JAPFA Comfeed Indonesia mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK sehingga bisa melakukan IPO.
Saat itu saham yang di tawarkan kepada masyarakat sebanyak 4.000.000 lembar saham dengan nominal Rp. 1000/lembar saham. Lalu pada tanggal 23 Oktober 1989 sahamnya secara resmi tercatat di BEI dengan harga penawaran Rp. 7200/ lembar saham.
Historis Pencatatan Saham
JPFA tercatat pernah melakukan right issue dan stocksplit sejak listing di BEI. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah historis pencatatan saham JPFA!
Tanggal | Tindakan Korporasi | Saham |
23 Oktober 1989 | Saham Perdana @ Rp7.200/ lembar saham | 4.000.000 |
12 Februari 1990 | Right Issue I | 24.000.000 |
29 Juli 1991 | Saham Bonus | 80.000.000 |
18 Maret 1992 | Company Listing | 12.000.000 |
Obligasi Konversi (1992 s /d 1994) | 28.941.466 | |
1 November 2002 | Konversi Hutang | 1.340.473.194 |
1 Desember 2009 | Penggabungan Usaha | 582.318.000 |
2 Juli 2012 | Penggabungan Usaha | 60.371.922 |
19 April 2013 | Stock Split | 8.528.418.328 |
5 Agustus 2016 | Penambahan Modal Tanpa HMETD | 750.000.000 |
Fundamental JPFA

1. Penjualan, Beban Pokok dan Laba Bersih
SEeama 5 tahun terakhir (2015-2019) penjualan JPFA secara konsisten mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini merupakan pertanda bagus bagi sebuah perusahaan.
Baca juga : Bingung Pilih Saham? Ini Daftar Portofolio Saham Lo Kheng Hong
Pada sisi laba bersihnya memang terkadang mengalami penurunan, namun pertumbuhannya luar biasa bahkan bisa mencapailebih dari 300% pada tahun 2016 lalu. Anda bisa menyimak data selengkapnya melalui tabel berikut!
Tahun | Penjualan (Rupiah) | Beban Pokok (Rupiah) | Laba Bersih (Rupiah) |
2019 | 36,74 T (+ 8,03%) | 29,62 T (+ 10,49%) | 1,88 T (- 16,39%) |
2018 | 34,01 T (+ 14,90%) | 26,80 T (+ 9,09%) | 2,25 T (+ 103,39%) |
2017 | 29,60 T (+ 9,38%) | 24,57 T (+ 13,84%) | 1,11 T (- 48,99%) |
2016 | 27,06 T (+ 8,15%) | 21,58 T (+ 2,64%) | 2,17 T (+ 314,05%) |
2015 | 25,02 T (+ 2,31%) | 21,03 T (- 0,02%) | 524,48 M (+ 36,28%) |
Berdasarkan data di atas, average growth JPFA dari sisi laba ruginya selama 5 tahun terakhir (2015-2019) yakni :
- Penjualan JPFA rata-rata meningkat sekitar 8,55% per -tahun selama 5 tahun (2015-2019)
- Beban pokok JPFA rata-rata meningkat sekitar 7,2% per -tahun selama 5 tahun (2015-2019)
- Laba bersih JPFA rata-rata meningkat sekitar 79,66% per -tahun selama 5 tahun (2015-2019)
2. Aset, Hutang dan Modal
Tahun | Aset (Rupiah) | Hutang (Rupiah) | Modal (Rupiah) |
2019 | 25,19 T (+ 9,32%) | 13,74 T (+ 7,12%) | 11,45 T (+ 12,07%) |
2018 | 23,04 T (+ 9,24%) | 12,82 T (+ 13,55%) | 10,21 T (+ 4,28%) |
2017 | 21,09 T (+ 9,55%) | 11,29 T (+ 14,33%) | 9,80 T (+ 4,51%) |
2016 | 19,25 T (+ 12,19%) | 9,88 T (- 10,60%) | 9,37 T (+ 53,41%) |
2015 | 17,16 T (+ 9,08%) | 11,05 T (+ 5,84%) | 6,11 T (+ 15,50%) |
Berdasarkan data di atas, average growth JPFA dari sisi posisi keuangannya selama 5 tahun terakhir (2015-2019) yakni :
- Aset JPFA rata-rata meningkat sekitar 9,88% per -tahun selama 5 tahun (2015-2019)
- Hutang JPFA rata-rata meningkat sekitar 6% per -tahun selama 5 tahun (2015-2019)
- Modal JPFA rata-rata meningkat sekitar 17,95% per -tahun selama 5 tahun (2015-2019)
3. Arus Kas Operasi, Pembiayaan dan Investasi
Tahun | Arus Kas Operasi (Rupiah) | Arus Kas Pembiayaan (Rupiah) | Arus Kas Investasi (Rupiah) |
2019 | 1,88 T (+ 2,12%) | 1,23 T (+ 640,97%) | -3,24 T (- 46,44%) |
2018 | 1,84 T (+ 138,82%) | -227,88 M (+ 51,22%) | -2,21 T (- 61,95%) |
2017 | 770,66 M (- 72,01%) | -467,18 M (- 4,61%) | -1,36 T (- 174,18%) |
2016 | 2,75 T (+ 89,52%) | -446,61 M (+ 33,03%) | -497,54 M (+ 27,01%) |
2015 | 1,45 T (- 7,49%) | -666,86 M (+ 30,89%) | -681,62 M (+ 57,08%) |
4. Dividen
JPFA merupakan emiten yang termasuk cukup rajin membagikan dividen. Pembayaran dividen terakhir pada tahun 2019 yakni tanggal 30 April 2019 sebesar Rp. 1.17 Triliun.
Berikut adalah data lengkap jumlah dividen yang di bagikan JPFA tiap tahunnya selama 5 tahun kebelakang!
Tahun | Dividen (Rupiah) |
2019 | 54,43 (- 44,51%) |
2018 | 98,09 (+ 114,65%) |
2017 | 45,70 (+ 123,66%) |
2016 | 20,43 (+ 0,00%) |
2015 | – (- 100,00%) |
Perkembangan JPFA

JPFA telah berkembang menjadi perusahaan besar dengan lebih dari 20 anak perusahaan yang mendukung fungsi utama perusahaan induk.
Baca juga : Sejarah dan Perkembangan Saham BMTR hingga Sekarang
Kini JPFA memiliki market cap sebesar Rp. 13,13 Triliun (per-tanggal 21 September 2020). Untuk mengetahui datanya secara rinci berikut adalah perkembangan JPFA lainnya hingga saat ini!
Anak Perusahaan
No | Nama Perusahaan | Jenis | Aset Total | Persentase |
1 | Apache Pte Ltd | Jasa Transportasi | 116.536.219.929 | 100 % |
2 | Comfeed Trading B.V | Investasi | 128.037.812.454 | 100 % |
3 | Japfa Santori Australia Pty Ltd | Perdagangan, pembibitan sapi dan produksi pakan ternak | 371.332.313.045 | 100 % |
4 | PT Adiguna Bintang Lestari | Peternakan Ayam | 0 | 100 % |
5 | PT Agrinusa Jaya Santosa | Perdagangan | 236.920.984.940 | 100 % |
6 | PT Artha Lautan Mulya | Tambak Udang | Tambak Udang | 100 % |
7 | PT Austasia Stockfeed | Perdagangan, pembibitan sapi dan produksi pakan ternak | 522.845.299.802 | 100 % |
8 | PT Bhirawa Mitra Sentosa | Jasa Angkutan Barang | 70.333.574.950 | 100 % |
9 | PT Bintang Laut Timur | Jasa Depo Peti Kemas (Container) | Jasa Depo Peti Kemas (Container) | 100 % |
10 | PT Bumiasri Lestari | Tambak Udang | 8.700.607.896 | 60 % |
11 | PT Ciomas Adisatwa | Perdagangan, peternakan ayam dan rumah potong ayam | 2.832.359.354.726 | 100% |
12 | PT Indojaya Agrinusa | Produksi pakan ternak dan pembibitan ayam | 1.448.092.010.894 | 50 % |
13 | PT Indonesia Pelleting | Industri pellet (tidak operasi) | 67.929.953 | 100 % |
14 | PT Iroha Sidat Indonesia | Pembenihan ikan air payau dan industri pengolahannya. | 154.086.232.737 | 60 % |
15 | PT Jakamitra Indonesia | Real Estate | 576.083.521.304 | 100 % |
16 | PT Japfa Indoland | Real Estate | 714.089.459.880 | 100 % |
17 | PT Kraksaan Windu | Tambak Udang | 14.098.958.819 | 100 % |
18 | PT Multi Makanan Permai | Perdagangan | 54.285.603.572 | 70 % |
19 | PT Nusa Prima Logistik | Gudang Terminal Curah Kering | 314.974.928.847 | 18 % |
20 | PT Santosa Agrindo | Perdagangan, pembibitan sapi dan rumah potong sapi | 1.235.414.218.260 | 100 % |
21 | PT Suri Tani Pemuka | Produksi pakan udang, tambak udang, kamar pendingin dan penetasan benur udang | 1.867.642.878.953 | 100 % |
22 | PT Tretes Indah Permai | Real Estate | 6.772.934.216 | 100 % |
23 | PT Vaksindo Satwa Nusantara | Produksi vaksin | 214.713.263.210 | 100 % |
24 | PT Wabin Jayatama | Perkebunan dan peternakan | 27.123.168.814 | 100 % |
Daftar Pemegang Saham
Dulu pemegang saham terbesar JPFA terdiri dari Japfa Holding Pte, Ltd (51%), dan KKR Jade Investments Pte, Ltd (11,98%).
Bagaiamana dengan saat ini? apakah terjadi perubahan komposisi atau bahkan daftar kepemilikan sahamnya?
Pergerakan Harga Saham
Ketika awal kali listing di BEI, harga saham JPFA berkisar Rp. 7200/ lembar saham, lalu akhirnya melakukan stocksplit pada tahun 2013 yang lalu.
Harga saham JPFA pernah merosot pada tahun 2015, namun kemudian beranjak meningkat lagi. Begitupun saat pandemic covid 19, pertengahan Maret 2020 yang lalu.
Baca juga : Sejarah Saham CLEO dan Perkembangannya Saat Ini
Bagi Anda yang tertarik dengan saham JPFA mungkin bertanya-tanya berapakah harga saham JPFA saat ini? Anda bisa melihat pergerakan harga saham JPFA selama 1 bulan terakhir (24-21 Agustus 2020) melalui grafik berikut ini!

Kesimpulan
Itulah ulasan saham JPFA. Saham dengan emiten yang bergerak di bidang pakan ternak termasuk peternbakan dan pengolahan hewan ternak. Setelah mengakuisisi 100% saham PT So Good Food (SGF) sahamnya melonjak naik pada akhir Agustus lalu. Namun apakah saham ini akan terus naik?
Dengan membaca ulasan saham JPFA, semoga Anda semakin bisa memahami lebih dalam mengenai saham ini. Apakah Anda semakin tertarik dan mempertimbangkan untuk menjadi bagian dari pemilik saham JPFA? Semua keputusan ada ditangan Anda.