Beberapa waktu yang lalu, kabarnya investor saham senior Indonesia Lo Kheng Hong Global membeli saham BMTR. Saham darI PT Global Mediacom Tbk ini mendadak menjadi perbincangan banyak orang dan tidak sedikit juga akhirnya membeli saham BMTR.
Hal ini juga di umumkan dalam situs resmi Bursa Efek Indonesia (idx.co.id), yang mana dalam kolom berita tercantum surat yang di tulis Lo Kheng Hong yang di tujukan pada direktur BEI mengenai laporan transaski sahamnya pada saham BMTR.
Dalam surat tersebut, Lo kheng Kheng menyebutkan bahwa sebelum transaski LKH sudah memiliki saham BMTR sebesar 1,14%.
Kemudian kepemilikan sahamnya setelah transaksi terakhir yakni menjadi 6,14%. Tercatat telah terjadi 7 kali transaski pembelian saham BMTR yang dilakukan LKH sejak 5 hingga 11 Agustrus 2020 sebanyak 767.145.600 lembar saham.
Rata-rata LKH membeli saham ini saat harganya Rp. 200. Jika di rupiah-kan, maka Lo kheng Khong telah membeli saham ini senilai Rp. 153 Milyar.
Tentu saja nilai tersebut bukanlah nilai yang kecil. Hal yang mungkin menjadi pertanyaan kita bersama, mengapa LKH memutuskan menanam dananya pada saham BMTR? Sebenarnya bagaimana kinerja dari saham BMTR itu sendiri?
Untuk Anda yang juga penasaran dengan saham BMTR, baca terus artikel kali ini. Karena kita akan coba mengenali emiten BMTR, bagaimana fundamental perusahaannya dan juga perkembangan sahamnya hingga saat ini.
Profil Perusahaan

Siapa yang tidak tahu MNC TV? Sebagian besar dari kita pasti tahu tentang salah satu stasiun TV nasional terbesar ini.
Namun ternyata MNC TV hanya salah satu lini bisnis milik PT Global Mediacom Tbk yang fokus pada Content and Advertising Based Media. Ya, PT Global Mediacom Tbk memiliki beberapa lini bisnis yang secara umum terbagi menjadi 3 yakni :
- Content and Advertising Based Media (PT Media Nusantara Citra Tbk)
- Pay-TV and Broadband (PT MNC Vision Networks Tbk)
- Online Media (okezone.com, mncshop, metuibe.id dll)
BMTR menyebutkan bahwa mayoritas pendapatan perusahaan berasal dari 2 lini bisnis utama yakni dari media yang berbasis konten dan iklan sebesar 63% dan juga media berbasis langganan sebesar 29%.
Setelah lama berdiri, tentunya PT Global Mediacom Tbk berhasil meraih berbagai penghargaan hingga saat ini menjadi grup perusahaan media terbesar sekali paling terintegrasi di Asia Tenggara. Beberapa diantara seperti :
- Best of the Best Awards 2019 dari Majalah Forbes
- Tempo Country Contribution Awards 2019 dari Tempo & Kementerian Keuangan
- Penghargaan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan dari Kementerian Perdagangan
- Indonesia’s Top 100 Brands dari Brand Finance & Majalah SWA
- Top Corporate Responsibility (CSR) 2018 dari Top Business
- Top CSR Award 2017 dari Bisnis News Indonesia
Pada sisi manajemen, saat ini PT Global Mediacom Tbk di pimpin oleh Hary Tanoesoedibjo sebagai Direktur Utama, dan beberapa direktur lainnya seperti David Fernando Audy, Syafril Nasution, Christophorus Taufik Siswandi, Indra Pudjiastuti Prastomiyono dan Ruby Panjaitan.
Sedangkan pada dewan komisaris ada Rosano Barack sebagai Komisaris utama, dan 3 Komisaris Independen diantaranya Mohamed Idwan Ganie, John Aristianto Prasetio, serta Beti Puspitasari Santoso.
Baca juga : Sukuk Ritel, Investasi Syariah Aman untuk Muslim Indonesia
Jika Anda tahu dimana letakkantor pusat BMTR, Anda bisa mendatangi MNC Tower Lantai 27, Jalan Keboh Sirih No.17-19, Jakarta.
Sejarah BMTR
PT Global Mediacom berdiri pada 30 Juni 1981 dan baru beroperasi secara komersial mulai tahun 1982 dengan nama PT Bimantara Citra.
Pada awalnya, perusahaan ini bergerak di sektor perdagangan umum. Namun memiliki saham di industri media dan penyiaran, telekomunikasi dan teknologi informasi, perhotelan dan properti, bahan kimia, infrastruktur dan transportasi.
Lalu akhirnya PT Rajawali Citra Indonesia (RCTI) didirikan sebagai stasiun TV swasta pertama di Indonesia.
IPO dan Listing di BEI
Pada tanggal 20 Juni 1995 PT Bimantara Citra (yang sekarang menjadi PT Global Mediacom) mendapatkan pernyataan efektif sehingga bisa melakukan IPO.
Waktu itu BMTR melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat sebanyak 200.000.000 lembar saham dengan nominal Rp. 500. Kemudian pada 17 Juli 1995 BMTR secara resmi mencatatkan sahamnya di BEI dengann harga penawran Rp. 1.250.
Historis Pencatatan Saham
BMTR Tercatat pernah melakukan stock split dan rught issue. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah historis pencatatan saham BMTR sejak menjadi perusahaan IPO!
Tanggal | Tindakan Korporasi | Saham |
17 Juli 1995 | Saham Perdana @ Rp1.250 | 200.000.000 |
17 Juli 1995 | Company Listing | 760.000.000 |
17 Juli 1995 | Obligasi Konversi | 57.000.000 |
Konversi Opsi | 1.088.576 | |
28 Juli 2004 | Right Issue I @Rp2.500 | 266.978.118 |
26 April 2006 | Bonus Shares | 1.299.013.678 |
24 April 2007 | Stock Split | 10.417.945.240 |
6 Juli 2007 | HMETD | 685.168.000 |
Konversi MSOP I – V (2002 s/d 18-Ags-2018) | 511.427.810 |
Pasca IPO
Dua tahun setelah listing saham di BEI, BMTR menidirikan perseroan spada bidang media berbasis iklan dan konten. Ini lah langkah awal BMTR membantuk loini bisnis barunya.
Lalu mulai dari tahun 2001 BMTR mengakuisisi berbagai perusahaan TV. Pada tahun MNC akhirnya mengakuisisi 70% saham Global TV, kemudian MNC juga mengakuisisi RCTI pada tahun 2004.
Tidak hanya sampai di situ, berbagai pencapaian lainnya juga di lakukan oleh BMTR. Hingga tahun 2019 kemarin, RCTI+ resmi diluncurkan. RCTV+ adalah layanan streaming yang menyiarkan secara live 4 televisi yakni RCTI, MNCTV, GTV dan iNews.
Fundamental BMTR

Aspek fundamental perusahaan merupakan hal yang wajib tidak boleh di lewatkan oleh investor saham manapun.
Walaupun tidak menjamin kinerja di masa depan akan sama dengan kinerjanya di masa lalu, tapi dengan memahami fundamental perusahaan, kita bisa mengambil pelajaran untuk memahami gambaran besar mengenai emiten berdasarkan kinerja perusahaan tersebut.
Apakah selama ini perusahaan sudah mampu mengefektifkan dana yang di miliki dari berbagai sumber dan menghasilkan laba yang meningkat tiap tahunnya?
Berikut adalah beberapa data mengenai aspek fundamental BMTR selama 5 tahun terakhir (2015-2019)!
1. Penjualan, Beban Pokok dan Laba Bersih
Tahun | Penjualan (Rupiah) | Beban Pokok (Rupiah) | Laba Bersih (Rupiah) |
2019 | (+ 12,94 T 10,61%) | 6,62 T (+ 9,44%) | 2,32 T (+ 71,47%) |
2018 | 11,70 T (- 7,99%) | 6,05 T (+ 9,04%) | 1,35 T (+ 28,21%) |
2017 | 10,83 T (+ 3,54%) | 5,55 T (- 11,11%) | 1,05 T (+ 34,02%) |
2016 | 10,46 T (- 1,07%) | 6,24 T (- 4,75%) | 786,54 M (+ 177,50%) |
2015 | 10,57 T (- 0,79%) | 6,55 T (+ 6,84%) | 283,44 M (- 78,03%) |
2. Aset, Hutang dan Modal
Tahun | Aset (Rupiah) | Hutang (Rupiah) | Modal (Rupiah) |
2019 | 30,15 T (+ 4,10%) | 12,78 T (- 12,83%) | 17,37 T (+ 21,46%) |
2018 | 28,97 T (+ 4,60%) | 14,67 T (+ 8,09%) | 14,30 T (+ 1,25%) |
2017 | 27,69 T (+ 12,47%) | 13,57 T (+ 26,66%) | 14,13 T (+ 1,54%) |
2016 | 24,62 T (- 7,05%) | 10,71 T (- 4,33%) | 13,91 T (- 9,04%) |
2015 | 26,49 T (+ 4,44%) | 11,20 T (+ 17,98%) | 15,29 T (- 3,65%) |
3. Arus Kas Operasi, Pembiayaan dan Investasi
Tahun | Kas Operasi (Rupiah) | Kas Pembiayaan (Rupiah) | Kas Investasi (Rupiah) |
2019 | 3,99 T (- 4,33%) | -591,89 M (- 427,66%) | -3,59 T (+ 12,22%) |
2018 | 4,17 T (- 4,67%) | 180,64 M (+ 172,96%) | -4,09 T (+ 8,79%) |
2017 | 4,37 T (+ 1,91%) | 66,18 M (+ 104,24%) | -4,49 T (- 76,36%) |
2016 | 4,29 T (+ 91,62%) | -1,56 T (- 65,93%) | -2,54 T (- 18,25%) |
2015 | 2,24 T (+ 44,90%) | -941,25 M (- 126,62%) | -2,15 T (+ 58,02%) |
4. Dividen
Tahun | Dividen (Rupiah) |
2019 | 5,15 (- 48,81%) |
2018 | 10,07 (- 46,14%) |
2017 | 18,69 (+ 3,51%) |
2016 | 18,06 (- 55,66%) |
2015 | 40,73 (+ 27,44%) |
Perkembangan BMTR

Anak Perusahaan BMTR
Hingga kini PT Global Mediacom Tbk sudah memiliki lebih dari 25 anak perusahaan yang sedang dan terus berkembang. Dibawah ini adalah daftar beberapa anak perusahaannya di sertai dengan jumlah aset dan persentasenya!
No | Nama Perusahaan | Jenis | Aset Total | Persentase |
1 | Aerospace satellite Corporation Holding B.V | Media berbasis Pelanggan | 10.860 | 100 % |
2 | Alliance Entertaiment Singapore pte Ltd | konten dan iklan | 28.078 | 100 % |
3 | Global Mediacom International Ltd. (GMI) | Online | 1.722.877 | 100 % |
4 | Global Mediacom Ltd | Konten dan Iklan | 2.367.922 | 100 % |
5 | innoform Media pte Ltd ( innoform ) | Konten dan Iklan | 211.509 | 87,5 % |
6 | Letang Game Ltd | Online | 238.435 | 50,01 % |
76 | Linktone International Limited (LIL) | Iklan dan konten | 160.446 | 100 % |
8 | Linktone Ltd ( LTON ) | Konten dan iklan | 2.066.250 | 58,13 % |
9 | Media Nusantara Citra B.V ( MNC B.V ) | Konten dan iklan | 0 | 0% |
10 | MNC Innoform (Innoform Media) Pte Ltd dan entitas | Online | 137.712 | 87,5 % |
11 | MNC Innoform (Singapore) Alliance Entertainment Si | Online | 398 | 100 % |
12 | MNC Innoform Pte. Ltd (Innoform) | Iklan dan konten | 27.054 | 87,5 % |
13 | MNC International Limited (MIL) | Iklan dan konten | 64.628 | 100 % |
14 | MNC International Middle East Limited (MIMEL) | Iklan dan konten | 1.968.985 | 100 % |
15 | MNC Media Investment Ltd (dahulu Linktone Ltd) (LT) | Online | Online | 79,88 % |
Daftar Pemegang Saham
Laporan pemegang saham terbaru belum di rilis baik di BEI maupun pada situs resmi Global Mediacom. Karena seharusnya Lo Kheng Hong Masuk dalam salah satu jajaran pemegang saham terbesar.
Berikut adalah susunan pemegang saham BMTR sebelum Lo Kheng Hong masuk memborong saham BMTR!
Pergerakan Harga Saham BMTR
Saham BMTR ini sebenarnya termasuk saham yang sudah turun dari harga tertingginya. Jika melihat 5 tahun terakhir, tepatnya pada tahun 2015 yang lalu saham MBTR berada pada harga Rp. 1700-1800/lembar saham.
Lalu harga sahamnya mengalami penyusutan di lima tahun selanjutnya. Hingga pada tahun 2020 ini saham BMTR mencapai titik terendahnya yakni Rp. 160/lembar saham.
Baca juga : Sejarah Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Bagaimana dengan saat ini? Apakah terjadi perbedaan saat Pak Lo Kheng Hong memborong saham BMTR? Berikut adalah pergerakan harga saham BMTR selama 1 bulan terakhir yakni dari 19 Agustus-18 September 2020!

Penutup
Keputusan pembelian saham Lo Kheng Hong yang tidak tanggung-tanggung pada saham BMTR telah mencuri perhatian para pelaku pasar modal. Beredarnya foto LKH yang sedang berbincang dengan bos besar MNC (Hary Tanoesudibdjo) di media sosial membuat harga saham MBTR naik beberapa kali dari awalnya sekitar Rp. 160/lembar saham menjadi Rp. 238/lembar saham (per-18 September 2020).
Baca juga : Tertarik Investasi Saham? Ini 7 Tips Menabung Saham Untuk Pemula
Setelah membaca mengenai ulasan saham BMTR diatas, apakah Anda cenderung tertarik dan ingin lebih dalam mempelajari saham ini agar lebih yakin? Semua keputusan ada ditangan Anda sebagai calon investor.