Jika Anda mencari kisah atau jejak inspiratif dari dunia investasi saham, nama Lo Kheng Hong menjadi salah satu tokoh yang sering kali muncul.
Berkat kesuksesannya dalam berinvestasi saham, pria keturunan chinese yang juga disebut sebagai Warrent Buffet Indonesia ini sudah banyak mengisi seminar ataupun berbagai acara dalam dunia investasi.
Anda yang mengikuti kisah perjalanan Lo Kheng Hong dalam berinvestasi pasti mengetahui bahwa Lo Kheng Hong berasal dari keluarga sederhana dan pernah gagal dalam berinvestasi saham.
Namun karena ketekunannya, sejak usia 30 tahun Lo Kheng Hong mulai berinvestasi saham dengan menyisihkan sebagian pendapatannya sebagai karyawan.
Akhirnya Lo Kheng Hong berhasil mendapatkan keuntungan triliunan rupiah dari inventasi sahamnya. Dari semula hanya karyawan biasa menjadi investor kaya raya.
Hingga kini, walaupun sudah menginjak usia 50 tahun, Lo Kheng Hong masih aktif menjadi investor.
Penasaran apa saja saham yang pernah di beli oleh Lo Kheng Hong?
Kali ini kita akan membahas beberapa saham yang menjadi portofolio Lo Kheng Hong lebih dalam. Mungkin ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang masih bingung mau membeli saham apa.
1. PNLF

Saham pertama yang tercatat sebagai saham yang pernah di miliki Lo Kheng Hong adalah PNLF dari PT Panin Financial Tbk.
Data ini diketahui berdasarkan laporan tahunan PNLF tahun 2018 yang tertulis bahwa Drs. Lo Kheng Hong merupakan pemilik 2,62% saham PNLF dengan jumlah 837.878.300 lembar saham dan dana sebesar Rp. 104 Milyar.
Di perkirakan bahwa Lo Kheng Hong membeli saham PNLF ketika harganya Rp. 125. Sebab per-tanggal 29 November 2019 yang lalu, harga saham PNLF adalah Rp. 270 dan jumlah dana investasi LKH pada saham PNLF saat itu menjadi sebesar Rp. 226,22 Milyar.
Sehingga kepemilikan dana Lo Kheng Hong sudah jelas bertumbuh, yang mana total keuntungannya saat itu kira-kira sebesar Rp. 122 Milyar. Menarik bukan?
Mari kita perhatikan bagaimana profil dan fundamental PNLF untuk mengenal lebih jauh emiten ini!
Profil Perusahaan
Sebelum tahun 2010, PT Panin Financial Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa asuransi jiwa dan termasuk dalam sektor saham keuangan.
NAmun kemudian fokus perusahaan berubah, sehingga ruang lingkup usaha PNLF meliputi penyediaan jasa konsultasi bisnis, manajemen dan administrasi kepada masyarakat umum.
Saat ini kantor pusat PNLF berada di Gedung Panin Life Center 7th Floor, Jalan Letjend S Parman Kav. 91 Jakarta Barat. Berikut merupakan beberapa anak perusahaan PNLF.
No | Nama | Jenis | Asset Total | Persentase |
---|---|---|---|---|
1 | PT Epanin Dotcom | Jasa Layanan Penyediaan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Management | 10.313 | 100 % |
2 | PT Epanin Dotcom | Jasa Layanan Penyediaan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Management | 10.487 | 99,99 % |
3 | PT Panin Internasional (d/h PT Panin Financial Assurance) | Konsultasi Manajemen Bisnis di Bidang Kearsipan | 3.899.164 | 63 % |
4 | PT Panin Internasional (d/h PT Panin Financial Assurance) | Konsultasi Manajemen Bisnis di Bidang Kearsipan | 3.899.472 | 63,16 % |
5 | PT Panin Life | Asuransi Jiwa | 7.775.549 | 0,01 |
Sekilas Fundamental dan Perkembangan Saham PNLF
PNLF adalah termasuk emiten lama telah lama melantai di BEI. Hingga kini berarti sudah sekitar 37 tahun sejak IPO dan listing tanggal 14 Juni 1983. Berdasarkan data dari situs resmi BEI, komposisi kepemilikan saham PNLF saat ini terdiri dari :
Secara fundamental perusahaan, ternyata dari segi posisi keuangannya sejak 5 tahun terakhir (2015-2019), PNLF memiliki trackrecord aset yang terus meningkat tiap tahunnya.
Kira-kira average growthnya sebesar 9,4%/ tahun (selama 5 tahun terakhir). Begitupun dengan penjualan dan laba bersihnya yang hampir selalu naik setiap tahunnya.
Selain itu, PNLF juga termasuk salah satu emiten yang rajin membagikan deviden. Bukan hanya membagikannya secara rutin, tapi juga besaran deviden yang di bagian selalu meningkat tiap tahunnya selama 5 tahun terakhir (2015-2019).
Untuk Anda yang tertarik dengan saham PNLF, harga saham per -17 September 2020 adalah Rp. 186/lembar saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp. 5,92 Triliun.
2. PTRO

Saham selanjutnya yang pernah di miliki Lo Kheng Hong adalah saham dengan kode PTRO dari PT Petrosea Tbk.
Berdasarkan laporan tahunan PTRO tahun 2018, Lo Kheng Hong memiliki saham PTRO sebesar 13,43% dengan jumlah 135.503.000 lembar saham. Sementara modal dana yang di setor sekitar Rp. 62,8 Milyar.
Kemungkinan LKH membeli saham PTRO ketika harganya Rp. 464. Return saham PTRO milik LKH sampai dengan November 2019 lalu diperkirakan sebesar Rp. 146 Milyar jika melihat harga saham pada saat itu yakni seharga Rp. 1.545/lembar saham.
Baca juga : Sejarah Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Untuk mengenal lebih detail emiten PTRO, ada baiknya kita memahami bidang usaha dan juga sekilas mengenai fundamental serta perkembangan sahamnya di BEI selama ini.
Profil Perusahaan
PT Petrosea Tbk adalah perusahaan yang beregrak di bidang jasa kontrak pertambangan, rekayasa & konstruksi serta jasa minyak & gas bumi sejak tahun 1972.
Saat ini PTRO memiliki kantor pusat yang berlokasi di Indy Bintaro Office Park, Gedung B, Jalan Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6, Sektor VII, CBD Bintaro, Tangerang Selatan.
PT Petrosea Tbk sendiri sudah memiliki beberapa anak perusahaan yang mendukung fungsi utama PTRO seperti :
No | Nama | Jenis | Asset Total | Persentase |
---|---|---|---|---|
1 | PT Petrosea Kalimantan | Trading and Contractor | 40 | 100 % |
2 | PT Petrosea Kalimantan | Trading and Contractor | 40 | 99,8 % |
3 | PT POSB Infrastructure Kalimantan | Special Port Management | 1.729 | 100 % |
4 | PT POSB Infrastructure Kalimantan | Special Port Management | 1.717 | 99,8 % |
5 | PT POSB Reksabumi Indonesia | Waste Management Services | 377 | 100 % |
6 | PT POSB Reksabumi Indonesia | Waste Management Services | 375 | 99,9 % |
7 | PTP Investment Pte. Ltd | Investment | 59 | 100 % |
8 | PTP Investment Pte. Ltd | Investment | 708 | 100 % |
Sekilas Fundamental dan Perkembangan Saham PTRO
PT Petrosea Tbk juga sudah cukup lama melantai di BEI yakni sejak tanggal 21 Mei tahun 1990.
Saat ini Lo Kheng Hong memiliki hampir 15% saham PTRO. Berikut adalah sata kepemilikan saham PTRO yang terdaftar di BEI secara lebih rinci :
Secara fundamental, aset PTRO hampir selalu naik selama 5 tahun terakhir (2015-2019). Average growthnya sekitar 6,93%/ tahun selama 5 tahun kebelakang. Begitupun dengan penjualan dan laba bersihnya yang terus bertumbuh hampir setiap tahunnya.
Namun dalam pembagian dividen, PTRO agak berbeda dengan PNLF. Sebab saham PTRO tercatat tidak selalu pasti membagikan saham pertiap tahunnya selama 5 tahun ini (2015-2019).
Namun 2 tahun terakhir pada tahun 2018-2019, PTRO membagikan saham sebesar Rp, 180,7/saham pada tahun 2018 dan Rp. 121,31/saham pada tahun 2019.
Jika Anda juga ingin tahu harga saham PTRO ter-update, ketika di cek ternyata harga saham terbaru PTRO per-tanggal 17 September yakni Rp. 1705/ lembar saham dengan market cap sebesar Rp. 1,72 Triliun. Tertarik membeli salah satu saham milik Lo Kheng Hong ini?
3. MBSS

Saham ketiga milik Lo Kheng Hong adalah MBSS, yang merupakan saham dari PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.
Kepemilikan sahamnya yang tercatat pada laporan keuangan MBSS tahun 2019 lalu adalah sebesar 5,55% dengan jumlah 97.102.800 lembar saham. Sementara jumlah dana yang di setor sekitar Rp. 19,5 Milyar.
JIka diperkirakan, LKH membeli saham MBSS saat harganya berada pada Rp. 201. Sampai dengan November 2019, dengan harga saham MBSS Rp 492, jumlah dana Long Kheng Hong dalam saham MBSS adalah sebesar Rp. 492 Milyar.
Sehingga kira-kira hasil return LKH dalam saham ini mencapai sekitar Rp. 27,5 Milyar. Sebenarnya, perusahaan apakah MBSS ini, dan bagaimana kinerja selama ini hingga bisa menghasilkan return yang cukup besar?
Baca juga : Jenis Saham Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi di Indonesia
Coba kita cari tahu mulai dari profil perusahaannya terlebih dahulu.
Profil Perusahaan
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk ini ternyata merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran yang berfokus pada energi batubara.
Perusahaan ini berdiri selama lebih dari 25 tahun, tepatnya didirikan sejak tahun 1994 di Jakarta. Saat ini kantor pusat PT. Mitrabahtera Segara Sejati Tbk berada di Menara Karya, Lantai 12 Jalan H. R. Rasuna Said Block X-5 Kav.1-2, Kuningan Jakarta.
PT Mitrabahtera Segara tentunya sudah memolki beberapa anak perusahaan yang tengah berkembang, yakni :
Nama | Jenis | Asset Total | Persentase |
---|---|---|---|
Mitra Bahtera Segarasejati Pte Ltd | Pelayaran | 473.994 | 100 % |
PT Mitra Alam Segara Sejati | Pelayaran | 18.813.272 | 60 % |
PT Mitra Hartono Sejati | Pelayaran | 2.099.695 | 50 % |
PT Mitra Jaya Offshore | Pelayaran | 903.886 | 51 % |
PT Mitra Swire CTM | Pelayaran | 25.244.699 | 70 % |
Sekilas Fundamental dan Perkembangan Saham MBSS
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk listing di BEI pada tahun 2011 yang lalu. Jadi saham ini mungkin adalah saham termuda di banding 2 saham sebelumnya yang di miliki LKH.
Sejak awal menentapkan sebagai investor di MBSS, sampai saat ini ternyata LKH masih tetap menjadi bagian dari pemilik saham MBSS.
Jumlah sahamnya kini sebesar 5,794%. Naik sekitar 0,3% dari tahun lalu. Anda bisa melihat daftar pemegang saham BMSS secara rinci melalui tabel di bawah ini!
Berdasarkan data tahunannya selama 5 tahun terakhir (2015-2019), saham ini agak berbeda dengan dua saham sebelumnya. Jumlah aset MBSS cenderung turun dan pernah naik pada tahun 2018 sebesar 7,88% sebelum turun lagi di tahun 2019 lalu. Sementara pada sisi penjualan dan laba bersihnya cukup tidak stabil pertahunnya.
Baca juga : Tips Investasi Saham ala Lo Kheng Hong, Warren Buffetnya Indonesia
Namun LKH pasti punya alasan tersenderi mengapa menempatkan uangnya di saham MBSS. Jadi bagi Anda yang penasaran berapa harga saham MBSS saat ini, per-tanggal 17 September saham ini berada di harga Rp. 374/lembar saham.
Penutup
Itulah daftar saham-saham yang pernah di beli oleh Lo Kheng Hong. Perlu di garis bawahi, bahwa pertimbangan dan pengambilan keputusan Lo Kheng Hong dalam membeli saham-saham tersebut bisa jadi berbeda dengan masing-masing investor lainnya.
Misalnya saja soal besaran dana dan penetapan waktu berinvestasi, serta konteks spesifik lain yang telah di pikirkan Bapak Lo Kheng Hong sedikit banyak akan berbeda dengan kondisi kita.
Oleh karena itu, walaupun sudah mengetahui dan mempelajari saham-saham milik Lo Kheng Hong, ada baiknya Anda memastikan profil resiko investor Anda sendiri dan juga konteks lainnya.
Karena memilih saham-saham yang sama tidak selalu berarti mendapatkan keuntungan yang sama, bahkan Anda bisa merugi.
Tapi, ada quotes menarik dari LKH yang bisa kita renungkan, “Buy in bed time, sell in good time, and you will get rich”.