Tips Investasi Umur 30an, Jangan Salah Langkah!

Usia sudah atau akan menginjak 30an, tapi baru melek investasi. Bagaimana tips investasi di umur 30an supaya tidak salah langkah? Yuk simak tipsnya sampai selesai!

Banyak yang mengatakan kalau investasi baiknya di lakukan sedini mungkin. Tapi, bagaimana dengan sebagian orang yang baru menyadari pentingnya berinvestasi diusia 30an?

Apakah sebaiknya langsung investasi ke instrument yang returnnya tinggi seperti saham misalnya? Kan biar cuannya cepat!

Atau justru lebih baik memilih deposito karena di jamin aman? Return mini tidak apa-apa yang penting hati tenang!

Tunggu dulu. Kenapa Anda membaca artikel ini?

Biasanya sebagian dari kita yang baru melek investasi di usia 30an merasa bingung harus mulai dari mana, bingung cara memilih investasi, takut terkena investasi bodong, merasa sangat telat dan mungkin ada yang jadi panik sendiri.

Alih-alih mulai berinvestasi dengan realistis dan rasional, karena panik jadi salah melangkah dan merugi. Akhirnya malah trauma dengan investasi dan tetap memilih zona nyaman sebelumnya.

Jangan sampai hal itu terjadi kepada kita ya. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas bagaimana cara berinvestasi di usia 30an.

Jadi apa yang harus di lakukan?

Refleksi Peristiwa Besar Di Usia 30an dan Kedepannya

Pada umumnya, di usia 30an ada berbagai peristiwa besar yang akan terjadi. Ada yang sudah atau pun sedang berencana membesarkan anak. Sehingga harus menyiapkan dana persalinan atau biaya pendidikan anak.

Ada yang merasa harus membeli rumah tinggal ataupun kendaraan roda empat di usia 30an karena hal tersebut di anggap penting saat memiliki bayi/ anak kecil. Mungkin ada juga yang belum menikah dan berencana menikah di usia 30an, atau peristiwa lainnya yang berpengaruh besar dalam kehidupan kita jauh di masa depan seperti masa pensiun.

Pertanyaannya, bagaimana cara kita menghadapi peristiwa-peristiwa besar ini?

Di usia 20-an mungkin kita bisa menabung seenak hati, tanpa memikirkan soal prioritas. Tapi ketika menginjak umur 30an, tentu kita perlu lebih berhati-hati. Sebab kita perlu menyeimbangkan antara dana untuk kebutuhan saat ini dan untuk masa depan.

Bagaimana caranya? Yuk simak tipsnya sampai selesai!

1. Kendalikan Diri Sendiri

Tips investasi pertama yang harus di lakukan agar bisa berinvestasi tanpa panik di umur 30an adalah mengendalikan diri.

Kenapa harus mengendalikan diri? Karena di sini kunci awalnya!

Kalau kita berinvestasi dalam kondisi emosional, sikap yang kita ambil juga pasti tidak menentu karena tidak bisa berpikir jernih. Pilihan investasi yang di pilih biasanya tidak di dasari perhitungan yang rasional.

Misalnya kita menyetokan sejumlah uang karena tergiur return yang katanya sangat tinggi dan mudah. Justru sebenarnya lebih mirip judi daripada investasi.

Karena investasi bukan sulap. Investasi pada dasarnya adalah cara untuk meningkatkan keuntungan supaya tujuan keuangan kita bisa lebih cepat tercapai. Sehingga tentunya pilihan harus di ambil berdasarkan data yang cukup dan analisa yang rasional.

Jadi, jika Anda merasa panik ambil jeda sejenak. Faktanya Anda tidak sendiri! Ada banyak orang berumur 30an yang juga baru melek investasi. Justru, memulai investasi di usia 30an lebih baik dari pada menunda lagi dan memulainya nanti-nanti.

Yang penting, jangan telan mentah-mentah rekomendasi instrumen investasi. Jika sudah lebih tenang, siapkan catatan dan pikiran terbuka untuk menyerap ilmu dasar investasi. Misalnya seperti :

  • Tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam investasi
  • Profil resiko sebagai investor
  • Jenis-jenis investasi, karakteristik dan cara kerjanya
  • Diversifikasi portofolio investasi
  • dll

Baca juga, Apa itu Investasi (Penjelasan Lengkap Definisi, Cara, dan Jenisnya)

2. Rencanakan Goals Keuangan

Seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya, tujuan investasi adalah pondasi dasar yang harus di pelajari setiap investor pemula.

Perlu di ingat, jika kita tidak berprofesi sebagai full-time investor profesional maka investasi tujuannya bukan untuk membuat kita kaya. Tapi justru investasi akan membantu kita mencapai tujuan keuangan yang kita miliki. Oleh karena itu pertama-tama yang harus kita lakukan adalah merencanakan tujuan keuangan.

Bagi kita yang jarang atau belum pernah membuat tujuan keuangan mungkin akan sedikit bingung, bagaimana caranya?

Mungkin kita bisa memulainya dengan merefleksikan peristiwa-peristiwa besar di usia 30an bahkan jauh kedepannya lagi. Setelah itu, buatlah prioritas.

Caranya bisa dengan menuliskan semuanya terlebih dahulu, lalu coba adu analisa setiap goal keuangan satu persatu. Misalnya ini daftar goals keuangan keseluruhan (masih acak) :

  1. Dana darurat
  2. Modal usaha
  3. Dana liburan
  4. Biaya promil/melahirkan
  5. Dana pendidikan anak
  6. Tabungan pensiun
  7. Down Payment rumah
  8. Tabungan gadget
  9. Beli furnitur rumah
  10. Beli mobil

Untuk menganalisa mana yang lebih prioritas, anda bisa mencoba bandingkan satu persatu. Contoh, dana darurat vs dana menikah mana yang lebih penting saat ini? Ternyata dana darurat masih jauh lebih penting, maka adu lagi dana darurat vs biaya promil/melahirkan dan seterusnya sampai ada top 3.

Jika sudah ada daftar 3 goal teratas, maka ini bisa di sebut tujuan jangka pendek. Anda bisa fokus kesitu dulu, tapi bukan berarti yang lain menjadi tidak penting ya. Jika ada kelebihan dana dari bonus misalnya, Anda bisa menyalurkan ke goals di bawahnya.

Jangan lupa untuk mendetailkan berapa jumlah biaya yang di butuhkan dan juga berapa lama untuk mencapainya.

Merancang tujuan investasi ini mungkin tidak akan cukup 1 hari. Karena hal ini memerlukan pikiran yang jernih dan data yang cukup. Sehingga Anda perlu menyiapkan waktu khusus agar analisa dan pertimbangan yang di lakukan lebih bijak.

3. Review Bugdet Bulanan

Tips investasi yang ketiga, yakni review budget bulanan.

Sebelum memilih investasi ini itu, review dulu budget bulanan Anda. Apakah sudah disiplin dalam mengatur pengeluaran bulanan? Apakah ada hutang yang masih harus di bayar?

Sebaiknya, sebelum investasi kita harus paham betul cash flow kita. Kemana saja income kita mengalir dan berapa rata-rata perbulanannya.

Jika masih punya hutang, lebih baik prioritaskan dulu untuk membayar hutang. Selain itu, pastikan kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi dengan baik. Jangan sampai mengorbankan kebutuhan dasar, apa lagi berhutang demi berinvestasi.

Karena kebutuhan dasar yang terpenuhi dengan baik membuat kita lebih fokus dan produktif. Sehingga jika kita belum punya budget untuk investasi, kita punya energi untuk mencari cara agar bisa meningkatkan ataupun mencari income tambahan.

Jadi, berinvestasilah sesuai kemampuan sambil berusaha menjalani proses untuk menggapai tujuan-tujuan investasi yang sudah di tetapkan.

4. Pahami Berbagai Instrument Investasi dan Diri Sendiri

Tips investasi yang ke empat, yaitu tentang instrumen investasi dan tipe investor.

Ada banyak instrumen investasi yang bisa kita pilih. Emas, saham, reksadana, obligasi, cryptocurrency, forex, properti. Apa itu?

Tenang, Anda tidak perlu langsung memperlajari semuanya. Mulailah dari yang paling mudah Anda pahami cara kerjanya.

Misalnya Anda baru paham deposito, tidak masalah. Taruh dulu uang Anda di deposito Bank untuk sementara waktu. Yang penting Anda sudah mengantongi tujuan investasi anda sendiri, baik yang sifatnya jangka pendek dan jangka panjang. Setelah itu baru lanjut belajar instrument lainnya, misalnya reksadana.

Bagi investor pemula, yang terpenting bukanlah return tinggi tapi paham cara kerja, karakteritik dan resikonya terlebih dulu. Jadi tidak masalah kalau di awal returnnya minim.

Sambil memahami instrument investasi, sebaiknya kita juga sadar dengan diri sendiri. Tipe investor seperti apakah kita?

Apakah saat ini Anda tipe investor yang konservatif, moderat atau justru agresif?

Pemahaman kita tentang hal ini sangat penting karena akan mempengaruhi strategi yang dipilih dan juga keberhasilan kita dalam berinvestasi.

Tipe investor setiap orang memang berbeda. Namun banyak investor senior yang menyarankan untuk punya semangat belajar yang tinggi terutama jika kita masih muda dan punya cukup banyak waktu.

Sebaiknya kita tidak berdiam diri terutama saat ada di posisi investor konservatif. Jadi kalau saat ini kita adalah tipe investor koservatif, maka teruslah belajar dan tingkatkan kemampuan berinvestasi sehingga bisa bergeser menjadi tipe investor yang moderat.

Next, kita bahas tips investasi yang ke 5!

Baca juga, Inilah 7 Poin Penting Saat Membaca Laporan Keuangan Perusahaan

5. Pelajari Tentang Diversifikasi Investasi

Tips investasi di umur 30an yang selanjutnya adalah mempelajari tentang diversifikasi investasi.

Penting sekali bagi kita untuk menempatkan investasi sesuai dengan tujuan keuangan. Misalnya dana darurat di simpan pada instrumen low risk dan high liquidity seperti deposito atau reksadana pasar uang.

Tapi selain itu, kita juga perlu tahu tentang pentingnya melakukan diversifikasi portofolio investasi. Ingat kata pepatah “don’t put all eggs in the one bucket!”

Dengan kata lain, untuk meminimalisir resiko kerugian kita tidak boleh menaruh semua uang di satu instrumen investasi saja. Tapi bagilh dalam beberapa pilihan instrument investasi lainnya.

Misalnya kita punya goals menyiapkan dana pendidikan 10 tahun kedepan. Maka Anda bisa mengatur 50% di saham

6. Berani Mencoba Instrumen Agresif

Umumnya di umur 30an kondisi keuangan sudah lebih baik dalam artian incomenya sudah mampu mengcover kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga jika dihitung-hitung, biasanya sudah mampu juga menyalurkan dana pada instrumen agresif seperti saham bluechip yang harganya cukup mahal.

Selain itu, di usia 30an kita juga harus lebih aware dengan peristiwa besar di depan seperti masa pensiun, dana pendidikan anak atau yang lainnya.

Untuk memaksimalkan keuntungan investasi, mumpung masih cukup banyak waktu kita bisa mulai menyiapkan tujuan jangka panjang kita 10-20 tahun kedepan lewat instrumen keuangan yang lebih agresif. Karena biasanya instrumen yang agresif returnnya bisa jauh lebih besar secara jangka panjang di banding menyimpan uang di instrumen lowrisk.

Tapi ingat, syaratnya kita wajib belajar mengenai instrumen tersebut terlebih dahulu. Kalau memilih saham, misalnya wajib fundamental perusahaannya dan track recordnya selama 10 tahun kebelakang. Apakah saham tersebut akan bertahan 10-20 kedepan?

Baca juga, Bukan Saham di BEI, Apa Itu Investasi Crowdfunding?

Penutup

Berinvestasi di usia 30an memang punya tantangannya tersendiri. Meski sudah mulai agak sering pegal-pegal karena lelah bekerja tapi usia 30an masih tergolong usia produktif dan masih muda.

Jadi untuk Anda yang memulai investasi saat ini selamat ya! Karena berani berinvestasi yang di sertai ilmu saat ini juga, lebih baik dibanding menunda-nunda nanti. Selain itu, Anda juga masih punya cukup banyak waktu untuk mempersiapkan dana pensiun.

Nah, apakah Anda punya kerabat atau saudara yang usianya menjelang atau sudah 30an dan baru melek investasi? Coba kirimkan artikel ini kepada mereka. Semoga dengan membaca tips investasi ini bisa menjadi referensi agar bisa memulai investasi dengan baik tanpa panik di usia 30an.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.