Jumat, 21 Juli 2023. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.864, berada di atas rata-rata bergerak 5 hari (5-day Moving Average) yang berada di level 6.848. Ini mengindikasikan adanya trend bullish, atau tren kenaikan harga, yang sedang berlangsung.
Indikator teknikal lain juga menunjukkan indikasi bullish. Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence), yang merupakan indikator tren yang sering digunakan, juga menunjukkan sinyal bullish.
Sementara itu, indikator Stochastic, yang biasanya digunakan untuk menentukan kondisi overbought dan oversold, saat ini menunjukkan kondisi overbought. Ini berarti bahwa saham telah diperdagangkan dengan volume yang tinggi dan bisa jadi akan mengalami penurunan atau koreksi.
Dalam hal pola candlestick, terbentuk pola bullish harami, yang biasanya menandakan adanya potensi reversal atau pergantian arah tren dari bearish menjadi bullish.
Investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp 592,56 miliar. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp 1,94 triliun dan secara tahunan (ytd), Net Foreign Buy mencapai Rp 19,56 triliun. Ini menunjukkan bahwa investor asing masih optimis dan berminat terhadap pasar saham Indonesia.
Adapun, level resistensi terdekat IHSG berada pada level 6.891 dan 6.945. Ini adalah level yang mungkin akan sulit ditembus oleh IHSG jika trend bullish berlanjut. Sementara itu, level support, atau level di mana harga saham diharapkan mendapatkan banyak pembelian, berada pada 6.836 dan 6.782.
Secara keseluruhan, meski IHSG menunjukkan trend bullish dengan beberapa indikator teknikal yang mendukung, kondisi overbought yang ditunjukkan oleh indikator Stochastic perlu diwaspadai sebagai potensi adanya koreksi harga.(*)
Sumber: Bions
