Reksadana Pendapatan Tetap VS Reksadana Terproteksi, Lebih Aman Mana?

Bagi para investor yang menginginkan kestabilan dan pertumbuhan dalam investasi mereka, dua jenis reksadana ini sering menjadi pilihan:

  • Reksadana Pendapatan Tetap
  • dan Reksadana Terproteksi.

Keduanya menawarkan fitur yang berbeda serta tingkat risiko dan pengembalian yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: Aplikasi Investasi Saham & Reksadana Terbaik Legal

Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana Pendapatan Tetap adalah jenis investasi yang menginvestasikan 80% dana kelolaannya pada produk obligasi atau efek utang dengan instrumen investasi berisi produk obligasi yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun atau maksimum 1 tahun.

Pertumbuhan dari jenis reksadana ini berbeda dengan produk reksadana pasar uang. Sehingga, jika suku bunga acuan turun, harga obligasi akan naik. Kenaikan harga obligasi ini mempengaruhi jumlah imbal hasil dari reksadana.

Keuntungan utama dari reksadana pendapatan tetap adalah stabilitas. Investor bisa mendapatkan imbal hasil atau return sekitar 7% sampai dengan 8% per tahun, bahkan dapat mencapai 9% per tahun.

Uniknya, imbal hasil reksadana ini bebas pajak, berbeda dengan bunga deposito yang kena pajak PPh sebesar 20%. Selain itu, investasi ini dapat dicairkan atau ditarik sewaktu-waktu pada hari bursa dan diawasi serta diatur oleh OJK.

Reksadana Terproteksi

Reksadana Terproteksi, juga dikenal sebagai Capital Protected Fund, adalah jenis reksadana yang memberikan perlindungan atas dana investasi awal jika investor memegang unit penyertaan hingga tanggal jatuh tempo.

Sama seperti Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Terproteksi menempatkan sebagian besar portofolionya pada instrumen Surat Utang.

Namun, mekanisme pengelolaannya berbeda. Reksadana Terproteksi membeli surat utang dan menahannya hingga jatuh tempo (Hold to Maturity), sementara Reksadana Pendapatan Tetap mengelolanya secara aktif dan jika diperlukan bisa melakukan jual beli atau trading.

Perlindungan terhadap investasi awal dapat dilakukan pada reksadana terproteksi, dengan catatan perusahaan penerbit surat utang tidak mengalami gagal bayar.

Reksadana Terproteksi memiliki beberapa karakteristik, di antaranya masa dan unit terbatas, adanya jatuh tempo, dan adanya indikasi return.

Namun, perlu diperhatikan bahwa terdapat risiko dalam investasi ini, seperti turunnya harga obligasi akibat penerbit obligasi gagal melunasi utang, tindakan investor yang mencairkan dana investasi sebelum jatuh tempo, dan pergerakan aset lain selain obligasi.

Reksadana Pendapatan Tetap VS Reksadana Terproteksi: Mana yang Lebih Aman?

Keamanan investasi tergantung pada banyak faktor, termasuk risiko kredit, pergerakan pasar, dan kondisi ekonomi umum. Kedua jenis reksadana ini memiliki risiko dan pengembalian yang berbeda.

Reksadana Pendapatan Tetap cenderung memberikan pengembalian yang stabil dan bisa dicairkan kapan pun tanpa biaya tambahan.

Di sisi lain, Reksadana Terproteksi menawarkan perlindungan atas investasi awal dan memberikan indikasi return, namun terdapat risiko jika ditarik sebelum jatuh tempo atau jika penerbit surat utang gagal bayar.

Sebagai investor, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan investasi Anda sebelum memilih jenis reksadana.

Baca juga: Penting! Ini 8 Faktor Mengakhiri Investasi Reksa Dana

Untuk memastikan pilihan Anda, sebaiknya konsultasikan kepada ahli investasi dan pastikan pilihan Anda sesuai dengan profil dan tujuan keuangan Anda.(*)

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.