Analisis Kinerja Perusahaan Gas Negara dan Prediksi Pasokan Gas pada FY24F

Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalami beberapa tantangan yang cukup signifikan dalam hal performa bisnisnya. Dalam analisis ini, kita akan melihat berbagai faktor yang mempengaruhi operasional dan pendapatan PGN, serta potensi tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi perusahaan dalam FY24F.

Berbicara mengenai volume distribusi gas, ada penurunan yang cukup mengkhawatirkan. Pada Juni 2023, volume distribusi gas sebesar 928 bbtud, atau flat dibandingkan bulan sebelumnya.

Volume 6M23 sebesar 936 bbtud (+4% yoy), tetapi jauh di bawah perkiraan dan target perusahaan. Sebaliknya, volume transmisi gas dan volume transportasi minyak mengalami kenaikan yoy, namun masih di bawah target perusahaan.

Kondisi ini kemungkinan berpengaruh besar pada kinerja perusahaan di 2Q23, dimana diperkirakan laba bersih inti hanya mencapai US$59 juta (-34% qoq).

Untuk 6M23, laba bersih inti diprediksi sebesar US$149 juta (-30% yoy), berpotensi turun sekitar 48% dibandingkan perkiraan.

Akan ada kekurangan pasokan gas dari blok Corridor pada FY24F

Selain itu, PGN menghadapi beberapa tantangan strategis lainnya. Direksi PGN memperkirakan akan ada kekurangan pasokan gas dari blok Corridor pada FY24F, yang akan berdampak langsung pada operasional dan pendapatan perusahaan.

Sebagai antisipasi, PGN berencana menggantikan pasokan gas dengan LNG sebesar 70 bbtud, namun ini masih di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 100 bbtud.

PGN juga mencatatkan beban impairment dari kontrak LNG dengan Gunvor Singapore Pte Ltd sebesar US$56 juta, yang disebabkan oleh potensi kekurangan pemenuhan volume. Beban ini kemungkinan dapat dipulihkan, tetapi waktu dan skala pemulihan belum pasti.

Hal lain yang menjadi tantangan adalah perubahan kebijakan pemerintah mengenai harga gas industri. Ada potensi penurunan harga gas industri menjadi US$5/mmbtu dari harga saat ini US$6/mmbtu.

Ini bertujuan untuk mendukung ekspansi industri petrokimia di Indonesia. Namun, kebijakan ini berpotensi memberikan tekanan pada marjin perusahaan jika terwujud.

Mengingat berbagai tantangan tersebut, rekomendasi untuk saham PGN untuk 3M/12M diperbaharui menjadi SELL.

Kinerja yang lemah pada 2Q23 akibat volume distribusi gas yang rendah, serta kekurangan pasokan gas di blok Corridor pada FY24F diprediksi akan memberikan tekanan pada kinerja perusahaan. Target price baru untuk PGN adalah Rp1.150, berdasarkan EV/EBITDA FY24F sebesar 2,3x.

Dalam situasi saat ini, manajemen PGN perlu mencari strategi untuk mengantisipasi kekurangan pasokan dan menyeimbangkan kinerja finansial perusahaan.

Beberapa opsi mungkin meliputi diversifikasi sumber pasokan, meningkatkan efisiensi operasional, dan melakukan negosiasi ulang terkait harga kontrak gas. Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat bagaimana PGN menavigasi tantangan ini dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnisnya.(*)

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.