Berita Terkini: IHSG Terkoreksi, Ekonomi China Lesu, dan Impor Indonesia Merosot

Jakarta – IHSG terkapar pada hari ini Selasa 18 Juli 2023 dengan terkoreksi 0,37% di sesi pertama, dan sektor teknologi menjadi pemberat terbesar dengan penurunan sebesar 1,06%.

Sementara itu, sektor energi juga memberatkan IHSG dengan penurunan hingga 0,73%. Penyebab penurunan di sektor energi datang dari saham raksasa batubara, Bayan Resources, yang terkoreksi sebesar 4,6 indekspoint.

IHSG yang terkoreksi ini tidak lepas dari investor yang mengambil benefit dari tren hijau IHSG pekan lalu. Akhirnya, IHSG terkapar di zona merah dengan level 6830 atau terkoreksi 0,54%.

baca juga: Analisis Pasar Bitcoin: Mengevaluasi Fase Calm Before the Storm

Secara paralel, Rupiah pada awal hari ini dibuka menguat tipis di tengah mode wait and see investor terkait data ekonomi Amerika Serikat dan fluktuasi di pasar. Ekonomi AS sendiri masih memunculkan spekulasi tentang kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) yang mungkin akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga.

Sementara itu, kondisi ekonomi China masih lesu setelah rilis data pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II 2023 yang berada di bawah ekspektasi pasar. Pertumbuhan ekonomi China hanya mencapai 6,3%, meleset dari ekspektasi yang mencapai 7,3%. Data penjualan ritel China untuk periode Juni juga dilaporkan turun 3,1%.

Perlambatan ekonomi China berdampak pada Indonesia yang mengandalkan sekitar 30% dari ekspor non-migasnya ke China. China juga merupakan salah satu investor terbesar bagi Indonesia.

Pada sisi lain, ada beberapa sentimen dari negara-negara lain yang berpengaruh pada pasar Indonesia. India melarang ekspor beras yang bisa membuat harga beras dalam negeri Indonesia melonjak.

Sementara itu, Rusia menolak memperpanjang kesepakatan terkait Black Sea Grain Initiative yang berpotensi membuat pasokan gandum menjadi ketat dan harga semakin mahal. Keputusan ini berdampak pada produsen yang membutuhkan bahan baku gandum, contohnya PT Indofood dan PT Nippon Indosari Corpindo.

Surplus neraca perdagangan Indonesia melonjak pada Juni 2023 menjadi $3,45 miliar, namun ini justru menimbulkan kekhawatiran karena impor Indonesia juga terus ambruk sejak September 2022. Jatuhnya impor barang modal dan bahan baku ini menjadi indikasi penurunan permintaan dan konsumsi masyarakat Indonesia.

Sektor batubara juga menarik perhatian karena harga batubara kini sedang merangkak naik seiring dengan kabar buruk dari China tentang suhu yang semakin panas. Harga batubara saat ini berada di kisaran $131,1 per metrik ton.

Adapun pergerakan saham sektor batubara hari ini menunjukkan penurunan. Adaro turun 2,1%, Bumi turun 0,75%, Indo Tambangraya turun 0,69%, dan Bayan Resources turun 0,53%.

Sementara itu, data penjualan ritel AS untuk Juni 2023 menunjukkan peningkatan sebesar 0,3%, melanjutkan tren kenaikan dari bulan April yang mencapai 0,4%. Namun, investor masih khawatir The Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada akhir Juli ini.

Situasi ekonomi global ini tentunya mempengaruhi pasar keuangan Indonesia dan perlu diwaspadai oleh investor dan pemegang saham.(*)

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.