Secara umum kita tahu bahwa industri tekstil merupakan salah satu industri yang paling ramai dan luas cakupannya. Bahkan pada kuartal I dan II tahun 2019, industri ini pernah menjadi salah satu bidang usaha yang paling melejit.
Dalam hal ini, tahukah Anda bahwa PT Indorama Synthetics Tbk (kode saham : INDR) termasuk salah satu penyumbang yang cukup berpengaruh dalam industri tersebut?
Sebagai salah satu industri tekstil tertua di Indonesia PT Indorama Synthetics Tbk juga telah mengekspor ke lebih dari 75 negara di 5 benua terbesar di dunia.
Namun, datangnya wabah covid-19 bukan hanya mengancam keselamatan masyarakat tapi juga mengoyak ekonomi negara.
Salah satu dampaknya kita bisa melihat bahwa IHSG sempat terkoreksi cukup dalam, bahkan kabarnya industri tekstil termasuk dalam bidang usaha yang paling terdampak. Lalu bagaimana nasib saham tekstil dengan kode INDR saat ini dan prospek kedepannya?
Jika Anda tertarik membeli saham INDR, pastinya perlu mengenali lebih dalam mengenai emiten yang satu ini.
Oleh karena itu, jangan lewatkan pembahasan kali ini karena kita akan mengulas bagaimana sejarah saham INDR, termasuk fundamental dan juga perkembangannya hingga sekarang.
Profil Perusahaan
PT Indorama Synthetics Tbk adalah perusahaan yang memiliki fokus pada industri tekstil sebagai bidang usaha utamanya.
Dalam dunia saham, perusahaan ini termasuk dalam saham di sektor miscellaneous industri (aneka industri). Bidang usaha INDR meliputi benang pintal, pet resin, serat stapel polyester, tekstil grade chips dan kain polyester (grey dan kain jadi).
Selain itu INDR juga sudah mengembangkan bidang usahanya dalam bidang investasi dan pengoperasian dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Selama lebih dari 40 tahun berdiri, PT Indorama Synthetics Tbk tentunya telah mengantongi berbagai penghargaan bergengsi. Apalagi bidang usahanya kini sudah bertambah. Beberapa penghargaan tersebut diantaranya seperti :
- Primaniyarta Award 2019 kategori eksportir berkinerja
- Primaniyarta Award 2015 kategori extra ordinary performace
- One Asia’s Survivors and Companies 1999 dari Asia Money Magazine
Menariknya, diantara berbagai penghargaan yang telah di dapatkan pada tahun 1999-an saat krisi melanda dunia Indorama tercatat sebagai perusahaan yang mampu bertahan se-Asia.
Hal inilah yang membuat INDR mendapatkan penghargaan tersebut selama beberapa tahun berturu-turut. Sebagai calon investor, kita juga perlu tahu kabar terkini mengenai orang-orang di belakang layar dari emiten yang hendak kita pilih.
Saat ini INDR dipimpin oleh Sri Pakash Lohia sebagai komisaris utama, Amit Lohia sebagai wakil komisaris utama, dan Humphrey R Djemat sebagai Komisaris Independen.
Sedangkan pada jajaran direksi dipimpin oleh V S Baldwa sebagai presiden direktur dan Anupam Agrawal sebagai direktur independen. Jika Anda ingin tahu, kantor pusat INDR sendiri sekarang berada di Graha Irama, Lantai 17 Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2 Jakarta Selatan.
Sejarah Singkat INDR

Kapan INDR Didirikan dan Bagaimana Perkembangannya Saat itu?
PT Indorama Synthetics telah didirikan sejak tahun 1975 dan beroperasi secara komersial pada tahun 1976.
Saat itu Indorama memproduksi benang pintal, pet resin, serat stapel polyester,dan lain sebagainya. Lokasi pabriknya di Purwakarta.
Kemudian pabrik terus berkembang di wilayah Jawa Barat yakni di Purwakarta, Campaka dan Bandung untuk pasar global.
Setelah menjadi perusahaan terbuka, INDR menjadi salah satu eksportir polyester terbesar di Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Australia dan Timur Tengah. Namun kapan tepatnya INDR melakukan IPO?
Kapan INDR Menjadi Perusahaan Terbuka?
PT Indorama Synthetics berubah menjadi perusahaan terbuka setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada tanggal 12 Juni 1990.
Lalu melakukan IPO dengan penawaran saham perdana senilai Rp 1000/lembar saham. Barulah pada 3 Agustus 1990 mencatatkan sahamnya di BEI dengan beberapa perusahaan sebagai underwriternya yakni PT PDFCI Securities, PT Pentasena Arthasentosa dan PT PDFCI.
Saat itu sebanyak 7.000.000 lembar saham di tawarkan kepada masyarakat umum dengan nominal Rp. 12.500/ lembar saham. Sejak listing di BEI, INDR pernah tercatat melakukan right issue dan stock split. Anda bisa melihat historis pencatatan sahamnya di bawahnya.
Historis Pencatatan Saham
Tanggal | Tindakan Korporasi | Saham (lembar) |
3 Agustus 1990 | First Issue @Rp 12.500 (per lembar saham) | 7.000.000 |
3-16 Agustus 1990 | Partial Listing | 25.363.340 |
23 Maret 1992-19 Desember 1996 | Bonus Shares | 304.381.552 |
10-23 Juni 1993 | Share Swap | 1.256.852 |
10 Juni 1993-17 April 1995 | Conversion Shares | 5.591.492 |
12 Juli 1993-17 April 1995 | Escrow Shares | 2.667.019 |
26 April 1995-14 Juni 1996 | CB Conversion | 7.906.274 |
8 Juni 1995 | Right Issue | 24.911.513 |
29 Juni 1995-3 November 1997 | Company Listing | 112.746.682 |
13 Juli 1995-14 Juni 1996 | Founder Shares | 6.262.620 |
9 Desember 1996 | Stock Split | 156.264.363 |
Fundamental INDR

1. Penjualan, Beban Pokok dan Laba Bersih
Pada sisi laba bersihnya, INDR tidak bisa di katakan selalu stabil pada 5 tahun terakhir ini (2015-2019). Namun pertumbuhannya hingga saat ini juga tidak bisa di anggap sepele.
Untuk menilainya secara lebih menyeluruh, Anda dapat melihat data-data laba rugi INDR berikut ini!
Tahun | Penjualan (Rupiah) | Beban Pokok (Rupiah) | Laba Bersih (Rupiah) |
2019 | 10,71 T (- 12,30%) | 10,09 T (- 7,38%) | 580,48 M (- 36,00%) |
2018 | 12,21 T (+ 16,60%) | 10,89 T (+ 17,47%) | 906,94 M (+ 2.883,07%) |
2017 | 10,47 T (+ 12,64%) | 9,27 T (+ 10,12%) | 30,40 M (+ 55,33%) |
2016 | 9,29 T (- 1,21%) | 8,42 T (- 1,55%) | 19,57 M (- 85,96%) |
2015 | 9,41 T (+ 4,17%) | 8,55 T (+ 5,64%) | 139,44 M (+ 177,52%) |
Berdasarkan data-data di atas, pada aspek laba ruginya average growth INDR selama 5 tahun (2015-2019) yakni :
- Pada aspek penjualannya mengalami rata-rata kenaikan sebesar 3,98% per-tahun selama 2015-2019
- Pada sisi beban pokok, INDR mengalami kenaikan rata-rata sebesar 4,86% per-tahun selama 2015-2019
- Sementara di aspek laba bersihnya mengalami rata-rata kenaikan sebesar 586,79% per-tahun selama 2015-2019
2. Aset, Hutang dan Modal
Pertumbuhan aset INDR memang tidak terlalu signifikan pada 5 tahun belakangan (2015-2019), namun Anda juga pelu melihat sisi hutang yang kelihatannya bisa di tekan oleh INDR sementara modalnya meningkat.
Baca juga : Sejarah dan Perkembangan Saham JPFA Sampai Sekarang
Ini bisa menjadi salah satu indikator kinerja yang baik bukan? Anda bisa mencermati data posisi keuangan INDR berikut ini!
Tahun | Aset (Rupiah) | Hutang (Rupiah) | Modal (Rupiah) |
2019 | 10,51 T (- 10,34%) | 5,33 T (- 19,72%) | 5,18 T (+ 1,92%) |
2018 | 11,72 T (+ 8,84%) | 6,64 T (- 4,38%) | 5,08 T (+ 32,82%) |
2017 | 10,77 T (- 5,33%) | 6,94 T (- 5,60%) | 3,83 T (- 4,85%) |
2016 | 11,37 T (+ 2,45%) | 7,35 T (+ 4,92%) | 4,02 T (- 1,80%) |
2015 | 11,10 T (+ 20,42%) | 7,01 T (+ 28,77%) | 4,09 T (+ 8,39%) |
Berdasarkan data-data di atas, pada aspek posisi keuangan average growth INDR selama 5 tahun (2015-2019) yakni :
- Pada aspek asetnya mengalami rata-rata kenaikan sebesar 3,2% per-tahun selama 2015-2019
- Lalu dalam segi hutangnya mengalami rata-rata kenaikan sebesar 0,79% per-tahun selama 2015-2019
- Terakhir, dari aspek modalnya INDR mengalami rata-rata kenaikan sebesar 7,29% per-tahun selama 2015-2019
3. Arus Kas Operasi, Pembiayaan dan Investasi
Tahun | Arus Kas Operasi (Rupiah) | Arus Kas Pembiayaan (Rupiah) | Arus Kas Investasi (Rupiah) |
2019 | 590,70 M (- 27,74%) | -931,17 M (+ 19,92%) | 110,51 M (- 79,87%) |
2018 | 817,45 M (- 15,36%) | -1,16 T (- 45,97%) | 548,87 M (+ 354,59%) |
2017 | 965,77 M (+ 2,21%) | -796,61 M (- 663,43%) | -215,59 M (+ 81,52%) |
2016 | 944,89 M (+ 329,36%) | 141,39 M (- 90,62%) | -1,17 T (- 31,09%) |
2015 | -411,97 M (- 172,04%) | 1,51 T (+ 435,79%) | -890,09 M (+ 6,30%) |
4. Dividen
Sebenarnya INDR termasuk emiten yang rajin membagikan dividennya kepada para investor, namun selama 4 tahun (tahun 2015-2018), INDR berhenti melakukan pembagian dividen saham.
Barulah ketika tahun 2019 yang lalu INDR kembali membagikan dividennya sebesar Rp. 340 per lembar saham.
Ini menjadi kabar baik untuk Anda yang menantikan dividen saham, karena bukan tidak mungkin INDR akan kembali aktif membagikan dividennya pada masa yang akan datang bukan?
Perkembangan Saham INDR
Saat ini per-12 Oktober 2020 INDR memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp. 1,45 Triliun.
Seiring perkembangannya yang kian pesat pasca IPO, hingga kini INDR telah mendirikan Yayasan Pendidikan Indorama dan Politeknik Engineering Indorama serta mampu mensponsori yayasan Rama Global School.
Baca juga : Sejarah dan Perkembangan Saham MAYA Sampai Saat Ini
Anda juga bisa mempertimbangkan aspek lainnya seperti hal-hal di bawah!
Anak Perusahaan dan Sahamnya
INDR telah berkembang hingga memiliki beberapa anak perusahaan. Berikut adalah daftar anak perusahaan yang sedang dikembangkan INDR dan beberapa diantaranya adalah perusahaan afilisiasi.
No | Nama Perusahaan | Jenis | Asset Total | Persentase |
1 | Indorama Global Pte. Ltd. (IGPL) | Investasi | 37.564.020 | 100 % |
2 | Indorama Industry Pte Ltd. (IIS) | Investasi | 29.303.408 | 100 % |
3 | Indorama Investments Pte. Ltd. (IIPL) | Investasi | 37.630.057 | 100 % |
4 | Indorama IPLIK Sanayi ve Ticaret A.S. (IPLIK) | Manufaktur | 19.323.856 | 100 % |
5 | Isin International Pte Ltd. (ISIN) | Perdagangan | 68.966.676 | 100 % |
6 | Isin Lanka Pvt. Ltd (LANKA) | Manufaktur | 16.120.659 | 100 % |
7 | JV Indorama Kokand Textile LLC (IKT) | Manufaktur | 157.090.524 | 89 % |
8 | PT Indorama Trade and Development Services (ITDS) | Manajemen Gedung Kantor dan Gedung Sekolah | 3.662.456 | 100 % |
Daftar Pemegang Saham
Hampir 50% saham INDR pernah di pegang oleh PT Irama Investama. Dengan begitu PT Irama Investama merupakan pemegang saham pengendali INDR.
Selain itu HSBC Funds service juga sempat menjadi salah satu pemegang saham pengendali yakni pihak yang memiliki bagian saham lebih dari 5% dari sebuah saham.
Lalu apakah sekarang masih sama? Berikut adalah daftar pemegang saham INDR terupdat, lengkap dengan jumlah dan persentasenya.
Pergerakan Harga Saham INDR
Saham dengan kode INDR ini sebenarnya pernah terkena suspensi sebelum akhirnya pada Juni 2018 harga sahamnya kembali melesat.
Pada saat wabah covid 19 masuk ke Indonesia, saham INDR sempat terkoreksi cukup dalam hingga mencapai Rp. 1300/ lembar saham (per-23 Maret 2020).
Baca juga : Sejarah dan Perkembangan Saham ICBP Sampai Saat ini
Lalu bagaimana harga sahamnya akhir-akhir ini? Berikut adalah grafik harga saham INDR selama 1 bulan terakhir yakni 14 September-12 Oktober 2020!

Penutup
Sekian ualasan mengenai saham INDR dari PT Indorama Synthetics Tbk. Salah satu saham dari sektor aneka insutri khususnya industri tekstil yang sudah melantai di BEI sekitar 30 tahun lamanya. Tertarik membeli saham INDR untuk investasi jangka panjang? Semua pertimbangan dan pilihan dikembalikan pada Anda sebagai investor.