Sejarah dan Perkembangan WIKA Sampai Saat ini

Salah satu saham besar di sektor kontruksi adalah WIKA. Saham ini adalah kode saham milik PT WIjaya Karta (Persero) Tbk. WIKA biasanya menjadi salah satu saham BUMN yang di banyak diminati pada segmentasi saham sektor konstruksi di Bursa Efek Indonesia.

Jadi jika Anda tertarik mengoleksi saham-saham di sektor konstruksi terutama WIKA, yuk baca artikel ini sampai akhir! Karena pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai sejarah dan perkembangan saham WIKA sejak awal hingga sekarang.

Profil Perusahaan

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk memiliki kantor pusat yang berada di Jl. D.I Panjaitan Kav.9, Jakarta Timur. Saat ini lini bisnis WIKA meliputi :

  • Industri
  • Infrastruktur dan bangunan
  • Energi dan Industrial plant
  • Realty dan property
  • Investasi

Sejauh perkembangannya hingga saat ini, WIKA Telah mengantongi berbagai penghargaan seperti :

  • Indonesia Most Trusted Companies dari Corporate Governance Perception Index CGPI Award 2019
  • The Best Industry Marketing Champion 2019 kategori Konstruksi
  • Asia Sustainability Reporting Rating ASSRAT 2019
  • Forbes top 10 Best of the Best Award 2019
  • Penghargaan Warta Ekonomi Indonesia Most Innovative Business 2018 kategori Konstruksi dan Bangunan
  • dan masih banyak lagi.

Sejarah WIKA

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berdiri pada tanggal 11 Maret 1960 berdasarkan PP No 2 tahun 1960 dan surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.

Dulu WIKA di dirikan dengan nama Perusahaan Negara (PN) “Widjaja Karja”. Saat itu proyek yang di tangani WIKA berkaitan dengan instalasi listrik dan pipa air.

WIKA juga berperan dalam pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno untuk penyelanggaraan GANEFO dan Asian Games yang ke 4 di Jakarta.

Sebelum di nyatakan bubar dan berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan, pemerintah Indonesia pernah melakukan nasionalisasi perusahaan bekas pemerintahan Belanda.

Yakni “Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co”. Kemudian dari proses nasionalisasi perusahaan tersebutg barulah pada tanggal 20 Desember 1972 perusahaan ini berubah nama menjadi PT Wijaya Karya.

Setelah itu, WIKA semakin berkembang dan di tunjuk menjadi penawangung jawab banyak proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.

Pada tahun 1982, WIKA membentuk beberapa divisi baru untuk menangani proyek Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi.

Kemudian pada tahun 1997, pertama kalinya WIKA mengembangkan anak perusahaanya yakni PT Wijaya Karya Beton. Disusul dengan beberapa anak perusahaannya yang lain di bidang realty, industri dan perdagangan.

Baca: Sejarah Saham JSMR Dari Awal Sampai Sekarang

Melakukan IPO dan Listing di BEI

Setelah mengembangkan perusahaan selama 35 tahun, akhirnya PT Wijaya Karya menjadi perusahaan terbuka pada 11 OKtober 2017.

WIKA melepas 1.846.154.000 lembar saham (28,46 % saham) kepada masyarakat dan melakukan penawaran umum perdana saham sebesar Rp. 100 /lembar saham.

Lalu WIKA melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 29 Oktober 2007 dengan harga penawaran saham Rp 420/ lembar saham.

Dengan begitu kepemilikan saham pemerintah Indonesia saat itu menjadi 68,42 % saja. Sementara sisanya adalah milik masyarakat.

Untuk mengetahui bagaimana korporasi mengelola sahamnya di BEI setelah iPO, Anda dapat memperhatikan historis pencatatan saham di bawah ini!

Historis Pencatatan Saham

TanggalTindakan KorporasiSaham
29 Oktober 2007Negara RI (Seri A Dwiwarna)1
29 Oktober 2007Saham Perdana @ Rp4201.846.154.000
29 Oktober 2007Pencatatan Saham Pendiri3.999.999.999
Konversi ESOP / MSOP (2009 s/d 30-Sep-2014)303.071.000
22 – 29 November 2016Rights Issue I2.820.726.372

Fundamental WIKA

Sejarah dan Perkembangan WIKA Sampai Saat ini

Fundamental perusahaan merupakan hal yang wajib di pahami oleh para investor sebelum bertransaksi saham.

Baik itu menjual maupun membeli saham. Asumsi dan kondisi perusahaan yang dinamis membuat investor saham perlu selalu meng-up date data fundamental perusahaan supaya tidak salah emngambil keputusan.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat di jadikan analisis fundamental WIKA yang berasal dari laporan keuangan perusahaan selama 5 tahu terakhir yakni 2015-2019.

Data ini tentu tidak bisa mencerminkan prediksi kinerja emiten bahwa kedepan akan terjadi hal yang persis sama. Namun bisa menjadi salah satu asumsi dalam melihat potensi.

1. Penjualan, Beban Pokok, dan Laba Bersih

Hasil penjualan WIKA selama 5 tahun terakhir cenderung selalu mengalami pengingkatan kecuali pada tahun 2019 lalu.

Jika di perhatikan, ternyata hal ini juga beriringan dengan beban pokok yang juga menurun.

Di sisi lain, laba bersihnya tetap naik hingga 26%. Sehingga penurunan jumlah penjualan masih di katakan wajar bahkan cenderung baik sebab laba bersih bahkan bisa meningkat.

Data selengkapnya mengenai penjualan, beban pokok dan laba bersih WIKA selama 5 tahun terakhir dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini!

TahunPenjualan
(Rupiah)
Beban Pokok
(Rupiah)
Laba Bersih
(Rupiah)
201927,21 T
 (- 12,66%)
23,73 T
(- 13,87%)
2,62 T
(+ 26,42%)
201831,16 T
 (+19,03%)
27,55 T
(+ 18,25%)
2,07 T
(+ 52,89%)
201726,18 T
 (+ 67,06%)
23,30 T
(+ 73,34%)
1,36 T
(+ 18,22%)
201615,67 T
(+ 15,04%)
13,44 T
(+ 12,34%)
1,15 T
(+ 63,18%)
201513,62 T
(+ 9,28%)
11,97 T
(+ 8,40%)
703,00 M
(- 6,37%)

Berdasarkan data di atas, maka dapat kita pahami bahwa average growth WIKA pada aspek laba rugi selama 5 tahun (2015-2019) yakni :

  • Pendapatan : Rata-rata meningkat 19,55 % / tahun
  • Beban Pokok : Rata-rata meningkat 19,69 % / tahun
  • Laba Bersih : Rata-rata meningkat 30,87 % / tahun

2. Aset, Hutang dan Modal

TahunAset
(Rupiah)
Hutang
(Rupiah)
Modal
(Rupiah)
201962,11 T
(+ 4,86%)
42,90 T
(+ 2,10%)
19,22 T
(+ 11,62%
201859,23 T
(+ 29,65%)
42,01 T
(+ 35,30%)
17,22 T
(+ 17,66%
201745,68 T
(+ 46,91%)
31,05 T
(+ 66,97%)
14,63 T
(+ 17,07%
201631,10 T
(+ 58,64%)
18,60 T
(+ 31,30%)
12,50 T
(+ 129,84%
201519,60 T
(+ 23,17%)
14,16 T
(+ 29,52%)
5,44 T
(+ 9,23%)

Dapat kita lihat bahwa jumlah aset WIKA selama 5 tahun terakhir secara konsisten mengalami kenaikan.

Meski begitru, Anda juga perlu memperhatikan jumlah hutangnya yang juga sama-sama meningkat. Meskipun begitu modal yang di keluarkan juga cenderung baik tiap tahunnya.

Jika memperhatikan tabel di atas, maka average growth untuk aspek neraca keuangan WIKA selama 5 tahun yakni dari tahun 2015-2019 :

  • Aset : Rata-rata meningkat 32,65% / tahun
  • Hutang : Rata-rata meningkat 33, 04% / tahun
  • Modal : Rata-rata meningkat 37,08% / tahun

3. Arus Kas Operasi, Pembiayaan dan Investasi

TahunOperasi
(Rupiah)
Pembiayaan
(Rupiah)
Investasi
(Rupiah)
2019833,09 M
(- 69,40%)
1,04 T
(- 78,69%)
-5,48 T
(- 11,49%)
20182,72 T
(+ 44,41%)
4,88 T
(+ 78,78%)
-4,92 T
(- 86,46%)
20171,89 T
(+ 268,38%)
2,73 T
(- 68,42%)
-2,64 T
(- 225,17%)
2016-1,12 T
(- 569,62%)
8,64 T
(+ 2.397,03%)
-811,13 M
(- 149,51%)
2015238,40 M
(+ 234,17%)
345,92 M
(- 85,34%)
-325,09 M
(+ 74,37%)

4. Dividen

WIKA termasuk emiten yang rajin membagikan dividennya setiap tahun. Walaupun persentasenya tidak selalu naik, tapi tahun 2019 lalu wika menaikan dividennya hingga 87%. Apakah Anda tertarik memburu dividen WIKA?

TahunDividen per Saham
201950,17
(+ 87,18%)
201826,80
(- 30,24%)
201738,42
(+ 175,69%)
201613,94
(- 2,88%)
201514,35
(- 24,72%)

Perkembangan Saham WIKA

Sejarah dan Perkembangan WIKA Sampai Saat ini

Saham WIKA yang merupakan emiten konstruksi besat di Indonesia memiliki market capital sebesar Rp. 11,39 triliun pada 9 Juli 2020.

Selain dari laporan keuangannya, untuk mengenal lebih dalam mengenai emiten WIKA dan sahamnya, Anda juga bisa melihat perkembangan WIKA lewat pengembangan anak perusahaan, daftar pemilik saham terkini beserta jumlahnya serta pergerakan sahamnya.

Anak Perusahaan

Sejak 1997, WIKA sudah mulai mengembangkan anak perusahaannya. Anak usaha yang pertama yakni PT Wijaya Karya Beton yang kegiatan usahanya meliputi pengadaan bantalan rel kereta api.

Pengadaan bantalan re ini di tujukan untuk jalur double-track Manggarai, Jakarta, pembangunan PLTGU Grati dan juga Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam.

Semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap WIKA kini WIKA sudah memiliki 10 anak perusahaan.

Berikut adalah daftar anak perusahaan WIKA dan persentase saham yang di miliki WIKA di dalamnya!

NoNamaJenisAsset TotalPersentase
1PT Sarana KaryaAsphalt Mining86.754.63899 %
2PT Wijaya Karya Bangunan GedungConstruction & Property2.028.938.00199 %
3PT Wijaya Karya BetonConcrete Industry4.662.319.78560 %
4PT Wijaya Karya BitumenAsphalt Mining104.206.55199 %
5PT Wijaya Karya Industri dan KonstruksiIndustrial & Construction857.250.92296,5 %
6PT Wijaya Karya Insan PertiwiConstruction, Electrical & Mechanical173.999.85590,04 %
7PT Wijaya Karya IntradeIndustry & Trading288.156.59396,5 %
8PT Wijaya Karya Jabar PowerGeothermal PP12.907.58555 %
9PT Wijaya Karya RealtyReal Estate4.740.478.66689,61 %
10PT Wijaya Karya Rekayasa KonstruksiConstruction, Electrical & Mechanical295.616.13890,04 %

Daftar Pemilik Saham

Perubahan persentase dan jumlah bahkan kepemilikan saham adalh suatu hal yang sangat mungkin terjadi.

Pada awal IPO, kepemilikan terbesar saham ini di pegang oleh negara, yakni 68, 42%.

Lalu bagaimana dengan sekarang? Berikut adalah daftar pemilik saham WIKA yang tercatat di BEI!

NamaJenisJumlahPersentase
Negara Republik IndonesiaLebih dari 5%5.834.850.00065,049 %
MasyarakatKurang dari 5%3.134.001.37234,939 %
Saham TreasurySaham Treasury1.100.0000,012 %
Agung Budi WaskitoDireksi34.2000 %
Ade WahyuDireksi457.4350,005 %

Pergerakan Harga Saham WIKA

Harga saham WIKA pernah menyentuh harga terendah hingga Rp. 880 /lembar saham pada 27 Maret 2020 lalu. Bagaimana harga saham pada era new normal?

Data terbaru menunjukan bahwa WIKA berada pada nominal Rp. 1270/ lembar sham pada 9 Juli 2020.

Di bawah ini adalah grafik pergerakan harga saham WIKA selama 1 bulan belakangan yakni dari 9 Juni-9 Juli 2020!

Baca juga: Jenis Saham Sub Sektor Jalan Tol Atau Toll Road di Indonesia

Penutup

Demikian adalah sejarah dan perkembangan saham WIKA dari awal hingga saat ini. Apakah Anda memiliki gambaran investasi setelah mengenal saham WIKA Melalui artikel ini?

Semoga informasi ini dapat membantu Anda yang tertarik untuk berinvestasi saham di sektor konstruksi.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.