Selain KLBF, saham lain yang juga bergerak dalam industri farmasi yakni KAEF. KAEF yang merupakan kode saham dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk juga termasuk salah satu BUMN farmasi terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Siapa yang tidak tahu apotek Kimia Farma? Mungkin tidak sulit mencarinya di kota Anda. Pada saat tahun 2018 yang lalu, Kimia Farma sudah memiliki 1080 apotek dan 522 klinik. Jadi selain menyediakan apotek, biasanya di dalamnya juga terdapat klinik. Di Arab Saudi, apoteknya bernama “Kimia Farma Dawaa”.
Sebenarnya itu hanya salah wujud bidang usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) saja. Ada beberapa lini usaha lainnya yang di miliki Kimia Farma. Jika Anda tertarik dengan saham KAEF, ada baiknya mengetahui lebih dalam tentang bagaimana profil, proses perkembangan Kimia Farma dari awal hingga kini.
Profil Perusahaan
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) adalah perusahaan farmasi milik negara yang memiliki kantor pusat Kimia Farma (KAEF) berada di Jalan Veteran No. 9, Jakarta. Kimia Farma merupakan industri farmasi yang dapat di bilang sudah lama berdiri di Indonesia. Saat ini Kimia Farma di pimpin oleh Verdi Budidarmo sebagai Direktur utama. Kimia Farma (KAEF) Memiliki 4 lini bisnis yakni :
- Farmasi, yakni fokus dalam memproduksi obat-obatan serta bahan bakunya.
- Industri dan Perdagangan, dimana Kimia Farma juga mendistribusikan obat-obatan.
- Apotek atau Ritel dan Farmasi. Jadi selain memproduksi obat, Kimia Farma juga memiliki apotek tersendiri.
- Perdagangan Internasional
Berdasarkan data per akhir desember 2019 lalu, KAEF memiliki 10.988 karyawan. Di Indonesia Kimia farma sudah memiliki 1190 apotek, 530 klinik dan 56 laboratorium klinik. Sementara di Arab Saudi KAEF memiliki 34 apotek, 48 Cabang distributor farmasi.
Baca juga : Sejarah Saham WSKT dan Perkembangannya Sampai Sekarang
Sejarah Awal KAEF
Seperti yang telah di sebutkan di awal, bahwa Kimia Farma merupakan perusahaan farmasi senior di bidangnya. Kimia Farma (KAEF) memang di bentuk menjadi sebuah perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971.
Namun dulu, cikal bakal Kimia Farma adalah perusahaan farmasi yang di dirikan pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1817 yakni “NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co”. Sehingga sebenarnya berdasarkan asal muasal Kimia Farma sudah berdiri lebih dari 200 tahun lamanya.
Pada tahun 1958, pemerintah RI melakukan peleburan atau nasionalisasi, perusahaan tersebut berubah menjadi Perusahaan Negara Farmasi (PNF) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian di ubah menjadi perseroan dan akhirnya menjadi PT Kimia Farma (Persero) pada 1971.
Menjadi Perusahaan Terbuka & Listing di BEI
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) melakukan IPO pada 14 Juni 2001 setelah mendaptakan pernyataan efektif dari Bapepam-LK. Kemudian KAEF melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 500.000.000 saham seri B kepada masyarakat dengan nilai Rp.100/ lembar saham.
Saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli 2001 dengan harga penawaran Rp 200. Karena KAEF adalah BUMN, maka pemegang saham dwiwarna adalah negara Indonesia.
Historis Pencatatan Saham
Tanggal | Tindakan Korporasi | Saham |
4 Juli 2001 | Negara RI (Seri A) | 1 |
4 Juli 2001 | Saham Perdana dengan nominal Rp200/ lembar saham | 500.000.000 |
4 Juli 2001 | Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) | 5.053.999.999 |
Sekilas Fundamental KAEF

1. Penjualan, Beban Pokok dan Laba Bersih
Mengenai kinerja operasional KAEF, bisa di di lihat pada tabel di bawah ini bahwa pendapatan/penjualan KAEF cenderung mengalami peningkatan pertahunnya selama 5 tahun terakhir (2015-2019).
Disisi laba bersihnya, pada tahun 2019 ternyata cukup menurun. Untuk mempelajarinya, kami sajikan data kinerja operasional KAEF mulai dari penjualan, beban pokok dan laba bersih dari tahun 2015 hingga 2019!
Tahun | Penjualan (Rupiah) | Beban Pokok (Rupiah) | Laba Bersih (Rupiah) |
2019 | 9,40 T (+ 26,11%) | 5,90 T (+ 26,17%) | 15,89 M (- 96,05%) |
2018 | 7,45 T (+ 21,65%) | 4,67 T (+ 19,06%) | 401,79 M (+ 21,13%) |
2017 | 6,13 T (+ 5,44%) | 3,93 T (- 0,56%) | 331,71 M (+ 22,13%) |
2016 | 5,81 T (+ 19,57%) | 3,95 T (+ 18,77%) | 271,60 M (+ 7,36%) |
2015 | 4,86 T (+ 7,51%) | 3,32 T (+ 6,00%) | 252,97 M (+ 6,95%) |
Jika kita perhatikan, maka Average growth KAEF dari sisi laporan laba rugi selama 5 tahun terakhir yakni 2015 hingga 2019 adalah :
- Penjualan : Rata-rata meningkat 16,05% per tahun (selama 5 tahun)
- Beban pokok : Rata-rata meningkat 13,88% per tahun (selama 5 tahun)
- Laba Bersih : Rata-rata meningkat -7,69% per tahun arena penurunan yang cukup besar di tahun 2019 (selama 5 tahun)
2. Aset, Hutang dan Modal
Selain melihat di sisi laporan laba rugi, kita juga perlu melihat dari segi neraca keuangan perusahaan. Bagi Anda yang belum tahu, neraca adalah timbangan dari harta yang dimiliki oleh perusahaan. Hal tersebut bisa di gambarkan sebagai aset, hutang dan juga modal.
Pada tahun 2019, jumlah aset (harta) KAEF Bisa naik hingga 94%. Aset ini di bentuk dari hutang (liabilitas) dan modal (ekuitas). Berikut adalah data aset, hutang dan modal KAEF selama 5 tahun terakhir (2015-2019) selengkapnya!
Tahun | Aset (Rupiah) | Hutang (Rupiah) | Modal (Rupiah) |
2019 | 18,35 T (+ 94,00%) | 10,94 T (+ 79,23%) | 7,41 T (+ 120,86%) |
2018 | 9,46 T (+ 55,19%) | 6,10 T (+ 73,23%) | 3,36 T (+ 30,47%) |
2017 | 6,10 T (+ 32,16%) | 3,52 T (+ 50,51%) | 2,57 T (+ 13,26%) |
2016 | 4,61 T (+ 42,53%) | 2,34 T (+ 70,37%) | 2,27 T (+ 21,98%) |
2015 | 3,24 T (+ 9,03%) | 1,37 T (+ 18,76%) | 1,86 T (+ 2,81%) |
Jika kita perhatikan, maka Average growth KAEF dari sisi neraca selama 5 tahun terakhir yakni 2015 hingga 2019 adalah :
- Aset : Rata-rata meningkat 46,58% per tahun (selama 5 tahun)
- Hutang : Rata-rata meningkat 50,42% per tahun (selama 5 tahun)
- Modal : Rata-rata meningkat 37,87% per tahun (selama 5 tahun)
3. Arus Kas Operasi, Pembiayaan dan Investasi
Setelah melihat data-data laba rugi maupun neraca keuangan, mari kita beralih pada arus kas. Arus kas adalah gambaran riil perputaran uang dalam sebuah perusahaan. Di antaranya, ada :
- Arus kas operasional, yakni uang yang diterima perusahaan di kurangi uang yang di bayarkan perusahaan keberbagai pihak seperti supplier, vendor dll
- Arus kas investasi, yakni arus kas yang di keluarkan perusahaan untuk kegiatan pembelian aset tetap, investasi, akuisisi perusahaan dll. Arus kas investasi biasanya negatif, jika positif artinya terjadi penjualan aset atau entitas saham
- Arus kas pembiayaan/pendanaan, yakni arus kas dari dan atau untuk aktivitas pendanaan. Jika arus kas bebas negatif maka harus ada pendanaan
Tahun | Operasi | Pembiayaan | Investasi |
2019 | -1,85 T (- 817,83%) | 3,28 T (+ 77,78%) | -2,12 T (- 88,02%) |
2018 | 258,26 M (+ 4.827,59%) | 1,84 T (+ 60,62%) | -1,13 T (- 39,47%) |
2017 | 5,24 M (- 97,35%) | 1,15 T (+ 145,31%) | -810,24 M (- 69,18%) |
2016 | 198,05 M (+ 12,55%) | 467,56 M (+ 881,48%) | -478,92 M (- 109,59%) |
2015 | 175,97 M (- 38,54%) | -59,83 M (- 126,65%) | -228,50 M (+ 31,09%) |
4. Dividen
Tahun | Dividen per Saham |
2019 | 14,98 (- 15,18%) |
2018 | 17,66 (+ 83,39%) |
2017 | 9,63 (+ 7,46%) |
2016 | 8,96 (+ 6,06%) |
2015 | 8,45 (- 12,87%) |
Perkembangan Saham KAEF

Pada tahun 2019, terjadi peristiwa besar dimana Kimia Farma (KAEF) mengakuisisi saham PT Phapros Tbk (PEHA). Berdasarkan data, tidak ada aksi korporasi setoran modal terbaru, sheingga pembelian saham ini tidak semua berasal dari kas perusahaan. Namun di sisi liabitas KAEF pada tahun 2019 bertambah sekitar Rp. 2 T.
Anak Perusahaan
No | Nama | Jenis | Asset Total | Persentase |
---|---|---|---|---|
1 | PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia | Bahan Baku Obat | 78.265.007.676 | 75 % |
2 | PT. Kimia Farma Apotek | Apotek (Ritel Farmasi) | 1.339.601.008.332 | 99,99 % |
3 | PT. Kimia Farma Trading & Distribution | Distribusi Obat-obatan | 1.044.485.812.050 | 99,99 % |
4 | PT. Sinkona Indonesia Lestari | Pabrik Kina | 110.984.831.978 | 51 % |
Daftar Pemegang Saham
Nama | Jenis | Jumlah | Persentase |
---|---|---|---|
PT BIOFARMA | Lebih dari 5% | 4.999.999.999 | 90,025 % |
Publik | Kurang dari 5% | 554.000.001 | 9,975 % |
Hingga saat ini, saham terbesar KAEF dimiliki oleh negara yakni sebesar 90,025%. Sementara sisanya di miliki oleh publik. Pemegang saham seri B terbesar masih di miliki oleh Asabri, dimana ada beberapa jenis mulai dari Asabri DAPEN, POLRI, TNI dan PT Asabri sendiri.
Berikut adalah 20 daftar pemegang saham seri B KAEF (per Desember 2019) dapat Anda lihat secara pada kolom secara lengkap!
No | Nama Perusahaan | Saham | % | Status |
1 | PT. Asabri (Persero) – DAPEN | 131.700.000 | 2,37 | Dana Pensiun |
2 | PT. Asabri (Persero) – DAPEN POLRI | 75.401.600 | 1,36 | Dana Pensiun |
3 | Abdurahman Said Bajened | 45.969.700 | 0,83 | Perorangan Indonesia |
4 | PT. Asabri (Persero) – DAPEN TNI | 40.100.000 | 0,72 | Dana Pensiun |
5 | Reksa Dana HPAM Syariah Ekuitas | 17.046.900 | 0,31 | Reksadana |
6 | Reksa Dana Simas Saham Unggulan | 14.502.200 | 0,26 | Reksadana |
7 | DPK Indocement T.P | 11.647.700 | 0,21 | Dana Pensiun |
8 | PT Fulushou | 11.416.200 | 0,21 | Perseroan Terbatas |
9 | Reksa Dana Emco Growth Fund | 6.846.200 | 0,12 | Reksadana |
10 | Reksa Dana Insight Benefit Balance Fund | 6.800.000 | 0,12 | Reksadana |
11 | Reksa Dana Tunas Bangsa Balanced | 6.800.000 | 0,11 | Reksadana |
12 | Reksa Dana Syariah Asia Raya Syariah BER | 5.908.900 | 0,09 | Reksadana |
13 | EMCO XII | 5.185.000 | 0,09 | Reksadana |
14 | PT. Asabri (Persero) | 5.121.000 | 0,09 | Dana Pensiun |
15 | Tjiong Hendro | 4.764.200 | 0,09 | Perorangan Indonesia |
16 | MG. Tinawati | 4.671.000 | 0,08 | Perorangan Indonesia |
17 | Sri Ikawaty | 4.661.600 | 0,08 | Perorangan Indonesia |
18 | RDS Aurora Sharia Equity | 3.696.700 | 0,07 | Reksadana |
19 | UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus ACCO | 3.553.600 | 0,06 | Badan Usaha Asing |
20 | Andreas Rafael Limanto | 3.696.700 | 0,07 | Reksadana |
Pergerakan Harga Saham
Dalam 5 tahun terakhir kinerja saham KAEF pernah di perdagangkan dengan harga tertingginya yakni Rp. 3700/ lembar saham tepatnya pada 5 april 2019. Bagaimana dengan harga saham KAEF saat adaptasi new normal? Berikut adalah grafik harga saham KAEF selama 1 bulan terakhir dari 16 Juni hingga 16 Juli 2020!
Baca juga : Sejarah dan Perkembangan KLBF Sampai Saat Ini
Penutup
Sektor farmasi sudah dipastikan merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat di dunia. Jika Kimia Farma konsisten pada stretegi jangka panjangnya yakni pada pengembangan laboratorium klinik, selain adanya apotek dan klinik sangat mungkin kimia farma (KAEF) menjadi pesaing yang cukup di perhitungkan seperti laboratorium klinik prodia, pramita atau yang lainnya.
Setelah mengetahui gambaran sejarah dan perkembangan KAEF, apakah Anda tertarik menjadi salah satu pemilik sahamnya? Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dalam menambah wawasan investasi dan memilih saham terbaik.