BMRI merupakan salah satu saham yang populer di kalangan investor dalam maupun luar negeri. BMRI adalah kode saham milik PT Bank Mandiri yang juga termasuk perbankan milik negara (BUMN) terbesar di Indonesia. Saat ini kantor pusat Bank Mandiri berada di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan saham BMRI cukup menarik. Salah satunya karena BMRI termasuk saham yang paling liquid di BEI dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp. 240,24 triliun (tahun 2020). Bagi sebagian investor, saham BMRI dianggap saham yang aman untuk trading.
Saat ini Bank Mandiri memiliki telah beberapa anak perusahaan yang tentunya dapat menjadi salah satu pertimbangan Anda dalam menilai perusahaan yang sahamnya layak untuk di beli. Berikut adalah daftar anak perusahaan BMRI yang tercatat di BEI!
No | Nama Anak Perusahaan | Jenis | Total Aset | Persentase |
1 | Bank Mandiri (Europe) Limited | Perbankan | 2.585.317.000 | 100% |
2 | Mandiri International Remittance (MIR) | Layanan Remittance | 17.861.000 | 100% |
3 | PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia | Asuransi Jiwa | 2.216.667.000 | 80 % |
4 | PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS) | Asuransi Jiwa | 32.753.110.000 | 51% |
5 | PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) | Perbankan | 26.948.295.000 | 51,08 % |
6 | PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) | Perbankan | 7.391.270.000 | 59,44 % |
7 | PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) | Perbankan | 2.015.910.000 | 58,25 % |
8 | PT Bank Syariah Mandiri (BSM) | Perbankan Syariah | 112.298.325.000 | 99,99 % |
9 | PT Bumi Daya Plaza (BDP) | Pengelolaan Properti | 0 | 0 % |
10 | PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI) | Asuransi Kerugian | 1.503.179.000 | 60 % |
11 | PT Mandiri Capital Indonesia | Modal Ventura | 1.461.885.000 | 99,99 % |
12 | PT Mandiri Sekuritas (Mansek) | Sekuritas | 2.074.075.000 | 99,99 % |
13 | PT Mandiri Tunas Finance (MTF) | Pembiayaan Konsumen | 18.336.516.000 | 51% |
14 | PT Mandiri Utama Finance | Pembiayaan Konsumen | 5.132.442.000 | 51 % |
15 | PT Usaha Gedung Mandiri | Pengelolaan Properti | 0 | 0 % |
Seperti yang kita ketahui bahwa IHSG sempat anjlokkarena wabah corona. Lalu bagaimana kondisi saham BMRI sebagai salah satu perusahaan bersaham blue chip yang juga terdaftar dalam indeks saham LQ45? Namun sebelum itu mari kita bahas terlebih dahulu mulai dari sejarah awal BMRI di Indonesia!
Baca : 100+ Kode Saham Perusahaan Manufaktur Indonesia Terdaftar di BEI
Sejarah Awal BMRI
PT. Bank Mandiri di dirikan pada 2 Oktober 1998 namun baru efektif beroperasi pada tahun 1999. Sebenarnya Bank Mandiri adalah hasil dari penggabungan 4 (empat) bank milik pemerintah. Bank tersebut yakni Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
Bank Mandiri di bentuk oleh BJ Habibie saat terjadi krisis di tahun 1998 dimana 4 bank tersebut sudah di ujung tanduk karena terdampak krisis. Saat itu banyak sektor terkena dampak krisis termasuk sektor perbankan. Oleh karena itu pemerintah melakukan rekstrukturisasi bank-bank yang dinilai tidak sehat. Pasca peleburan 4 bank tersebut perlahan-lahan kinerja Bank Mandiri mulai meningkat.
Direktur utama Bank Mandiri Roby Johan, melakukan perubahaan besar-besaran dengan mengurangi jumlah pegawai sebanyak kurang lebih 8000 pegawai dan menutup 194 cabang. Sekarang jabatan tersebut di pegang oleh Royke Tumilaar.
PT Bank Mandiri Tbk kemudian listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 2003 dengan harga saham perdana (IPO) Rp 675 (sebelum stock split). BMRI melepas 20% kepemilikan sahamnya kepada publik. Sebelum IPO, total saham Bank Mandiri (BMRI) yang adalah Rp. 20.000.000.000. Saat ini total saham Bank Mandiri (BMRI) yang ada di BEI mencapai Rp. 46.199.999.998.
Fundamental BMRI

BMRI termasuk salah satu perusahaan perbankan yang dinilai memiliki aspek fundamental yang cukup baik. Dalam trading saham, analisis fundamental perusahaan adalah hal yang tidak boleh di lewatkan. Sebab dengan melihat fundamental perusahaan kita bisa memahami secara lebih menyeluruh apakah sebuah saham layak dan cocok kita beli sesuai dengan plan trading kita ataukah tidak.
Singkatnya, analisis fundamental adalah cara kita untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan sisi ekonomi perusahaan. Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu dan kejadian-kejadian yang dinilai dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, investor akan terbantu untuk mengambil keputusan jual beli saham dengan lebih tepat.
Sebenarnya ada banyak rasio dan juga faktor yang diperlukan dalam menilai fundamental perusahaan. Dibawah ini adalah beberapa data historis fundamental Bank Mandiri (BMRI) yang bisa dijadikan pertimbangan dalam analisis Anda!
1. Net Interest Income (Pendapatan Bunga Bersih)
BMRI merupakan saham dari perusahaan perbankan, maka Net Interest Income atau Pendapatan Bunga Bersih cukup penting untuk di cermati. Sebab, pendapatan utama sebuah perusahaan perbankan salah satunya di ukur dari pendapatan bunga bersih . Pendapatan bunga bersih adalah selisih antara pendapatan yang berasal dari bunga dikurangi hutang pembayaran bunga pada nasabah. Berikut adalah data historis Net Interest Income BMRI selama 5 tahun terakhir!
Tahun | Net Interest Income (Rp) | Growth |
2015 | 40,159,635 | – |
2016 | 51,825,369 | 29.05% |
2017 | 52,741,858 | 1.77% |
2018 | 55,099,935 | 4.47% |
2019 | 60,339,586 | 9.51% |
2. Non Interest Income (Pendapatan Non Bunga)
Selain pendapatan bersih yang berasal dari bunga, perbankan juga mendapatkan pendapatan dari non bunga. Namun banyak yang menilai bahwa pendapatan non bunga dari perbankan dalam negeri belum maksimal.
Seiring majunya teknologi digital, pendapatan non bunga di dunia perbankan juga banyak di kembangkan. Pendapatan non bunga perusahaan bisa berasal dari transaksi pembayaran individu, penyaluran kredit sindikasi, letter of credit, dan pembayaran listrik air dan gas korporasi.
Tahun | Non Interest Income (Rp) |
2015 | 33,404,538 |
2016 | 25,721,781 |
2017 | 28,592,291 |
2018 | 32,763,822 |
2019 | 29,608,910 |
3. Operating Expense to Operating Income (BOPO)
BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) / Operating Expense to Operating Income adalah rasio yang mengukur efisiensi perbankan dengan membandingkan biaya bunga yang diterima nasabah dan pendapatan bunga yang di dapatkan dari nasabah. Semakin kecil angka BOPO maka artinya kinerja bank semakin efisien.
Menurut BEI persentasi BOPO yang baik berada dalam range 60% sampai 70%. Lalu bagaimana dengan BMRI? Pada tahun 2020 ini, BMRI Menargetkan BOPO sebesar 45%. Apakah hal tersebut realistis? Kita bisa melihat perkembangan BOPO BMRI beberapa tahun kebelakang yakni tahun 2016-2019 sebagai pembanding!
Tahun | Operating Expense to Operating Income |
2016 | 80,94% |
2017 | 71,78% |
2018 | 60% |
2019 | 45,7 |
4. Pertumbuhan Aset
Sejak pertama kali di bentuk hingga berdiri sleama 21 tahun, aset Bank Mandiri (BMRI) terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Hal ini menjadikan Bank Mandiri (BMRI) menjadi salah satu BUMN dengan aset terbesar di Indonesia. Anda dapat melihat pertumbuhan aset BMRI Selama 6 tahun terakhir melalui tabel di bawah ini!
Tahun | Jumlah Aset (Triliun) |
2014 | 855 |
2015 | 910 |
2016 | 1.038 |
2017 | 1.124 |
2018 | 1.202 |
Awal 2019 | 1.235 |
Perkembangan Saham BMRI hingga Saat ini

Sejak efektif beroperasi di tahun 1999, kini Bank Mandiri sudah memiliki 2.456 kantor cabang di seluruh Indonesia. Beberapa institusi yang menjadi pemegang saham BMRI terbesar di masyarkat yakni Prudential, Citibank, GIC Government Singapore, AIA dll. Berikut daftar lengkap pemegang saham BMRI!
Daftar Pemegang Saham
No | Nama | Jenis | Saham Berharga (saham) | Persentase |
1 | Negara Republik Indonesia | Lebih dari 50% | 28.000.000.000 | 60 % |
2 | Masyarakat | Kurang dari 50% | 18.650.216.666 | 39,96 % |
3 | Saham Treasury | Saham Treasury | 16.450.000 | 0,04 % |
4 | Royke Tumilaar | Direksi | 786.100 | 0,002 % |
5 | Hery Gunardi | Direksi | 1.102.100 | 0,002 % |
6 | Ahmad Siddik Badruddin | Direksi | 1.680.700 | 0,004 % |
7 | Ardan Adiperdana | Komisaris | 319.500 | 0,001% |
8 | Rico Usthavia Frans | Direksi | 684.100 | 0,002% |
9 | Darmawan Junaidi | Direksi | 529.500 | 0,001% |
10 | Alexandra Askandar | Direksi | 753.600 | 0,002% |
11 | Agus Dwi Handaya | Direksi | 415.100 | 0,001% |
12 | Panji Irawan | Direksi | 345.100 | 0,001% |
13 | Donsuwan Simatupang | Direksi | 345.100 | 0,001% |
14 | Riduan | Direksi | 158.400 | 0% |
15 | Aquarius Rudianto | Direksi | 280.500 | 0,001% |
Kronologis Pencatatan Saham
Banyak hal terjadi pasca penggabungan beberapa bank milik negara menjadi satu dan BMRI akhirnya melakukan IPO pada tahun 2003. Kronologis saham biasanya di catat dalam pencatatan saham seperti di bawah ini!
Tanggal | Tindakan Korporasi | Jumlah Saham (Rp) |
14 Juli 2003 | IPO (Initial PUblic Offering)/ Penawaran saham perdana | 20.000.000.000 |
24 Februari 2011 | PUT (Penawaran Umum Terbatas) | 23.333.333.333 |
13 Sep 2017 | stockSplit | 46.199.999.998 |
Dividen
Untuk Anda yang ingin mendapatkan keuntungan investasi saham lewat dividen, mungkin saham BMRI kurang di rekomendasikan oleh beberapa praktisi saham. Namun demikian, Total alokasi pembagian dividen Bank BMRI meningkat dari tahun sebelumnya.
Tahun 2018 lalu, alokasi pembagian dividen BMRI adalah Rp11,2 triliun (Rp. 241,22/lembar saham) atau 45%. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) februari 2020 lalu, Bank Mandiri mengalokasikan Rp. 16,49 triliun (Rp. 353,34/lembar saham) yakni 60% dari laba bersih tahun 2019 untuk dividen.
Selain jumlah perolehan laba yang dinilai cukup baik, yakni sebesar Rp. 27 triliun, peningkatan pembagian deviden ini dilakukan dalam rangka penataan keuangan perusahaan. Svp Corporate Secretary Group Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, bahwa untuk meningkatkan jumlah setoran kepada negara serta perseroan, Bank Mandiri tidak memerlukan laba ditahan sebesar 60%. Kenaikan rasio deviden diharapkan dapat membperbaiki ROE menjadi 16%.
Berikut adalah data pembagian dividen per lembar saham selama tahun 2010-2019.
Tahun | Dividen Tunai (Rp) |
2010 | 120,60 |
2011 | 104,97 |
2012 | 199,33 |
2013 | 234,05 |
2014 | 212,91 |
2015 | 261,45 |
2016 | 266,27 |
2017 | 199,03 |
2018 | 241,22 |
2019 | 353,34 |
Pergerakan Harga Saham
Seiring berjalannya waktu, harga saham BMRI pun mengalami perubahan. Ketika IPO harga perdana yang di tawarkan BMRI adalah Rp. 725, namun kini harga saham BMRI sudah mencapai Rp. 5.225 per tanggal 8 Juni 2020. Harga saham ini memang termasuk turun dari harga BMRI beberapa bulan sebelum munculnya wabah corona.
Saham BMRI juga merupakan salah satu saham yang terdampak dari wabah corona. Tapi akhir-akhir ini BMRI mulai naik kembali. Anda dapat melihat pergerakan saham BMRI selama satu bulan terakhir yakni dari tanggal 11 Mei hingga 8 Juni 2020 di bawah ini!

Baca juga :
- Sejarah Perkembangan Saham BBCA Dari Awal Sampai Sekarang
- Sejarah Saham UNVR Pertumbuhan Sampai Sekarang
- Sejarah Saham BBRI dan Pertumbuhannya Sampai Saat Ini
Penutup
Itulah sejarah dan perkembangan saham BMRI hingga saat ini. Apakah Anda tertarik membeli saham BMRI? Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda tentang saham BMRI dan Anda dapat membeli saham terbaik sesuai plan trading Anda masing-masing.
Tanya jawab :