Kali ini kita akan kembali membahas salah satu emiten yang bergerak di sektor consumer goods, namun spesifik pada bidang bahan/barang farmasi (pharmaceuticals).
Sektor consumer goods sebenarnya bukan hanya berkaitangan dengan makanan dan minuman, tapi juga ada industri rokok, farmasi, cosmetics & household, dan juga houseware.
Salah satu emiten dari bidang farmasi besar di BEI adalah KBLF. Kode saham dari PT Kalbe Farma Tbk ini termasuk emiten yang sudah lama melantai di Bursa Efek Indonesia. Jika dihitung mungkin sudah sekitar 29 tahun lamanya sejak listing di BEI.
Jika melihat situasi saat ini, kebesaran nama Kimia Farma memang sudah tidak perlu di ragukan di kalangan masyarakat.
Siapa yang tidak tahu produk-produk Kalbe Farma saat ini? Kini KLBF sudah menjadi perusahaan farmasi yang sangat di perhitungkan di Indonesia.
Namun, prestasi KLBF ini tidak mungkin lepas dari rekam jejaknya dan usaha pengembangannya selama ini.
Berbicara tentang pengembangan, bagaimana kira-kira kabar KLBF ditengah pandemik? Maka dari itu bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut tentang saham KLBF, mari kita berkenalan lebih dalam dengan KLBF.
Mulai profil perusahaannya secara umum, sejarah, serta perkembangan kinerjanya hingga saat ini!
Sekilas Profil Perusahaan KLBF
PT Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang farmasi. Kantor pusat PT Kalbe Farma Tbk terletak di Gedung KALBE Let.Jend Suprato Kav. 4 Jakarta. Sejak tahun 2017 Kalbe Farma di pimpin oleh Presiden Direktur Vidjongtius.
Perusahaan farmasi raksasa ini banyak memproduksi produk dan obat-obatan (baik obat resep maupun obat komperhensif), minuman kesehatan.
Selain itu KLBF juga memiliki layanan kesehatan maupun alat-alat kesehatan serta melakukan usaha distribusi yang menjangkau outlet-outlet di seluruh Indonesia.
Produk-produk Kalbe yang terkenal seperti Neuralgin RX, Cernevit, Cerebrofort Gold, Neo Entrostop, Extra Joss, Fatigon, Hydro coco, Komix, Promag, Woods, Sakatonik liver, Diabetasol dan masih banyak lagi.
Sementara dari sisi layanan kesehatan, KLBF memiliki MitraSana Apotek & Dokter Keluarga. Kalbe Farma (KLBF) memiliki 4 divisi usaha yakni :
- Divisi Obat Resep (kontribusi 23%)
- Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%)
- Divisi Nutrisi (kontribusi 30%)
- Divisi Distribusi dan Logistik (kontribusi 30%)
Kini Kalbe Farma (KLBF) sudah melebarkan sayapnya ke luar negeri di tingkan ASEAN dan bersaing di pasar internasional.
Baca juga: Daftar Saham Terbaik Indonesia
Sejarah KLBF
PT Kalbe Farma Tbk bermula dari sebuah garasi dan berdiri pada tanggal 10 September tahun 1966 di daerah Jakarta Utara dengan segementasi pasar hanya terbatas di Jakarta saja.
Saat itu Kalbe Farma (KLBF) di pimpin oleh Dr. Boenjamin Setiawan dan F. Bing Aryanto serta 4 saudaranya yang lain. Seiring berjalannya waktu, akhirnya pada tahun 1971 usaha ini memiliki pabrik pertamanya di daerah pulomas, Jakarta Timur.
Setelah pendirian pabrik pertama nya itu, 10 tahun kemudian Kalbe Farma (KLBF) sudah berhasil membuka cabang-cabang barunya di seluruh Indonesia.
Hal ini tentu saja sangat berkaitan dengan inovasi dan kualitas KLBF yang di jadikan dasar dalam kegiatan usahanya.
Pada tahun 1976 hingga 1985, adalah tahun-tahun dimana Kalbe Farma mulai memperkuat diri di bidang lain yang berkaitan dngan mendirikan beberapa anak perusahaan dan mengakuisisi perusahaan lain seperti PT Bintang Toedjo.
Namun pada tahun 1997 dimana Indonesia tengah mengalami krisi ekonomi, PT Kalbe Farma juga ikut terkena dampak. Beberapa bisnis yang di nilai tidak relevan kemudian dijual atau di mitrakan dengan pihak asing.
Melakukan IPO dan Listing Saham di BEI
PT Kalbe Farma melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarkat dengan melepas 10.000.000 sahamnya. PT Kalbe Farma (KLBF) listing/ melakukan pencatatan sahamnya di BEI pada tanggal 30 Juli 1991 dengan harga Rp. 7800 /lembar saham.
Setelah itu, KLBF tercacat pernah melakukan beberapa kali stocksplit dan tindakan lain terhadap sahamnya. Hal tersebut dapat Anda lihat dari historis pencatatan saham KLBF di bawah ini!
Historis Pencatatan Saham
Tanggal | Tindakan Korporasi | Saham |
30 Juli 1991 | Saham Perdana Rp7.800 per lembar saham | 10.000.000 |
30 Juli 1991 | Pencatatan Sebagian Saham Pendiri (Partial Listing) | 10.000.000 |
27 Februari 1992 | Koperasi | 500.000 |
29 April 1992 | Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) | 29.500.000 |
17 November 1992 | Saham Bonus (Bonus Shares) | 50.000.000 |
4 Mei 1993 | Right Issue I | 8.000.000 |
18 Juli 1994 | Bonus Shares | 75.600.000 |
18 Juli 1994 | Stock Dividend | 32.400.000 |
7 Oktober 1996 | Stock Split | 216.000.000 |
27 September 1999 | Stock Split | 1.728.000.000 |
6 Desember 2000 | Bonus Shares | 1.900.800.000 |
2 Januari 2004 | Stock Split | 4.060.800.000 |
21 Desember 2005 | Penggabungan Usaha | 2.034.414.422 |
8 Oktober 2012 | Stock Split | 40.624.057.688 |
13 Desember 2013 | Penghapusan Sebagian Saham | -3.904.950.000 |
Fundamental KLBF
Walaupun merupakan salah satu saham besar dan lama di BEI, Anda tetap perlu berhati-hati dalam memilih/membeli saham.
Oleh karena itu sebelum membeli saham, kita perlu memahami kinerja serta values sebuah saham.
Untuk membantu Anda mengamati kinerja perusahaan KLBF, di bawah ini adalah beberapa data terkait keuangan KLBF selama 5 tahun terakhir (2015-2019).
Mulai dari laporan laba rugi, neraca keuangan, arus kas dan juga dividen KLBF.
1. Penjualan, Beban Pokok, dan Laba Bersih
Tahun | Penjualan (Rupiah) | Beban Pokok (Rupiah) | Laba Bersih (Rupiah) |
2019 | 22,63 T (+ 7,40%) | 12,39 T (+ 10,37%) | 2,54 T (+ 1,62%) |
2018 | 21,07 T (+ 4,42%) | 11,23 T (+ 8,26%) | 2,50 T (+ 1,79%) |
2017 | 20,18 T (+ 4,17%) | 10,37 T (+ 4,89%) | 2,45 T (+ 4,35%) |
2016 | 19,37 T (+ 8,31%) | 9,89 T (+ 6,35%) | 2,35 T (+ 14,25%) |
2015 | 17,89 T (+2,99%) | 9,30 T (+ 4,53%) | 2,06 T (- 2,99%) |
Average growth yang di hasilkan dari segi laporan laba rugi KLBF yakni penjualan, beban pokok dan juga laba bersih selama 5 tahun terakhir ini (2015-2019) yakni :
- Penjualan : Rata-rata meningkat 5,45% pertahunnya (selama 5 tahun)
- Beban pokok : Rata-rata meningkat 6,88% pertahunnya (selama 5 tahun)
- Laba bersih : Rata-rata meningkat 3,8% pertahunnya (selama 5 tahun)
Bagaimana menurut Anda, apakah keuangan KLBF dari segi laporan laba rugi masih wajar? Ada baiknya juga Anda menyimak laporan neraca keuangannya juga.
2. Aset, Hutang dan Modal
Tahun | Aset (Rupiah) | Hutang (Rupiah) | Modal (Rupiah) |
2019 | 20,26 T (+ 11,67%) | 3,56 T (+ 24,81%) | 16,71 T (+ 9,23%) |
2018 | 18,15 T (+ 9,21%) | 2,85 T (+ 4,75%) | 15,29 T (+ 10,08%) |
2017 | 16,62 T (+ 9,13%) | 2,72 T (- 1,45%) | 13,89 T (+ 11,47%) |
2016 | 15,23 T (+ 11,17%) | 2,76 T (+ 0,15%) | 12,46 T (+ 13,95%) |
2015 | 13,70 T (+ 10,23%) | 2,36 T (+ 5,77%) | 10,94 T (+ 11,42%) |
Average growth yang di hasilkan dari segi laporan neraca keuangan KLBF yakni Aset, Hutang dan juga Modal selama 5 tahun terakhir ini (2015-2019) yakni :
- Aset : Rata-rata meningkat 10,28% pertahunnya (selama 5 tahun)
- Hutang : Rata-rata meningkat pertahunnya (selama 5 tahun)
- Modal : Rata-rata meningkat pertahunnya (selama 5 tahun)
3. Arus Kas Operasi, Pembiayaan dan Investasi
Tahun | Operasi (Rupiah) | Pembiayaan (Rupiah) | Investasi (Rupiah) |
2019 | 2,50 T (- 9,67%) | -706,92 M (+ 37,97%) | -1,90 T (- 47,35%) |
2018 | 2,77 T (+ 37,97%) | -1,14 T (- 16,72%) | -1,29 T (- 15,83%) |
2017 | 2,01 T (- 7,02%) | -976,39 M (- 3,72%) | -1,11 T (- 9,72%) |
2016 | 2,16 T (- 12,09%) | -941,40 M (- 9,27%) | -1,01 T (- 26,63%) |
2015 | 2,46 T (+ 6,08%) | -861,50 M (+ 26,82%) | -801,46 M (- 18,47%) |
4. Dividen
Tahun | Dividen per Saham |
2019 | 54,14 (+ 1,62%) |
2018 | 53,27 (+ 1,79%) |
2017 | 52,34 (+ 4,35%) |
2016 | 50,15 (+ 14,25%) |
2015 | 43,90 (+ 2,99%) |
Perkembangan KLBF
Setelah lebih dari 50 tahun berdiri dan selama 29 tahun melantasi di Bursa Efek Indonesia, perkembangan KLBF juga bisa di lihat dari anak perusahaan, detail daftar dan jumlah saham yang beredar serta pergerakan harga saham.
Anak Perusahaan
No | Nama Perusahaan | Jenis | Persentase |
1 | Innogene Kalbiotech Pte Ltd | Riset Bioteknologi | 93.34% |
2 | Kalbe International Pte Ltd | Pemasaran Internasioanal | 100% |
3 | PT. Bifarma Adiluhung | Bioteknologi | 100% |
4 | PT. Bintang Toedjoe | Farmasi | 100% |
5 | PT. Dankos Farma | OTC (Over The Counter) | 100% |
6 | PT. Enseval Putera Megatrading Tbk and subsidiaries | Distribusi dan Logistik | 91.8% |
7 | PT. Finusolprima Farma Internasional | Farmasi | 100% |
8 | PT. Hale International | Produksi Minuman Kesehatan | 100% |
9 | PT. Hexpharm Jaya Laboratories | Pengembangan, produksi dan pemasaran obat | 100% |
10 | PT. Kalbe Genexine Biologics | Riset dan pengembangan obat biologi | 60% |
11 | PT. Kalbe Milko Indonesia | Produksi susu dan minuman kesehatan | 51% |
12 | PT. Kalbe Morinaga Indonesia | Produksi Makanan Kesehatan | 70% |
13 | PT. Kalbio Global Medika | Farmasi | 100% |
14 | PT. Pharma Metric Labs | Contract research organization | 81.64% |
15 | PT. Saka Farma Laboratories | Produksi dan distribusi obat-obat bebas | 100% |
16 | PT. Sanghiang Perkasa | Farmasi | 100% |
Daftar Pemegang Saham
Pemegang saham KLBF terbesar yakni lebih dari 5% di pegang oleh beberapa perusahaan yang jumlah/persentasenya tidak terlalu jauh berbeda.
Sisanya di miliki oleh masyarakat yakni sebanyak 42,975 %. Berikut data detail mengenai daftar pemegang saham KLBF!
Nama | Jenis | Jumlah | Persentase |
---|---|---|---|
PT. Bina Artha Charisma | Lebih dari 5% | 4.036.448.040 | 8,61 % |
PT. Gira Sole Prima | Lebih dari 5% | 4.774.709.485 | 10,19 % |
PT. Ladang Ira Panen | Lebih dari 5% | 4.385.185.740 | 9,36 % |
Lucasta Murni Cemerlang | Lebih dari 5% | 4.439.895.440 | 9,47 % |
PT. Diptanala Bahana | Lebih dari 5% | 4.454.807.040 | 9,5 % |
PT. Santa Seha Sanadi | Lebih dari 5% | 4.636.435.940 | 9,89 % |
Umum (Publik) | Kurang dari 5% | 20.145.465.425 | 42,975 % |
Saham Treasury | Saham Treasury | 2.175.000 | 0,005 % |
B. R. Irawati Setiady | Komisaris | 35.305.800 | 0,08 % |
Ronny Hadiana | Komisaris | 96.621.007 | 0,21 % |
Pergerakan Harga Saham
Seperti yang kita ketahui, bahwa kebutuhan atas bahan/barang farmasi sama pentingnya dengan kebutuhan bahan pangan.
Lalu bagaimana dengan saat ini? Apakah adanya wabah covid-19 ini berpengaruh secara positif ataukah sebaliknya terhadap perusahaan-perusahaan farmasi? Mengingat banyak sekali emiten di BEI yang terkoreksi secara besar-besaran.
Harga saham KBF farma sempat menurun sebesar 14% yakni Rp. 1380/lembar saham pada Mei 2020 yang lalu. Namun akhir-akhir ini mulai merangkai naik kembali walaupun tidak selalu naik secara stabil.
Berikut ini adalah grafik harga saham KBLF terbaru selama 1 bulan ini yakni dari 15 Juni hingga 14 Juni 2020!
Setelah menyimak ulasan diatas , apakah Anda tertarik membeli saham KLBF untuk jangka panjang?
Demikian ulasan mengenai sejarah dan perkembangan saham KLBF. Semoga dapat memberikan pencerahan untuk mengenali lebih dalam emiten KLBF.
Baca juga: Jenis Saham Farmasi yang Menjanjikan di Indonesia, Apa saja?