UNVR adalah kode saham milik PT. Unilever Indonesia Tbk. PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan dari Unilever yang berasal dari Inggris Belanda dimana produknya bisa di temui di lebih dari 190 negara.
Saat ini Unilever memiliki beberapa anak perusahaan di dunia, dimana kebanyakan berada di Asia dan salah satunya berada di Indonesia. Berikut adalah daftar anak perusahaan Unilever!
- Unilever Indonesia (Tangerang, Indonesia)
- Unilever Bangladesh (Daka, Bangladesh)
- Unilever Pakistan (Karachi, Pakistan)
- Hindustan Unilever (Mumbai, India)
- Unilever Philippines (Kota Taguig, Filipina)
- Unilever Nepal (Hindustan Unilever sebagai induk)
- Unilever Australasia (Sydney, Australia)
Mulai dari pasta gigi, sabun, detergent, susu, ice cream dan masih banyak lagi produk-produk Unilever yang kita pakai sehari-hari. Lebih dari 400 brand terkenal tersebar di seluruh dunia. Produk-produk tersebut juga memiliki market yang sangat luas. Setiap harinya sebanyak 2 milyar orang mengkonsumsi produk-produk unilever.
Unilever juga termasuk salah satu perusahaan multinasional tertua di dunia yang didirikan pada tahun 1930 dengan nama awal Lever’s Zeepfabrieken N.V. Perusahaan ini awalnya merupakan perusahaan gabungan dari perusahaan sabun asal Inggris (Lever Brothers) dan produsen margarine asal Belanda (Margarine Unie). Saat ini Unilever berkantor pusat di Rotterdam, Belanda dan London, Inggris.
PT. Unilever Indonesia yang kini telah menjadi perusahaan terbuka, dimana sahamnya bisa di beli oleh publik menjadi salah satu saham yang banyak di incar. Beberapa alasan yang membuat orang tertarik membeli saham unilever adalah karena :
- Analisis fundamental yang baik
- Rekam jejak perusahaan masuk dalam kategori perusahaan blue chip yang cenderung memiliki portofolio yang stabil
- Menjadi market leader di sektor barang yang di konsumsi sehari-hari
Tapi, sebagai investor saham ada baiknya jika kita memahami sepak terjang saham UNVR sebelum membeli sahamnya. Berikut adalah sejarah perusahaan dan saham UNVR dari awal hingga dapat berkembang seperti saat ini di Indonesia!
Daftar Isi
Sejarah Unilever di Indonesia
Seperti yang telah di sebutkan sebelumnya, Unilever merupakan perusahaan multinasional. Unilever masuk ke Indonesia 3 tahun paska pendiriannya yakni pada tanggal 5 Desember 1933 di Angke, Jakarta.
Awal berdirinya di beri nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. Lalu pada tahun 1980 di ubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1990, baru berubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk.
Saat ini PT. Unilever Indonesia memiliki berkantor pusat di Grha Unilever BSD Green Office Park Kav. 3 Jln BSD Boulevard Barat, BSD City Tangerang. PT Unilever memiliki beberapa pabrik produsen yang berada di berbagai kota di Indonesia seperti Bandung, dan Bekasi. PT Unilever Indonesia bergerak di sektor kebutuhan konsumsi rumah tangga atau Consumer Goods Industry.
Baca juga : 1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Penjelasan Selengkapnya!
Daftar Anak Perusahaan
Berawal dari sabun. Pada tahun 1936, Unilever me-launching produk sabun yang sampai saat ini masih sangat populer, yakni sabun Lux. Saat ini memiliki beberapa anak perusahaan di indonesia. Berikut adalah daftar anak perusahaan Unilever tersebut!
No | Nama Perusahaan | Bidang | Merk Dagang | Tahun Pendirian |
1 | PT. Anugrah Lever | Pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain | Bango, Parkiet dan Sakura | 2000 |
2 | PT. Technopia Lever | Distribusi, ekspor dan impor barang-barang | Domestos Nomos | 2002 |
3 | PT. Knorr Indoneis | 2003 (telah di akuisisi) |
Ekspansi Produk Unilever
Pada tahun 1990 PT. Unilever Indonesia mulai memperluas area bisnis mereka ke bisnis personal care dan teh salah satunya dengan membeli perusahaan teh Sariwangi.
Kemudian pada tahun 1992 Unilever mendirikan pabrik ice cream wall di daerah Cikarang. Unilever juga mulai melebarkan sayapnya pada bisnis kecap dengan mengakuisisi merk kecap Bango yang berdiri sejak tahun 1828.
Pada tahun 2008, Unilever Indonesia juga mulai merambah bisnis skincare seperti ponds, vaseline dan rexona. Selain itu, mereka juga mengakuisisi merk minuman sari buah yakni Buavita dan Gogo.
Pada tahun 2028 Unilever Indonesia mengeluarkan produk baru berupa sambal dengan nama merek sambal Jawara. Ditahun yang sama, mereka juga menjual merek Blue Band seharga 2,92 Triliun Rupiah.
Historis Fundamental UNVR

1. Revenue (Pendapatan)
Dapat dikatakan dalam 10 tahun terakhir, UNVR berhasil meningkatkan angka pendapatan secara konsisten. Namun dalam melihat angka pendapatan, Anda juga memahami berapa persen pertumbuhannya. Karena ternyata walaupunn nilai pendapatannya naik tapi angka growth nya cenderung menurun. Hal ini bisa di lihat dari data di bawah!
Tahun | Revenue | Growth Per Year |
2010 | Rp. 19,6 Triliun | |
2011 | Rp. 23,4 Triliun | 19,2% |
2012 | Rp. 27,3 Triliun | 16,3% |
2013 | Rp. 30,7 Triliun | 12,7% |
2014 | Rp. 34,5 Triliun | 12,2% |
2015 | Rp. 36,4 Triliun | 5,7% |
2016 | Rp. 40 Triliun | 9,8% |
2017 | Rp. 41,2 Triliun | 2,9% |
2018 | Rp. 41,8 Triliun | 1,4% |
2019 | Rp. 42,9 Triliun | 2,7% |
Sebagai informasi tambahan, Unilever memiliki 2 segmen bisnis utama yakni home & personal care dan yang kedua yaitu Food & Refreshment. Nah, pada tahun 2019 yang lalu, nilai revenue terbesar yakni 70% berasal dari segmen produk home&personal care sedangkan untuk segmen food & refreshment hanya 30%.
Pada 3 tahun terakhir (2017-2019), angka penjjualan pada food & refreshment juga cenderung flat yakni ada di angka Rp. 13 Triuliun. Sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Unilever Indonesia.
2. Net Income (Laba Bersih)
Hal yang tidak kalah penting untuk menilai fundamental perusahaan adalah nilai net income atau laba bersih. Anda bisa melihat pada tabel di bawah bahwa laba bersih dari Unilever Indonesia selalu mengalami kenaikan kecuali pada tahun 2019. Pada tahun 2019 net profitnya turun sebesar 18,8%.
Tahun | Net Income |
2015 | Rp. 5,9 Triliun |
2016 | Rp. 6,4 Triliun |
2017 | Rp. 7 Triliun |
2018 | Rp. 9,1 Triliun |
2019 | Rp. 7,3 Triliun |
Pertanyaannya, mengapa angka revenue bisa naik sedangkan laba bersih menjadi turun ya? Jika dilihat dari laporan keuangannya, ternyata terdapat penurunan pada aspek penghasilan lain-lain.
Berdasarkan foot notenya, penurunan ini dikarenakan penjualan aset yakni penjualan merk blue band kurang lebih sebesar 2 Triliun pada tahun 2018. Dengan adanya penjualan aset tersebut menyebabkan laba naik, jadi wajar saja jika tahun 2019 net profit UNVR turun cukup signifikan.
Baca juga : Apa Itu IPO? Definisi, Tahapan dan Cara Menilai Prospeknya
2. Profit Margin (Margin Laba)
Nilai profit margin di Unilever Indonesia cenderung naik. Jadi dapat terlihat bahwa perusahaan Unilever sudah sangat stabil. Namun pada tahun 2019 turun sekitar 4,6% karena terpengaruh dari penjualan aset yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tahun | Profit Margin |
2015 | 16% |
2016 | 16% |
2017 | 17% |
2018 | 21,8% |
2019 | 17,2% |
Sejarah Awal Saham UNVR

Atas persetujuan Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981, pada tanggal 16 November 1981 PT. Unilever Indonesia menjadi perusahaan IPO (Initial Public Offering) atau melakukan penawaran saham perdana kepada publik.
Dengan kode saham UNVR, Unilever Indonesia melepas 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saat itu harga perdana saham Unilever adalah Rp. 3.175/lembar saham.
Barulah pada tanggal 11 Jan 1982 Unilever mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada saat itu saham yang dilepas PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 7.630.000.000 (7,63 Milyar Rupiah). Ternyata pada akhir tahun 2011, saham UNVR menjadi peringkat keenam dalam hal kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perkembangan Saham UNVR

Pada tahun 2017, Unilever Indonesia merayakan hari jadi 35 tahun di bursa saham. Dimana sahamnya kini telah naik 1570 kali dari penawaran saham perdana mereka di tahun 1981.
Saat ini jumlah saham UNVR yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 38.150.000.000. Sebelum membahas tentang perkembangan kinerja saham UNVR, mari kita lihat siapa saja pemegang saham di Unilever Indonesia dan bagaimana jenis, jumlah serta persentasenya!
Baca juga : Apa itu saham blue chip
Daftar Pemegang Saham UNVR
Saat ini, Unilever Indonesia masih menjadi pemegang saham terbesar yakni sebesar 84,99%. Karena telah Go Publik, artinya pemegang saham Unilever sudah tersebar dibeberapa pihak. Berikut pemegang saham Unilever Indonesia yang saat ini tercatat di BEI!
Pemegang Saham | Jenis | Jumlah | Persentase |
Unilever Indonesia Holding B.V. | Lebih dari 5% | 32.424.387.500 | 84,99 % |
Masyarakat | Kurang dari 5% | 5.725.612.500 | 15,01 % |
Saham Treasury | Saham Treasury | 0 | 0% |
Hernie Raharja | Direksi | 62.670 | 0 % |
Willy Saelan | Direksi | 2.385 | 0 % |
Pencatatan Saham UNVR di BEI
Unilever Indonesia mengalami berbagai kondisi pada pasar modal, hal tersebut tercatat pada pencatatan saham UNVR di BEI berikut ini!
Tanggal | Tindakan Korporasi | Jumlah Penambahan/Pengurangan Saham |
11 Januari 1982 | Penawaran Umum | 9.200.000 |
15 Desember 1989 | Saham Bonus (Kapitalisasi dari selisih penilaian kembali aset tetap) | 1.533.334 |
22 September 1933 | Saham bonus (kapitalisasi dari agio saham) | 717.891 |
2 Januari 1998 | Saham Pendiri | 64.848.775 |
6 November 2000 | stockSplit (dari nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 100) | 686.700.000 |
3 September 2003 | stockSplit (dari nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 10) | 6.867.000.000 |
12 November 2008 | Pengalihan kepemilikan saham dari Mavibel (Maatschappij voor Internationale Beleggingen) kepada Unilever Indonesia Holding B.V., the Netherlands | 6.484.877.500 |
2 Januari 2020 | stockSplit (dari nilai nominal Rp 43.000 menjadi Rp. 8.600) | 30.520.000.000 |
Selalu Menaikan Dividen Pertahun
Jika Anda memiliki saham UNVR pada tahun 2015 awal dengan harga saham Rp.3.325/lembar saham dan masih growth hingga tahun 2019. Artinya Anda telah mendapatkan return sebesar 1244%. Misalnya jika dana awal Anda Rp. 10.000.000 akan menjadi Rp.124.400.000 diluar dividen.
Perlu diketahui, dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan berapa banyak saham yang dimiliki. Unilever tercatat sebagai perusahaan yang selalu meningkatkan dividennya. Hal ini bisa di lihat pada tabel di bawah!
Tahun | Pembayaran Dividen |
2013 | 701 |
2014 | 752 |
2015 | 766 |
2016 | 835 |
2017 | 870 |
2018 | 915 |
Masuk Jajaran Nilai Kapitalisasi Pasar Tertinggi
Setelah tahun 2011 dicatat sebagai peringkat 6 dengan kapitalisasi pasar tertingi di BEI, UNVR juga tercatat sebagai perusahaan yang masuk dalam jajaran nilai kapitalisasi pasar tertinggi di bursa (IHSG) yakni sebesar 340,8 Triliun Rupiah. Nilai kapitalisasi pasar tersebut diatas BBRI yakni 205,6 Triliun Rupiah.
Baca juga : Sejarah Saham BBRI dan Pertumbuhannya Sampai Saat Ini
Penutup
Sebagai perusahaan raksasa dan telah mengalami sepak terjang selama puluhan tahun di sektor consumer goods industry tentu akan banyak menarik minat para trading. Namun, kita juga perlu mengetahui perkembangan sahamnya agar bisa mengenali prospektusnya lebih mendalam. Itulah sejarah perusahaan dan saham UNVR dari awal hingga kini. Semoga informasinya bermanfaat.