7 Saham Pilihan yang Profit dan Harganya Selalu Naik Tiap Tahun

Sebagai investor kita sudah tentu ingin berinvestasi pada saham-saham berkualitas misalnya yang profit dan harganya selalu naik. Memang ada saham pilihan yang profit ataupun harganya selalu naik setiap tahun? Jawabannya, ada.

Dari ratusan saham yang ada di BEI, tidak banyak saham yang selalu menghasilkan pertumbuhan net income dan juga harga saham yang cukup konsisten setiap tahunnya. Pertumbuhan yang di maksud di sini yakni hampir tidak pernah mengalami penurunan net income atau harga saham dari tahun sebelumnya.

Untuk itu, kali ini kita akan membahas saham-saham yang termasuk dalam kategori tersebut. Terutama dalam rentang waktu selama tahun 2016-2020 atau 5 tahun terakhir. Apa saja nama/ kode sahamnya?

1. BBCA

Saham BBCA dividen tinggi

Saham pertama yakni BBCA dari PT Bank Central Asia Tbk. Pada tahun 2016 hingga 2019 kemarin, BBCA tidak pernah sekalipun mengalami penurunan net profit (laba) setiap tahunnya. Dari yang awalnya menghasilkan laba bersih Rp 20,63 T di tahun 2016, kemudian naik menjadi Rp 28,57 T di tahun 2019.

Begitu juga dengan EPS (Earning Per Share) nya. EPS BBCA naik dari yang awalnya 835,76 di tahun 2016 menjadi 1158,59 di tahun 2019. Barulah pada tahun 2020 kemarin dimana hampir semua sektor yang ada merasakan dampak dari krisis pandemik, profit BBCA turun sekitar 4,9%.

Hal tersebut sepertinya bisa kita maklumi, mengingat kinerja BBCA yang sudah teruji selama ini. Bahkan jika menelisik lebih dalam, kenaikan profit BBCA yang cukup konsisten terjadi sejak 2008. Ini berarti saham yang satu ini memiliki ketahanan yang cukup besar terhadap krisis. Jika Anda penasaran berapa net profit BBCA selama 5 tahun terakhir, coba lihat data berikut ini!

TahunNet Profit (Rp)
202025,85 T
(- 10,85%)
201928,57 T
(+ 10,52%)
201827,15 T
(+ 4,98%)
201723,32 T
(+ 13,03%)
201620,63 T
(+ 14,40%)
Sumber data : www.lembarsaham.com

Dari segi harga sahamnya, berdasarkan data closing price tiap tahun BBCA termasuk saham yang harganya selalu naik selama 5 tahun terakhir (2016-2020).

Bahkan di tahun 2017 terjadi lonjakan yang sangat besar dimana harga saham BBCA naik sebesar 41,3% dari tahun sebelumnya. Penasaran dengan closing price BBCA selama 5 tahun terakhir? Berikut adalah datanya!

TahunClosing Price (Rp)Growth (%)
202033.8501,3%
201933.42528,6%
201826.00018,7%
201721.90041,3%
201615.500

2. SIDO

saham pilihan SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Selanjutnya ada saham SIDO dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Anda pasti sudah tidak asing dengan produk-produknya jamu tradisional maupun farmasi seperti Tolak Angin. SIDO termasuk dalam saham pilihan yang memiliki net profit yang selalu naik setiap tahunnya.

Lalu bagaimana dengan tahun 2020? Apakah emiten yang bersandi SIDO ini ikut mengalami penurunan net profit speerti saham-saham yang ada di IHSG pada umumnya? Mengingat pada masa pandemik, orang-orang lebih peduli dengan kesehatannya sehingga lebih banyak membeli produk-produk kesehatan.

Ternyata seperti yang sudah di duga, profit SIDO tetap naik. SIDO berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 934,01 M yang mana jumlah ini naik sebesar 15,6% dari tahun sebelumnya. Jika Anda penasaran, Anda bisa menyimak data laba bersih SIDO selama 5 tahun terakhir (2016-2020) pada tabel di bawah ini.

TahunNet Profit (Rp)
2020 934,01 M
(+ 15,6%)
2019807,69 M
(+ 21,67%)
2018663,85 M
(+ 24,36%)
2017533,80 M
(+ 11,09%)
2016480,52 M
(+ 9,84%)
Sumber data : www.lembarsaham.com

Hal yang sama terjadi pada harga sahamnya. Emiten jamu yang satu ini mencatatkan peningkatan harga saham yang terus naik setiap tahunnya. Berdasarkan data Closing Price, harga SIDO naik dari Rp 260 di tahun 2016 menjadi Rp 805 di tahun 2020 kemarin. Hm.. Penasaran dengan peningkatan Closing Price SIDO secara detail per-tahunnya?

TahunClosing Price (Rp)
2020260
2019272
2018420
2017272
2016260

3. ICBP

SAHAM icbp

Saham pilihan ketiga adalah ICBP dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk atau yang lebih dikenal dengan Indofood CBP.

ICBP juga termasuk dalam kategori emiten saham yang profitnya selalu naik setiap tahun, khususnya dalam 5 tahun terakhir. Sama seperti SIDO, ICBP juga mengalami pertumbuhan laba bersih pada masa pandemi 2020. Bahkan jumlah kenaikannya tergolong cukup besar.

Dari jumlah profit income sebesar Rp 5,36 T di tahun 2019 kemudian menjadi Rp 6,59 T pada tahun 2020. Pertumbuhan terjadi juga pada EPS (Earning Per Share) ICBP. Data tentang pertumbuhan net profit ICBP selama rentang 5 tahun terakhir (2016 hingga 2020) bisa Anda lihat melalui data berikut!

TahunNet Profit (Rp)
20206,59 T
 (+ 31%)
20195,36 T
(+ 15,05%)
20184,66 T
(+ 31,49%)
20173,79 T
(+ 5,45%)
20163,63 T
(+ 24,23%)

Dari data di atas, kita bisa mengetahui bahwa peningkatan laba bersih terbesar terjadi pada tahun 2018 dari yang awalnya 4,66 T naik menjadi 5,36 T . Selanjutnya di susul laba bersih pada masa pandemik tahun 2020 yang lalu.

4. SRIL

saham pilihan SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk

Emiten saham yang tergolong memiliki peningkatan net profit setiap tahun adalah SRIL. Kode saham SRIL dimiliki oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk yang bergerak di bidang industri tekstil.

Sejak tahun 2016 hingga hingga 2019, SRIL tidak pernah mengalami penurunan laba bersih sekalipun. Laba bersih SRIL terus meningkat dari yang awalnya USD 59,36 juta di tahun 2016 menjadi USD 87,65 pada tahun 2019.

Lalu bagaimana dengan tahun 2020? Apakah SRIL termasuk emiten yang terus melaju di masa pandemik seperti SIDO dan ICBP?

Sayangnya pada tahun 2020, SRIL mengalami penurunan net income pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir. Lebih jelasnya, Anda bisa melihat historis pencatatan laba bersih SRIL pada tabel di bawah ini!

TahunNet Profit (USD)
202085,33 juta
(- 2,1%)
201987,65 juta
(+ 3, 66%)
201884,55 juta
(+ 24,28%)
201768,03 juta
(+14,6%)
201659,36 juta
(+ 6,65%)

Berdasarkan rincian peningkatan laba bersih SRIL, kita dapat menemukan bahwa peningkatan terbesar berhasil di dapatkan pada tahun 2018. Dari yang awalnya USD 68,03 juta di tahun 2017 menjadi USD 84,55 juta pada tahun 2018.

5. SMGR

saham pilihan SMGR PT Semen Indonesia Tbk

Selanjutnya kita beralih ke emiten saham lainnya yang memiliki peningkatan harga saham secara konsisten selama 5 tahun terakhir. Saham dengan kode SMGR yang berasal dari PT Semen Indonesia Tbk.

Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa emiten ini bergerak di bidang produksi semen yang saat ini sudah memiliki banyak sekali anak perusahaan.

Berdasarkan data Closing Price-nya, harga saham SMGR tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun, khususnya pada rentang tahun 2016 hingga 2020. Jika di total, selama 5 tahun harga saham SMGR telah naik sebesar 35,42%. Berikut adalah data selengkapnya!

TahunClosing Price (Rp)Growth (%)
202012.425(+ 3,5%)
201912.000(+ 4,3%)
201811.500(+16,2)
20179.900(+ 7,9%)
20169.175

Kita bisa melihat bahwa peningkatan harga saham terbesar terjadi pada tahun 2018 yang lalu yakni sekitar 16,2%. Jika Anda berminat membeli saham SMGR dalam waktu dekat, mungkin Anda bisa berpatokan pada growth terendahnya yakni 3,5% untuk memproyeksikan pertumbuhan harga sahamnya.

Berapa harga sahamnya saat ini? Nah ketika di cek per- tanggal 16 April 2021 ini harga sahamnya berada pada Rp 10.600/ lembar saham.

6. INCO

INCO adalah kode saham dari PT Vale Indonesia Tbk yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan nikel. Mungkin Anda agak jarang mendengarnya, namun ternyata INCO juga masuk dalam kategori emiten yang memiliki pertumbuhan harga saham per-tahunnya. Berikut adalah data lengkap Closing Price INCO dari tahun 2016 hingga 2020!

TahunClosing Price (Rp)Growth (%)
20205.100(+40,1)
20193.640(+11,7)
20183.260(+ 12,8)
20172.890(+ 2,5%)
20162.820

Dari data di atas, kita bisa mengetahui bahwa saham INCO terus mengalami kenaikan harga dari yang awalnya Rp 2.820/ lembar saham di tahun 2016 menjadi Rp 5.100 pada tahun 2020 lalu. Artinya total kenaikan harga sahamnya sendiri selama 5 tahun terakhir telah mencapai 80,85%.

Jika mengamati detail pertumbuhannya, growth terbesar terjadi pada tahun lalu (2020) dimana harga saham INCO naik sebesar 40,1% meskipun pandemik sedang melanda Indonesia dan berbagai negara lainnya. Nah, apakah Anda tertarik membeli saham INCO?

Jika Anda ingin membeli saham INCO, Anda mungkin bisa menjadikan referensi angka kenaikan harga saham 2,5% sebagai kenaikan harga saham terendahnya. Saat ini, harga saham INCO berada pada Rp 4.320/ lembar saham (per-tanggal 16 April 2021).

7. MEGA

saham MEGA PT Mega Corpora Tbk

PT Mega Corpora Tbk atau di kenal dengan Bank Mega juga termasuk salah satu emiten yang memiliki pertumbuhan profit dan harga saham menarik yang setiap tahunnya.

MEGA mencatatkan kenaikan dari segi laba bersihnya selama 5 tahun terakhir dari yang awalnya Rp 1,16 T pad atahun 2016 menjadi Rp 2 T di tahun 2019. Bahkan pada tahun 2020 yang lalu MEGA mencetak peningkatan laba bersih sebesar 50%.

Tertarik dengan saham MEGA? Anda bisa melihat data pertumbuhan laba bersih selengkapnya lewat tabel di bawah ini!

TahunNet Profit (Rp)
20203,01 T
(+ 50%)
20192,00 T
(+ 25,22%)
20181,60 T
(+ 23,02%)
20171,30 T
(+ 12,27%)
20161,16 T
(+ 10,00%)

Sementara di sisi harga sahamnya, selama 5 tahun terakhir harga saham dari emiten dengan kode saham MEGA ini juga terus naik dan tidak pernah turun satu kalipun. Coba perhatikan data Closing Price MEGA dari tahun 2016 hingga 2020 berikut!

TahunClosing Price (Rp)
20207.200
20196.350
20184.900
20173.340
20162.250

Dari data diatas bisa kita lihat bahwa harga saham MEGA terus meningkat dari yang awalnya hanya Rp 2.250 (tahun 2016) menjadi Rp 7.200 (tahun 2020). Dengan begitu, dalam 5 tahu terakhir harga saham MEGA sudah naik sebesar 182,35%.

Penutup

Perlu kita sadari bahwa ulasan saham di atas bukanlah jaminan mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi saham. Tentunya Anda harus mempertimbangkan hal lain sebelum memutuskan memilih saham tertentu. Namun, data dan juga ulasan saham yang masuk dalam kategori profit dan harga yang selalu naik bisa di jadikan sebagai pertimbangan dalam membeli saham. Sebab hal tersebut bisa menjadi clue untuk menilai kondisi dan kinerja saham.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar