8 Saham Papan Pengembangan yang Melejit di Bursa dan Bisa Dilirik

Bagi Anda para pelaku pasar modal yang sehari-hari sangat akrab dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) atau IDX (Indonesia Stock Exchange), tentu paham dengan yang namanya saham Papan Pengembangan.

Memang, apa sih saham Papan Pengembangan itu?

Sekadar informasi, seluruh emiten-emiten di BEI yang merupakan perusahaan sudah IPO ini tercatat dalam Papan Perdagangan (Trading Board). Sejak tahun 2019 lalu, ada tiga kategori Papan Perdagangan di BEI yakni Papan Utama, Papan Pengembangan dan Papan Akselerasi.

Papan Utama berisi daftar emiten untuk perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar dan sudah mempunyai track record fundamentalis baik. Emiten Papan Utama biasanya sudah beroperasi lebih dari tiga tahun, mampu mencetak laba dalam setahun terakhir dan memiliki aset bersih lebih dari Rp100 miliar, serta lebih dari 1.000 pihak pemegang saham.

Saham Papan Pengembangan berisi perusahaan yang belum memenuhi syarat untuk berada di Papan Utama. Biasanya perusahaan ini dianggap punya prospek menjanjikan tapi belum menghasilkan keuntungan yang signifikan atau masih dalam proses pemulihan bisnis. Untuk aset bersihnya, harus minimal Rp5 miliar dan pemegang sahamnya lebih dari 500 pihak.

Baca juga: Ramadhan Tiba, Ini 10 Saham Emiten Barang Konsumsi yang Bisa Dipilih

Terakhir untuk Papan Akselerasi, memuat perusahaan UKM (Usaha Kecil Menengah dan perusahan rintisan (Startup) di Tanah Air, yang berpeluang memperoleh pendanaan dari para investor BEI. Khusus emiten Papan Akselerasi, jumlah pemegang sahamnya bisa minimal 300 pihak.

Mengintip Kinerja Saham Papan Pengembangan yang Melambung

pantauan papan perdagangan BEI
© Liputan6

Dilansir dari Kontan, kinerja saham Papan Pengembangan (Development Board) bisa dibilang cukup memuaskan di awal 2021 ini. Bahkan menurut data BEI, secara ytd (year to date), Papan Pengembangan dilaporkan menguat hingga 28,36%. Hal ini membuatnya lebih baik daripada emiten Papan Utama yang justru melemah 2,10% ytd.

Menurut William Hartanto selaku Analis Panin Sekuritas, penguatan saham Papan Pengembangan karena kinerja emiten dengan kapitalisasi pasar cukup besar yang sebagian berasa dari sektor teknologi dengan sentimen bisnis digital. Lesunya performa emiten Papan Utama membuat investor menjadikan emiten di Papan Pengembangan sebagai alternatif.

Chris Apriliony selaku Analis Jasa Utama Capital Sekuritas juga menambahkan kalau banyak perusahaan pemilik saham Papan Pengembangan melakukan aksi korporasi dan rencana digitalisasi. Kedua kondisi itu akhirnya membuat saham-saham mereka lebih diminati pelaku bursa daripada emiten Papan Utama dan layak untuk Anda pertimbangkan.

10 Saham Papan Pengembangan yang Bisa Dipilih

1. TPIA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

pekerja Chandra Asri Petrochemical
© Detik

Bergerak di sektor barang baku, perusahaan gabungan PT Chandra Asri dengan PT Tri Polyta Indonesia ini bergerak di bidang petrokimia dengan produksi Olefins, Polyethylene (PE) dan Polypropylene terbesar di Indonesia. Dilaporkan bakal membagikan dividen final US$38,5 juta, TPIA juga siap menggelar Rights Issue 7,17 miliar lembar saham mereka.

Baca juga: 7 Emiten Saham Gocap yang Semakin Mahal, Layak Untuk Dibeli?

Kendati ditutup melemah 100 poin (0,93%) pada Jumat (16/4) sore kemarin jadi 10,675, kapitalisasi pasar TPIA cukup besar yakni mencapai Rp190,37 triliun. Terus berada di zona hijau selama enam bulan terakhir, TPIA dua kali ada di posisi tertinggi sepanjang 2021 ini yakni 11.275 pada 9 Februari dan 30 Maret.

2. ARTO – PT Bank Jago Tbk

Bisa dibilang inilah saham Papan Pengembangan yang mungkin paling bikin geger pasar modal dalam beberapa bulan terakhir. Apalagi sejak sahamnya dibeli oleh Gojek, ARTO langsung melesat luar biasa dari 2.156 (19 Oktober 2020) sampai bisa ada di titik 11.375 (12 Maret 2021). Kini dengan kabar ARTO mau membeli saham BFI Finance, pelaku pasar pun semakin bergejolak.

Ditutup menguat 150 poin (1,36%), kini saham Bank Jago ini ada di level 11.200. Selalu tercatat dalam zona hijau dalam enam bulan terakhir, tren ARTO bahkan terus meningkat. Sempat turun jadi 9.375 pada 23 Maret 2021, total kapitalisasi pasar ARTO mencapai Rp153,97 triliun.

3. DCII – PT DCI Indonesia Tbk

calon gedung PT DCI Indonesia

Gaya hidup serba digital akhirnya membuat emiten data center diminati investor, termasuk salah satunya DCII. Perusahaan yang bergerak di sektor teknologi dengan bidang usaha utama aktivitas hosting ini adalah salah satu primadona baru sejak IPO (Initial Public Offering) pada 6 Januari 2021 lalu di level 525.

Mampu naik 23 kali lipat, DCII ditutup menguat 175 poin (1,51%) pada Jumat (16/4) sore kemarin di level 11.800. Mencapai posisi tertinggi pada 10 Februari di level 12.225, BEI bahkan sampai memutuskan suspend untuk DCII saat kapitalisasi pasarnya menyentuh Rp29,141 triliun sementara saat ini sebesar Rp28,13 triliun.

4. MDKA – PT Merdeka Copper Gold Tbk

Saham Papan Pengembangan berikutnya yang bisa dipertimbangkan adalah MDKA. Bersiap melakukan buyback untuk menjaga stabilitas harga saham mereka, MDKA ditutup menguat 240 poin (10,96%) pada hari Jumat (16/4) sore kemarin di level 2.430. Mempunyai kapitalisasi pasar Rp55,66 triliun, MDKA memang ada di zona hijau dalam enam bulan ke belakang.

Baca juga: Harga Batu Bara Panas Lagi, Tertarik Beli 7 Saham Emiten Tambang Ini?

Hanya saja jika menyorot sebulan terakhir, MDKA justru bergerak memerah dan dua kali ada di posisi terendah yakni 2.140 (13 April) dan 2.150 (31 Maret). Dalam kurun waktu setahun kemarin, MDKA pernah terseok-seok hingga 1.1800 (13 Mei 2010) lalu melambung hingga 2.840 (1 Maret 2021).

5. SRTG – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

lobi gedung Saratoga Investama Sedaya
© dekape21

Perusahaan sektor keuangan – investasi ini sudah eksis sejak tahun 1997 dan didirikan oleh Edwin Soeryadjaya serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga pengusaha, Sandiaga Uno. Punya kapitalisasi pasar Rp16,62 triliun, SRTG kini tengah aktif-aktifnya melakukan aksi korporasi seperti mempersiapkan stock split dan buyback yang membuat sahamnya diminati.

Ditutup menguat 325 poin (5,60%) pada Jumat (16/4) sore kemarin, SRTG kini nyaman di level 6.125. Jika melihat pergerakannya dalam enam bulan terakhir, SRTG masih di zona hijau. Apalagi di awal 2021 lalu, SRTG bahkan melambung dari 3.430 (30 Desember 2020) ke 6.000 (22 Januari 2021). Posisi tertinggi SRTG adalah 6.300 (22 Februari 2021).

6. SAME – PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk

Perusahaan sektor kesehatan ini memiliki bidang usaha utama pada penyelenggaraan rumah sakit yang mungkin lebih Anda kenal sebagai emiten jaringan rumah sakit Omni. Dilaporkan bakal menerbitkan Right Issue sejak awal Maret 2021, SAME memasang target dana sebesar Rp1,19 triliun. Sementara untuk kapitalisasi pasar, SAME memiliki Rp6,72 triliun.

Bertahan di zona hijau selama enam bulan terakhir, SAME bergerak dari level 95,73 (19 Oktober 2020) dan terus menanjak. Bahkan pada penutupan hari Jumat (16/4) sore kemarin, SAME menguat 5 poin (0,89%) ke level 565 yang merupakan raihan tertingginya sepanjang masa sejak memulai IPO pada tanggal 11 Januari 2013.

Baca juga: Harga Emas Rontok, Intip Nasib 6 Saham Emiten Emas Berikut Ini

7. CENT – PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk

Dilaporkan Bisnis bakal menerbitkan saham baru sebanyak 34 miliar lembar, CENT jadi salah satu saham Papan Pengembangan yang cukup menarik minat. Memilih skema Rights Issue, kabarnya nominal yang ditetapkan CENT adalah Rp100 per lembar saham. Pada penutupan bursa hari Jumat (16/4) sore kemarin, CENT menguat 46 poin (15,87%) dan ada di level 334.

Nyaman di zona hijau selama enam bulan terakhir, raihan CENT saat ini memang bisa terbilang yang tertinggi. Sekadar informasi, CENT sempat ada di posisi 132 pada 19 Oktober 2020 dan terus ada di tren positif di awal 2021 ini.

8. BANK – PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk

aplikasi Bank Net Indonesia Syariah
© Aspek

Dan inilah saham Papan Pengembangan terakhir, sekaligus yang juga tengah ramai dibicarakan. Bahkan dalam dua bulan ke belakang, emiten BANK melesat hampir 3.600%, seperti dilansir Kumparan. Baru saja melantai di bursa pada 1 Februari 2021 dengan nilai awal saham 139, BANK ditutup melemah 20 poin (0,52%) pada Jumat (16/4) sore kemarin di level 3.790.

Baru saja berganti nama menjadi PT Bank Aladin Syariah, BANK bikin geger setelah kabarnya induk usaha e-commerce populer Shopee yakni Sea Ltd, tengah sibuk mengincar. The Straits Times melaporkan jika Sea Ltd mengincar BANK untuk jadi partner online Shopee. Kini kapitalisasi pasar BANK dilaporkan sebesar Rp50 triliun.

Kesimpulan

Melihat bagaimana kinerja saham Papan Pengembangan yang sudah diulas di atas, tampaknya memang tak bisa disalahkan kalau emiten-emiten tersebut cukup menggairahkan. Anda yang tengah mengincar emiten baru, tak ada salahnya untuk memburu salah satu di antaranya. Bukan tak mungkin kalau emiten-emiten Papan Pengembangan justru bakal banjir cuan.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar