Daya Beli Membaik, Inilah 5 Saham Emiten Sektor Ritel yang Bisa Dilirik

Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini di sepanjang 2020 memang benar-benar memukul perekonomian, termasuk sektor ritel. Namun kini di tahun 2021 dengan sudah mulai didistribusikannya vaksin corona, sektor ritel mulai menggeliat lagi. Dengan mulai tumbuhnya daya beli masyarakat, saham emiten sektor ritel sepertinya layak untuk dipertimbangkan.

Ketika wabah corona menggila di tahun lalu dan akhirnya membuat banyak negara menetapkan lockdown termasuk PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia, ritel memang jadi salah satu sektor yang paling menderita. Bahkan dilansir Kontan, William Hartanto selaku Analis Panin Sekuritas, menyarankan investor menghindari emiten-emiten peritel di tahun 2020 lalu.

Namun seperti yang sudah disebutkan, sudah hadirnya vaksin Covid-19 justru membuat sektor ritel kini bangkit lagi, apalagi jelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2021. Vanessa Karmajaya selaku Analis RHB Sekuritas menyebutkan kalau kehadiran vaksin tak hanya mempercepat pulihnya kegiatan ekonomi, tapi juga mendukung kinerja emiten ritel jadi lebih baik.

Baca juga: Inilah 7 Saham Klub Sepakbola Dunia di Pasar Modal, Mau Beli?

Adanya vaksin yang mulai diberikan kepada tenaga medis, ASN (Aparatur Sipil Negara), pejabat pemerintah dan lansia membuat pembatasan sosial makin longgar, sehingga daya beli membaik. Tak heran kalau akhirnya Robert Sebastian selaku Analis Ciptadana Sekuritas cukup percaya diri kalau Lebaran tahun ini bakal lebih baik, termasuk berdampak positif ke emiten ritel.

Saham-Saham Sektor Ritel yang Layak Dipertimbangkan

Pembatasan kegiatan di tahun 2020 memang membuat masyarakat enggan keluar rumah dan memilih berbelanja online. Praktis supermarket dan pusat perbelanjaan ritel lainnya pun sepi pengunjung. Namun melihat makin membaiknya daya beli masyarakat saat ini, sektor ritel justru dianggap berpeluang meningkatkan omzet.

Untuk itulah, emiten-emiten sektor ritel bisa jadi rekomendasi incaran baru para investor. Apa saja? Berikut lima yang bisa Anda pertimbangkan:

1. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

Ramayana Department Store
© CNN Indonesia

Lebaran memang selalu identik dengan baju baru. Jika tahun lalu THR (Tunjangan Hari Raya) fokus untuk sumber dana mengantisipasi Covid-19, Lebaran 2021 ini tampaknya hadir lebih ceria. Robert menyebutkan kalau emiten RALS akan mendapat dampak positif dari vaksin dan momen Ramadhan-Lebaran.

Hal ini tentu menjadi angin segar bagi RALS, mengingat di tahun 2020, jaringan toko swalayan yang sudah berdiri sejak tahun 1978 itu mengalami badai cukup besar. Ada banyak outlet Ramayana yang terpaksa tutup karena kondisi pandemi dan juga kalah bersaing dengan marketplace. Ketika PSBB mulai diterapkan, nilai saham RALS bahkan anjlok jadi Rp434 (1 April 2020).

Meskipun tampak begitu naik turun di sepanjang tahun lalu, RALS berhasil mencapai titik tertinggi yakni Rp905 (21 Desember 2020). Kendati sempat melemah jadi Rp645 (29 Januari 2021), kini RALS cukup nyaman di level Rp790 pada penutupan bursa saham hari Jumat (19/3) sore pekan lalu.

Baca juga: 20 Daftar Terbaru Saham yang Rajin Bagi-bagi Dividen Tinggi

2. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)

Matahari Department Store
© Twitter @sutopo_PN

Selain Ramayana, perusahaan ritel yang akan bangkit lagi dan berpeluang meraih omzet besar adalah Matahari. Salah satu anak perusahaan milik Lippo Group ini memang berjuang sekuat tenaga di tengah gempuran berbagai marketplace. Tercatat Matahari memiliki 151 gerai di lebih dari 60 kota seluruh Indonesia.

Untuk bersaing dengan Tokopedia, Bukalapak, Shopee hingga Lazada, Matahari pun mengenalkan e-commerce mereka sendiri, matahari.com. Perjalanan Matahari sebagai salah satu raksasa ritel Indonesia memang cukup panjang. Tercatat perusahaan dengan kode emiten LPPF ini mulai melantai di pasar modal pada tahun 1992 yakni di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Sama seperti RALS, kinerja saham LPPF memang cukup muram di tahun 2020. Dimana pernah mencapai Rp1.095 (3 April 2020) dan paling parah jadi Rp810 (6 November 2020), ketika Indonesia baru saja mengumumkan memasuki fase resesi ekonomi. Namun sejak momen itu, LPPF mulai merangkak kembali meskipun melemah lagi jadi Rp1.050 (28 Januari 2021).

Di sepanjang 2021 ini, level terbaik LPPF terjadi pada 15 Maret lalu yakni Rp1.465. Tentu saja hal ini menjadi angin segar seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat, bukan tak mungkin LPPF akan meraih level tertingginya lagi di tahun lalu yakni Rp1.700 pada 8 Juni 2020.

3. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

gerai Erafone
© transstudiomall

Jika Ramayana dan Matahari sama-sama merupakan ritel yang menawarkan kebutuhan sandang, maka peritel lain yang bisa Anda pertimbangkan nilai sahamnya adalah Erajaya. Perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berkaitan dengan kebutuhan telekomunikasi dan segala jenis gawai ini bahkan bisa dibilang sangat mampu bertahan selama pandemi Covid-19.

Lewat cairnya THR, masyarakat pun akan banyak yang upgrade smartphone sehingga sedikit banyak mempengaruhi penghasilan Erajaya. Jika Ramayana dan Matahari mengalami kinerja saham fluktuatif di tahun 2020, Erajaya lewat kode emiten ERAA justru mencatat pergerakan positif sebagai saham emiten sektor ritell. Satu-satunya level terendah ERAA di Rp840 (30 Maret 2020).

Sejak itu, kinerja ERAA di pasar modal berada di jalur hijau dan tak pernah anjlok signifikan yang membuatnya terpilih sebagai saham emiten sektor ritel paling tangguh.. Bahkan di tiga bulan pertama tahun 2021, ERAA mencapai level tertinggi yakni Rp2.870 (16 Februari). Pada penutupan bursa hari Jumat (19/3) sore kemarin, ERAA mampu mempertahankan diri di level Rp2.750.

Baca juga: Dear Akhi Ukhti, Inilah Daftar Investasi Syariah Halal Bebas Riba

4. PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI)

Starbucks, salah satu unit bisnis emiten MAPI
© Zomato

Sedikit berbeda dengan Robert, Vanessa justru menyebutkan emiten MAPI sebagai top pick sekuritas tempatnya bekerja. Menurutnya, segmentasi MAPI yang adalah kalangan kelas menengah ke atas dan lebih resilient, membuat omzet perusahaan tak berubah cukup banyak. Apalagi saat ini pendistribusian vaksin masih di kota-kota besar, tempat dimana banyak outlet MAPI.

Sekadar informasi, beberapa brand terkemuka yang ada di bawah naungan MAPI adalah Starbucks, Zara, Marks & Spencer, Burger King, SOGO, SEIBU, Oshkosh B’Gosh dan Reebok. Hingga sejauh ini MAPI sudah memiliki total lebih dari 2.000 outlet di seluruh Tanah Air. Untuk kinerja sahamnya, emiten MAPI mencatat level terendah Rp444 (23 Maret 2020).

Setelah itu, MAPI pun masih cukup naik-turun tetapi tetap berada di jalur hijau. Emiten ini kembali terpuruk hingga Rp560 (5 Oktober 2020). Level tertingginya di sepanjang tahun lalu adalah Rp890 (16 Desember 2020). Di tiga bulan pertama 2021, MAPI sempat anjlok jadi Rp730 (19 Februari) sebelum akhirnya ditutup jadi Rp800 hari Jumat (19/3) kemarin.

5. PT Ace Hardware Tbk (ACES)

gerai Ace Hardware di Indonesia
© swa.co.id

Menurut Putu Chantika selaku Analis NH Korindo Sekuritas, pemulihan sektor ritel bakal berlangsung lebih cepat, asalkan vaksin berjalan sesuai rencana. Meskipun memang Ace Hardware masih belum bisa mengoptimalkan transaksi online, berbeda dengan MAPI yang tumbuh hingga tiga digit untuk penjualan e-commerce.

Demi meningkatkan pertumbuhan SSSG (Store Sales Growth), Ace Hardware kabarnya sudah merencanakan dua kali event boom sale. Hal ini sesuai dengan harapan Ace agar SSSG yang anjlok sebesar 9% di tahun lalu, bisa tumbuh sebesar 3%. Selain itu, Ace Hardware juga cukup percaya diri membuka 11 outlet resmi mereka di 2021 ini.

Baca juga: 9 Saham Potensial 2021, Murah, Fundamental Bagus, Versi SahamTop

Sempat terpuruk di level Rp1.040 (23 Maret 2020), kinerja ACES hingga tahun 2021 ini bisa dibilang terus meningkat. Bahkan ACES pernah meraih level Rp1.850 (18 Desember 2020), meskipun setelahnya naik turun. Terakhir pada penutupan bursa hari Jumat (19/3) kemarin, saham ACES nyaman di level Rp1.570 yang membuatnya jadi salah satu saham emiten sektor ritel terbaik.

Kesimpulan

Bagaimana? Daya beli masyarakat jelas tumbuh semakin baik, bukan di tahun 2021 ini? Sehingga bisa dibilang bisnis ritel jelas akan menggeliat kembali. Tertarik membeli salah satu saham emiten sektor ritel yang sudah diulas sebelumnya? Anda bisa memilih salah satu di antaranya sesuai dengan pertimbangan fundamental perusahaan tentunya.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar