Ramadhan Tiba, Ini 10 Saham Emiten Barang Konsumsi yang Bisa Dipilih

Ramadhan sudah tiba dan memasuki hari kedua. Meskipun masih terjadi dalam suasana pandemi Covid-19, bulan puasa tetap dijalankan secara khidmat oleh umat Islam di Indonesia. Dengan daya beli masyarakat yang semakin baik, pasar modal pun tampak cukup optimis dengan kinerja sejumlah saham emiten barang konsumsi.

Seperti yang Anda tahu, omzet perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang konsumsi memang cenderung meningkat saat bulan puasa. Belum lagi nanti menjelang Idul Fitri, tentu ada peningkatan yang diharapkan lebih baik daripada kemuraman di 2020.

Untuk itulah jika Anda hendak mempertimbangkan membeli saham, sejumlah saham emiten barang konsumsi berikut ini mungkin layak dipertimbangkan.

Baca juga: 7 Emiten Saham Gocap yang Semakin Mahal, Layak Untuk Dibeli?

Saham Emiten Barang Konsumsi yang Menarik Untuk Dibeli

1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Rumah Indofod
© Liputan6

Berdiri pada 2 September 2009, ICBP adalah produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang sangat populer di Indonesia. Pada awal pendiriannya, ICBP bertujuan sebagai anak usaha INDF yang memang jadi pemegang bisnis utama Indofood. Setelah berpisah dengan INDF, ICBP mulai memperluas cakupan bisnis dengan menyatukan anak-anak perusahaannya.

Beberapa produk unggulan ICBP seperti kecap, sambal, bumbu instan, kental manis, sirup, makanan ringan, makanan bayi hingga minuman ringan. Beberapa hari sebelum Ramadhan, kinerja emiten ICBP di lantai bursa memang tak menggembirakan. Sempat meningkat hingga 8.925 (12 April), ICBP justru ditutup melemah di level 8.625 pada Selasa (13/4) sore kemarin.

Namun dalam perjalanannya sebulan ini, emiten ICBP justru sempat melambung ke level 9.250 (24 Maret). Untuk kinerja selama setahun terakhir, posisi terendah ICBP adalah 8.150 (29 Mei 2020) saat pemerintah Indonesia memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan tertinggi di level 10.600 (27 November).

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Produk Indomie
© The Jakarta Post

Inilah saham emiten barang konsumsi selanjutnya yang memang banyak diburu saat Ramadhan dan Lebaran. Seperti yang sudah disebutkan, INDF adalah induk dari seluruh bisnis Indofood dengan produknya yang sangat Anda kenal, Indomie. Bahkan bisa disebut bukan orang Indonesia kalau belum pernah makan Indomie.

Didirikan salah satu orang terkaya negeri ini, Sudono Salim pada 14 Agustus 1990, INDF kini menjelma sebagai raksasa produsen makanan dan minuman asli Indonesia yang sudah mencapai tingkat global. Meskipun secara fundamental terbukti sangat baik, kinerja emiten INDF justru cukup muram di hari-hari jelang bulan puasa.

Baca juga: Harga Batu Bara Panas Lagi, Tertarik Beli 7 Saham Emiten Tambang Ini?

Dilaporkan di level 6.800 (7 April) lalu turun ke 6.700 (12 April) hingga akhirnya ditutup melemah ke level 6.575 pada Selasa (13/4) sore kemarin. Namun secara keseluruhan dalam sebulan ke belakang, INDF ada di zona hijau setelah sempat terpuruk ke 6.300 (18 Maret). Untuk kinerjanya setahun terakhir, level terendah INDF adalah 5.600 (27 Mei 2020) dan tertinggi 7.900 (8 September 2020).

3. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Mayora adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia dengan brand populernya seperti biskuit Roma, permen kopiko, wafer astor, beng-beng, choki-choki, sereal energen hingga mi gelas. Resmi melantai di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada 4 Juli 1990, MYOR dilaporkan melemah 10 poin ke level 2.530 saat ditutup Selasa (13/4) sore kemarin.

Jika melihat pergerakan emiten MYOR dalam jangka waktu sebulan ke belakang, memang masih ada di zona merah. Namun sebetulnya kinerja MYOR setahun terakhir justru ada di zona hijau yang artinya cukup memuaskan. Level terendah MYOR adalah 1.900 (16 April 2020) dan tertinggi terjadi dua kali di level 2.910 (28 Desember 2020 dan 20 Januari 2021).

4. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

MAPI merupakan emiten perusahaan ritel yang sudah berdiri pada tahun 1995, tapi mulai melantai di BEI pada 10 November 2004. Dikenal sebagai peritel gaya hidup populer di Indonesia, PT Mitra Adiperkasa memiliki lebih dari 2.000 gerai dengan aneka brand populer seperti Starbucks, Zara, Sogo, Seibu, Reebok dan Burger King.

Meskipun gerainya cukup ramai peminat di bulan puasa hingga Idul Fitri, kinerja emiten MAPI sebetulnya tak terlalu bahagia. Dalam kurun waktu sebulan kemarin, MAPI bahkan sempat ambles ke level 740 (31 Maret) meskipun pada Rabu (14/4) siang ini menguat 10 poin ke level 790. Sementara kinerjanya setahun terakhir, MAPI ada di titik terendah pada 530 (14 April 2020) dan sempat melambung mencapai 945 (17 Desember 2020).

5. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)

produk Ultrajaya
© Ultrajaya

Tak banyak yang tahu kalau Ultrajaya adalah perusahaan pionir di bidang industri minuman kemasan di Indonesia, serta memiliki mesin pemroses minuman tercanggih di Asia Tenggara. Beberapa produknya yang laris manis di bulan puasa ini seperti susu Ultra Milk, Ultra dan Cap Sapi Krimer Kental Manis, Ultra Mimi, keju Kraft serta Teh Kotak.

Sebagai saham emiten barang konsumsi, kinerja ULTJ justru memerah dalam 30 hari ke belakang dan sempat mendarat di level 1.505 (1 April). Bandingkan dengan setahun lalu, April 2020 merupakan level terendah ULTJ yakni berturut-turut mendarat di 1.380. HIngga kemudian berangsur-angsur membaik hingga mencapai level tertinggi yakni 1.820 (27 Agustus 2020).

6. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

produk Charoen Pokphand Indonesia
© Liputan6

Dibandingkan saham emiten barang konsumsi lainnya, CPIN bisa dibilang yang cukup menggembirakan karena masih ada di zona hijau sebulan ke belakang. Ada tiga produk utama yang ditawarkan Charoen Pokphand Indonesia yakni pakan ternak, day old chicks dan makanan olahan yang tentunya brand-nya sangat populer di Indonesia seperti Golden Fiesta, Fiesta, Champ dan Okey.

Baca juga: Harga Emas Rontok, Intip Nasib 6 Saham Emiten Emas Berikut Ini

Dilaporkan menguat 75 poin pada Rabu (14/4) siang, CPIN kini ada di level 7.075. Semenjak pandemi Covid-19 muncul, kinerja CPIN memang menarik diperhatikan. Mencapai level terendah 3.940 (21 April 2020), CPIN justru terus merangkak naik hingga akhirnya mencapai posisi terbaik di 7.250 (30 Maret 2021).

7. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Hampir sama seperti CPIN, JPFA juga dianggap sebagai salah satu saham emiten barang konsumsi yang bakal menguntungkan selama Ramadhan hingga Idul Fitri. Produk Japfa yang paling terpopuler mungkin aneka olahan seafood beku seperti ebi fry, shrimp bites, hakau, prawn ball, bakso ikan sampai takoyaki.

Ditutup bertahan di level 2.110 pada Rabu (14/4) siang, JPFA juga tercatat terus meningkat dan ada di zona hijau selama setahun terakhir. Titik terendah JPFA ada di 865 (21 April 2020) dan tertinggi 1.685 (16 Desember 2020). Sejak pergantian tahun ke 2021, JPFA terus melambung hingga mencapai 2.170 (12 April).

8. PT. Kino Indonesia Tbk (KINO)

Inilah salah satu perusahaan consumer goods yang sempat menarik perhatian pelaku pasar modal saat hanya dalam waktu beberapa hari, menguat dari 2.070 (7 April) ke 2.650 (12 April). Beberapa produk yang dihasilkan oleh Kino dan mungkin saja Anda gunakan seperti Ellips, Sasha, Ovale, Cap Kaki Tiga, Cap Panda, Segar SAri hingga Resik V.

Kendati melemah 60 poin jadi 2.510 pada Rabu (14/4), KINO tetap memiliki rekam jejak yang menghijau sepanjang setahun terakhir. Dimana dilaporkan kalau KINO bisa melambung hingga 3.580 pada 1 Juli 2020. Apakah tren yang sama bakal dialami KINO di 2021? Patut dinanti.

9. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

produk-produk Unilever
© Belajar Bersama

Menyebutkan saham emiten barang konsumsi tentu tidak lengkap tanpa UNVR. Yap, emiten yang satu ini memang cukup perkasa sebagai perusahaan manufaktur, pemasaran dan distribusi barang konsumsi. Setidaknya setiap keluarga di Indonesia tentu memiliki satu produk dari brand Unilever seperti Pepsodent, Pond’s, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Blue Band, Wall’s, Royco, Bango dan lain-lain.

Hanya saja kinerjanya di pasar modal, UNVR tidak terlalu menggembirakan dalam kurun waktu setahun terakhir. Terjerembab hingga 6.225 pada 13 April 2021, posisi terbaik UNVR justru telah terjadi pada 15 Mei 2020 yakni 8.575. Namun meskipun naik-turun dan cenderung melemah, UNVR tetaplah jadi incaran investor.

Baca juga: IHSG Memerah, Inilah 10 Emiten Saham yang Diburu Investor Asing

10. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)

produk-produk Garudafood
© Garudafood

Perusahaan makanan dan minuman ini berdiri pada 1994. Kini Garudafood dianggap sebagai salah yang terkemuka dengan lima brand utama yakni Garuda, Gery, Chocolatos, Leo dan Clevo. Dalam tiga bulan terakhir, kinerja GOOD bahkan bisa dibilang sangat menggembirakan.

Bertahan lama di kisaran 1.230 sepanjang tahun lalu hingga Januari 2021, GOOD langsung terbang ke 1.580 (16 Februari 2021) hingga 1.750 (7 April 2021). Untuk laporan hari Rabu (14/4), GOOD melemah 10 poin ke level 1.660.

Kesimpulan

Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan kalau kinerja saham emiten barang konsumsi memang cukup variatif. Ada yang di zona merah tapi fundamental perusahaan sangat baik, ada juga yang memberi kejutan dengan melambung tinggi mendadak tapi nyaman di zona hijau. Tinggal Anda sebagai investor yang menentukan, supaya bisa raih cuan maksimal.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar