First Jobber Mau Beli Saham? Simak Hal-Hal Berikut Ini!

Lulus kuliah atau sekolah, lalu memperoleh penghasilan dari pekerjaan pertama. Sangat menyenangkan, bukan? Kondisi inilah yang sudah pasti akan dialami oleh para first jobber, alias mereka yang pertama kali bekerja. Bagaimana tidak senang, karena jika biasanya mendapat uang dari orangtua, akhirnya merasakan mendapat penghasilan dari jerih payah sendiri.

Tak heran kalau akhirnya para pekerja-pekerja junior ini kerap terbawa arus untuk foya-foya. Lebih lagi bagi mereka yang sudah mendapatkan penghasilan cukup besar dalam level usianya, keinginan untuk menjadi konsumtif begitu tinggi. Apakah itu salah? Apakah memang tak boleh bagi seseorang untuk memuaskan hasrat belanja dengan gaji pertama?

Memang tak ada yang menyalahkan Anda jika penghasilan pertama dibuat untuk bersenang-senang. Hanya saja, jangan biarkan kebiasaan ini terus terjadi lantaran dapat mempengaruhi finansial di masa depan nanti. Untuk itulah supaya tidak kebingungan di tengah bulan karena gaji habis, first jobber harus mulai berpikir untuk melakukan investasi.

Baca juga: Mengintip Portofolio Saham Sandiaga Uno, Bagaimana Kinerjanya?

Baru pertama kerja sudah memikirkan investasi? Benar sekali.

Karena satu hal yang harus diketahui semua orang adalah investasi tidak harus dimulai ketika Anda menikah terlebih dulu. Investasi tak harus menanti punya penghasilan double digit atau berpengalaman di tempat kerja. Investasi juga harus jadi perhatian para first jobber supaya mampu mewujudkan keinginan hidup nyaman dan sejahtera finansial saat tua.

Kenapa First Jobber Harus Investasi Saham?

pertimbangan investasi saham
via University of Kent

Kalau menurut Anda investasi merupakan sesuatu yang seharusnya paling akhir dipikirkan oleh seorang first jobber, maka sebetulnya itu adalah sebuah kesalahan. Karena setidaknya ada dua alasan utama kenapa generasi Z yang baru memperoleh pekerjaan pertama ini harus melakukan investasi langsung.

Pertama, dengan tujuan mengelola keuangan. Seperti yang Anda tahu, investasi memang dasarnya adalah memperoleh cuan. Tapi dalam proses mendapatkan cuan itu, investor akan dituntut untuk bisa mengelola keuangan dan punya skala prioritas. Anggap saja Anda menginvestasikan 20% penghasilan ke deposito, maka Anda harus disiplin dan punya tekad kuat menyisihkan penghasilan itu setiap bulannya.

Ketika ada penghasilan sudah dialokasikan untuk investasi, maka 80% yang tersisa itu bisa dikelola. Dengan 80% penghasilan, Anda harus tahu berapa besar porsi untuk tagihan bulanan, kebutuhan sehari-hari hingga dana darurat. Tentu semua hal itu akan membuat Anda tanpa sadar akhirnya mampu mengelola keuangan lebih baik, berkat investasi.

Kedua, demi memperoleh keuntungan lebih besar. Anda harus tahu bahwa investasi saham di usia 35 tahun hingga 50 tahun nanti, besar profit yang diperoleh kalah dengan first jobber yang mulai berinvestasi sejak 25 tahun hingga 50 tahun. Asalkan saham itu memang memiliki rekam jejak positif dan berpeluang untung di masa depan, investasi yang dilakukan di usia muda jauh lebih memberikan untung besar.

Selain Saham, Aset Investasi ini Bisa Dipilih First Jobber

aset investasi lain
via Universitas 123

Dengan keuntungan yang ditawarkan, tak bisa dipungkiri bahwa investasi saham dalam usia muda ketika masih memperoleh pekerjaan pertama adalah solusi mewujudkan sejahtera finansial. Nah, supaya cuan bisa maksimal tentu Anda haruslah memilih instrumen investasi yang tepat. Hanya saja karena berstatus sebagai first jobber, biasanya instrumen saham dianggap cukup mahal.

Baca juga: 7 Keunggulan Investasi Saham Syariah yang Wajib Dipertimbangkan

Kenapa begitu?

Mayoritas para pekerja pertama ini biasanya mendapat penghasilan pas-pasan. Bahkan ada yang sampai di bawah UMP (Upah Minimum Provinsi), sehingga aset investasi yang dipilih harus terjangkau. Hmm, apakah bisa mendatangkan cuan? Tenang saja. Meski instrumen yang dipilih murah, tetap bisa memberikan keuntungan maksimal seperti berikut ini:

1. SBN Ritel

Inilah instrumen pertama yang bisa dipilih first jobber yakni SBN (Surat Berharga Negara) Ritel. Sebagai obligasi, Anda tak perlu cemas kalau mendadak gagal bayar seperti yang terjadi pada krisis Evergrande sana, karena dijamin oleh pemerintah Indonesia. SBN Ritel ini biasanya dibuka dengan harga minimal Rp1 juta, nominal yang masih bisa dijangkau anak-anak muda.

Anggap saja Anda memperoleh penghasilan Rp2 juta per bulan, lalu sisihkan 20% di antaranya yakni Rp400 ribu selama 2-3 bulan. Nanti jika sudah terkumpul dan Kementerian Keuangan sedang membuka penawaran SBN Ritel, Anda bisa membeli unitnya. Dengan masa tempo 2-3 tahun, Anda akan memperoleh pembayaran kupon tiap bulannya. Sangat menguntungkan, bukan?

2. Reksadana

Ingin investasi saham tapi modal tidak cukup? Solusinya adalah reksadana. Berbeda dengan investasi saham pada umumnya, reksadana jauh lebih efektif dan efisien bagi Anda yang benar-benar pemula. Karena Anda sebagai investor tinggal menyerahkan sejumlah uang dan biarkan pihak MI (Manajer Investasi) mengelola dana tersebut, baik untuk obligasi, deposito hingga saham.

3. Deposito

Bisa dibilang ini merupakan salah satu pilihan investasi teraman bagi first jobber. Anda tak perlu cemas kalau nilai uang bakal berkurang, karena semua dijamin oleh pihak bank. Dengan bunga yang tentunya lebih besar daripada tabungan konvensional, keuntungan menyimpan tabungan dengan produk deposito tentu lebih besar. Anda tak tergiur menghambur-hamburkannya dan simpanan jadi lebih banyak saat tempo.

4. Emas

Yap, inilah aset investasi terakhir yang bisa dipilih first jobber yakni emas. Bahkan tak hanya untuk anak-anak muda yang baru pertama kali bekerja, logam mulia satu ini memang luar biasa menjanjikan sejak zaman dulu hingga sekarang. Di tengah banyaknya aset investasi baru, emas tetap bertahan dan digandrungi banyak pihak karena memiliki kemampuan lindung nilai itu.

Bahkan saat pandemi Covid-19 mulai merebak tahun 2020 lalu, emas mampu menembus harga Rp1 juta per gram! Tak perlu cemas kalau harga emas murni 24K masih mahal, Anda bisa memilih investasi emas lewat Tabungan Emas yang ditawarkan Pegadaian. Tinggal setor sejumlah uang, pihak Pegadaian akan mengonversinya ke harga emas realtime. Sangat mudah dan terjangkau, bukan?

Trik Beli Saham Bagi First Jobber

tips beli saham
via EMEA

Nah, jika merasa tidak cocok dengan aset-aset investasi yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak masalah sebetulnya bagi first jobber untuk ‘bermain’ di pasar modal lewat saham. Hanya saja karena instrumen ini memiliki potensi untung dan rugi sama besarnya, Anda sebagai pemula tentu harus memperhatikan banyak hal supaya uang tidak terkuras habis. Sebagai pemula, saham memang butuh perhatian lebih terutama dengan tidak terlalu mengharapkan cuan besar dalam waktu singkat terlebih dulu.

Baca juga: Untung-Rugi dan Tips Pakai Robot Trading Agar Tak Tertipu

Ada banyak investor saham pemula terutama mereka yang baru saja memperoleh penghasilan sendiri, ngotot ingin mendapat untung besar secara jangka pendek. Sehingga melakukan kekeliruan dalam memilih emiten sampai sekuritas. Alih-alih untung, hasilnya tentu malah jadi merugi. Tak mau seperti itu kan? Nah supaya jadi first jobberi yang cerdas dalam hal investasi saham, beberapa trik berikut ini bisa Anda pertimbangkan sebelum membeli saham di pasar modal:

1. Pilih Sekuritas

Trik pertama yang bisa dilakukan pemula sebelum terjun ke pasar modal adalah memilih sekuritas. Anda harus tahu bahwa investor tak bisa membeli saham begitu saja di BEI (Bursa Efek Indonesia), seperti saat Anda berbelanja di minimarket. Ada pihak yang menjadi penghubung antara calon investor dan perusahaan emiten yang bernama perusahaan sekuritas. Keberadaan sekuritas ini sudah diatur oleh BEI sebagai penyelenggara kegiatan bursa saham.

Dalam transaksi saham, seluruh penjualan dan pembelian harus melalui sekuritas. Karena itulah agar Anda nyaman sebagai investor, pilihlah sekuritas yang terpercaya. Pastikan perusahaan sekuritas itu sudah memperoleh izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan tentunya terdaftar sebagai anggota BEI.

2. Syarat yang Ditetapkan Sekuritas

Setelah Anda memilih sebuah perusahaan sekuritas berdasarkan legalitas dan tentunya rekam jejak usaha, hal berikut yang wajib jadi perhatian first jobber adalah perkara syarat yang ditetapkan perusahaan tersebut. Setiap sekuritas jelas punya aturan tersendiri yang harus ditaati investor maupun trader. Salah satu yang membedakan tentu adalah modal awal, ada yang menetapkan minimal Rp100 ribu tapi ada juga yang Rp10 juta. Karena kalangan anak muda yang baru pertama bekerja masih punya penghasilan pas-pasan, ada baiknya pilih sekuritas yang menetapkan setoran awal ringan.

3. Bikin Rekening Efek

Jika Anda sudah memilih perusahaan sekuritas dan memahami syarat yang ditetapkan seperti besar setoran awal minimal, maka hal beriktunya adalah membuka rekeningeEfek. Yap, seluruh transaksi pasar modal tak bisa langsung memakai rekening bank pribadi, tapi harus lewat dana yang disetorkan dalam rekening efek sekuritas. Untuk membuka rekening efek ini tidak sulit dan bisa dilakukan online. Anda hanya perlu menyertakan salinan e-KTP, NPWP, buku tabungan hingga materai. Tak hanya modal transaksi, rekening efek juga menyimpan portofolio investasi saham Anda.

4. Pentingnya Analisis Saham

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pasar modal adalah dunia yang begitu dinamis sehingga membuat investasi saham begitu fluktuatif. Agar kecemasan naik-turunnya harga saham tak bikin galau, ada baiknya Anda mulai belajar bagaimana cara melakukan analisis saham. Ada dua jenis analisis yang bisa Anda pelajari yakni fundamental untuk mengetahui kualitas laporan keuangan emiten, hingga teknikal agar tahu pegerakan harga saham dan volume penjualan.

5. Coba Lakukan Simulasi

Pilih sekuritas, paham syarat dari sekuritas, buku rekening efek dan belajar analisa saham mendasar sudah dilakukan, lantas apa berikutnya? Langsung beranikan bersimulasi. Yap, saat ini perusahaan-perusahaan sekuritas memberikan fitur simulasi pasar modal di aplikasi mereka, sehingga investor pemula dapat merasakan sensasi virtual trading. Lewat simulasi ini, Anda bisa belajar emiten, aksi korporasi perusahaan sampai pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang tentunya membuat Anda lebih percaya diri saat terjung ke pasar modal.

6. Langsung Transaksi Saham

Dan inilah hal terakhir yang bisa dilakukan first jobber saat hendak investasi saham untuk kali pertama yakni langsung praktek. Segera setelah rekening efek aktif dan Anda sudah cukup melakukan simulasi, langsung saja coba beli saham dengan fundamental baik. Dana terbatas? Tenang saja, BEI memberikan opsi Nabung Saham yakni belanja saham satu-dua lot secara rutin setiap bulannya. Meskipun perlahan, lama-lama tentu bisa jadi bukit kan?

Jika semua hal itu bisa dilakukan secara tepat, bukan tak mungkin investor saham pemula yang notabene masih first jobber, mampu meraup untung besar dari saham. Jangan lupa untuk memantau pergerakan saham secara rutin setiap harinya di aplikasi, sehingga Anda bisa tahu bagaimana pergerakan portofolio. Semangat, cuan!

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar