IHSG Memerah, Inilah 10 Emiten Saham yang Diburu Investor Asing

Kondisi pasar modal di pekan terakhir bulan Maret 2021 ini sepertinya belum cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang juga masih muram. Dibuka pada level 6.331,70 pukul 09.00 WIB, IHSG justru semakin melemah hingga Sesi II ditutup hari Selasa (23/3). Namun ada sejumlah emiten saham yang diburu investor asing.

Sekadar informasi, BEI (Bursa Efek Indonesia) alias IDX (Indonesia Stock Exchange) sendiri memang membagi dua sesi jam perdagangan pasar reguler. Dimana untuk Sesi I terjadi pada pukul 09.00 – 11.30, kemudian untuk Sesi II terjadi pada pukul 13.30 – 14.49. Dalam perdagangan yang digelar hari Senin sampai Jumat itu, nilai IHSG terus bergerak naik dan turun.

Posisi IHSG yang ada di zona merah ini sebetulnya sudah terjadi juga pada hari Senin (22/3) sebelumnya. Melemahnya IHSG pada hari Selasa (23/3) setelah sebelumnya menguat di awal perdagangan Sesi I itu diduga karena penurunan sektor industri dasar (1,32%), konstruksi (0,78%), infrastruktur (0,35%) sampai perdagangan (0,29%). Sementara sektor agriculture, consumer goods dan aneka industri menguat.

Baca juga: Inilah 8 Rekomendasi Saham Saat IHSG Ambruk, Layak Dibeli!

Pergerakan Investor Asing Hari Selasa (23/3)

Kontan melansir bahwa total volume perdagangan saham di BEI pada hari Selasa kemarin mencapai 19,57 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp11 triliun. Dari jumlah itu, 357 emiten saham melemah dan 151 emiten saham menguat. Untuk kelompok investor asing sendiri, net sell di seluruh pasar tercatat Rp74,95 miliar dan Rp17,73 miliar untuk net buy.

Dalam perdagangan siang kemarin itu, emiten saham yang diburu investor asing adalah sektor perbankan, terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Apa yang terjadi ini sejalan dengan kondisi pembukaan sesi I, dimana investor asing banyak memburu saham perbankan. Dua emiten lain yang mengalami net buy terbesar asing adalah BBCA dan BMRI.

Langkah perdagangan investor asing memang selalu disorot karena bagaimanapun juga, keberadaan mereka masih dominan lantaran memegang porsi cukup besar dalam market share BEI. Tak heran kalau performa pasar modal Tanah Air cenderung naik-turun sesuai aliran dana asing yang bersifat dinamis dan tentunya jangka pendek.

Namun ke depannya, investor lokal diharapkan bisa memegang kendali dalam pergerakan IHSG, sehingga tidak terpaku pada tindakan net buy atau net sell investor asing. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menyebut bahwa per 2 Oktober 2020, 51,67% kepemilikan saham di BEI adalah investor lokal dan 48,33% lainnya investor asing.

Melihat Daftar 10 Emiten Saham yang Diburu Investor Asing

Saat investor asing melakukan net buy (transaksi beli lebih besar daripada transaksi jual), IHSG biasanya menguat karena investor asing melihat kondisi pasar modal Indonesia membaik. Salah satu indikator inilah yang biasanya menjadi perhatian termasuk melihat daftar emiten saham yang diburu investor asing. Seperti daftar berikut yang terjadi hari Selasa (23/3) kemarin:

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Indeks Saham yang Ada di Bursa Efek Indonesia

1. BBRI – Rp96,2 miliar

gedung bank BRI di Jakarta
© Kompas

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, BBRI ada di posisi pertama daftar emiten saham yang diburu investor asing. Pada penutupan sore kemarin, BBRI tercatat menguat 40 poin (0,86%) dan mendarat di level 4.670. Padahal sehari sebelumnya, BBRI sempat melemah jadi 4.640. Raihan tertinggi BBRI dalam kurun waktu lima hari terakhir adalah 4.750 pada Jumat (19/3) pagi.

Sementara untuk titik terendahnya pada hari Rabu (17/3) siang pekan lalu, yakni 4.610. Dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp586 triliun, BBRI jelas akan selalu diburu.

2. SMMA – Rp85 miliar

Posisi kedua emiten saham yang diburu investor asing jatuh kepada emiten milik PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Perusahan yang bergerak di sektor keuangan ini tercatat melemah 50 poin (0,34%) pada penutupan Selasa sore kemarin dan ada di level 14.825. Sejak pekan lalu, pergerakan SMMA memang sudah mencuri perhatian.

Sempat anjlok ke level 13.375 hari Jumat (19/3) siang, 30 menit kemudian justru langsung menguat jadi 14.975. Meski kembali melemah jadi 14.825 hari Senin (22/3) sore, posisi emiten milik anak perusahaan Sinarmas Group ini tak berubah sampai penutupan Selasa kemarin.

3. INDF – Rp21,7 miliar

papan nama perusahaan Indofood
© Tumblr

Cukup mengejutkan bahwa emiten sektor Food and Beverages (FnB) justru ada di posisi ketiga dalam daftar emiten saham yang diburu asing. Dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk, INDF bahkan ditutup menguat cukup signifikan yakni 325 poin (5,12%) ke level 6.675 hari Selasa kemarin. Peningkatan ini sendiri sudah dimulai sejak INDF melemah ke level 6.350 hari Senin sore.

Jika melihat pergerakan INDF selama lima hari terakhir, titik terendahnya ada di level 6.300 pada hari Jumat (19/3) pekan lalu. Sedangkan pencapaian tertingginya adalah 6.700 di hari Selasa siang.

4. TOWR – Rp19,2 miliar

Emiten saham milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk ini bernaung di sektor infrastruktur. Kendati cukup diburu asing sepanjang hari kemarin, performa TOWR justru masih di zona merah. Emiten ini mencapai titik tertingginya yakni 1.140 hari Senin (22/3) pagi, ketika sesi perdagangan I dibuka. Sejak itu, TOWR selalu bergerak menurun hingga di posisi 1.090 di hari Selasa pagi kemarin.

Baca juga: Inilah Indeks Saham Terpopuler di Indonesia, untuk Acuan Membeli Saham

5. ACES – Rp13,3 miliar

gerai ACE Hardware
© kabarsemarang

Meningkatnya daya beli masyarakat Indonesia karena pandemi Covid-19 mulai bisa dikontrol, terutama sejak vaksin didistribusikan, rupanya membuat sektor ritel mulai bangkit. Emiten milik PT Ace Hardware Indonesia Tbk juga terlihat mulai bergerak setelah sempat anjlok ke level 1.505 hari Kamis (18/3) siang pekan lalu.

Sempat merangkak jadi 1.585 hari Senin (22/3) pagi, ACES justru tergelincir ke 1.550 sehari kemudian dan fluktuatif. Termasuk juga melemah 15 poin (0,95%) di penutupan kemarin sore dan bertahan di level 1.560.

6. UNSP – Rp12,8 miliar

Emiten milik PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk juga tercatat sebagai salah satu emiten saham yang diburu investor asing. Kendati begitu, perusahaan yang memproduksi minyak sawit (CPO) dan karet ini ditutup melemah 2 poin (1,68%) dan berada di level 117 kemarin sore. Posisi tertinggi UNSP tercatat di level 121 pada hari Rabu (17/3), Kamis (18/3), Jumat (19/3) dan Senin (22/3) pagi.

7. BTPS – Rp12,6 miliar

gedung bank BTPN Syariah
© infobanknews

Mengikuti jejak BBRI, BTPS adalah emiten perbankan kedua yang juga menarik perhatiang asing di hari kemarin. Saham milik PT Bank BTPN Syariah Tbk ini memang sempat meningkat ke level 3.650 hari Selasa (23/3) pagi. Hanya saja BTPS tergelincir dan akhirnya melemah 40 poin jadi 3.560 ketika sesi perdagangan I ditutup kemarin sore.

8. INTP – Rp10,2 miliar

INTP adalah saham perwakilan industri material konstruksi dalam daftar ini. Dimiliki oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk, INTP saat ini memang ada di zona hijau. Kendati ditutup melemah 325 poin (2,39%) ke level 13.275, Sebelumnya INTP sempat perkasa ke level 13.825 hari Jumat (19/3) pekan lalu yang kemudian jadi fluktuatif di awal pekan ini.

Baca juga: Apa itu Akses KSEI (Perlindungan Saat Sekuritas Saham Tutup Bubar)

9. KLBF – Rp9,2 miliar

KLBF bisa disebut sebagai satu-satunya perusahaan sektor kesehatan dalam daftar emiten saham yang diburu investor asing kemarin. Tentu dengan total kapitalisasi pasar Rp73,83 triliun, saham milik PT Kalbe Farma Tbk ini sangat layak diburu. Di lantai bursa, KLBF kemarin ditutup melemah 25 poin (1,56%) jadi level 1.575.

10. ASII – Rp8,1 miliar

gedung Astra International
© Astra

Terakhir sebagai penutup daftar emiten saham yang diburu investor asing adalah ASII. Saham milik PT Astra International Tbk ini bahkan tak bergerak dan setia di level 5.575 saat ditutup Selasa sore kemarin. Dalam lima hari terakhir, ASII yang kini masih di zona merah itu sempat melambung ke level 5.800 pada hari Kamis (18/3) pekan lalu.

Kesimpulan

Bagaimana? Sudah cukup beragam juga yang emiten-emiten saham yang diburu investor asing? Tentu Anda yang juga berkecimpung sebagai pelaku pasar modal, bisa mempertimbangkan sejumlah emiten tersebut. Entah bakal Anda lepas atau memilih untuk membelinya lagi, Anda harus paham betul kondisi pasar dan kemampuan keuangan masing-masing perusahaan.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar