Emas, Investasi Primadona di Tengah Pandemi

Sudah hampir satu bulan ini harga emas semakin menanjak seiring ekonomi yang semakin tidak pasti. Banyak masyarakat umum bertanya mengapa di tengah situasi yang tidak menentu, harga emas malah bisa semakin meningkat.

Jawabannya adalah karena nilai intrinsik yang terkandung dalam emas, apa itu nilai intrinsik? Nilai intrinsik adalah nilai yang terkandung dalam bahan pembuatan, sementara nilai nominal adalah nilai yang melekat pada benda tersebut setelah menjadi suatu produk.

Kita tahu bahwa nilai nominal satu gram emas dengan dengan nilai intrinsik dari satu gram bahan emas itu sendiri.

Ini berbeda dengan uang misalnya bertuliskan nominal Rp. 50.000, nilai bahan dari selembar kertas bertuliskan Rp. 50.000 ini sebenarnya  lebih rendah dari nilai nominal yang tertera. Sehingga uang kertas cenderung lebih rentan terdampak krisis ekonomi.

Jadi ketika selembar uang kertas sobek atau terpotong menjadi dua bagian, maka nilai nominal dari uang tersebut hilang. Uang Rp 100.000 yang tergunting jadi dua bagian tidak lagi bisa dipakai sebagai alat transaksi, meskipun bisa ditukarkan.

Namun emas, tidak berlaku yang demikian. Dalam kondisi seperti apa pun harga emas tidak akan terpengaruh dari kondisi fisiknya. Dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu, masyarakat kemudian banyak yang berlari mengamankan hartanya dengan membeli emas.

Kini banyak orang merasa ada ketidakpastian, merasa ada ekonomi yang memburuk, mereka merasa tidak percaya dengan uang kertasnya sendiri, mereka tidak percaya dengan negaranya sendiri, mereka beralih ke emas, karena emas asumsinya bisa dibawa kemana pun, ada nilai intrinsik yang setara dengan nilai nominalnya.

Lalu mengapa banyak orang memilih emas dan bukan produk lain untuk mengamankan uangnya? itu karena cara berpikir dari alam bawah sadar masyarakat yang meyakini harga emas akan selalu naik.

Alasan logisnya karena emas ada (fisik) barangnya dan dianggap naik terus, walaupun dia tidak akan selalu naik, karena suatu saat harganya bisa juga turun. Tapi pengalaman menunjukkan jarang sekali emas itu turun drastisr.

Hal ini tidak hanya terjadi pada emas, namun juga produk properti. Hanya yang membedakan, tidak semua orang bisa membeli properti. Selain itu proses jual properti juga relatif lebih sulit dibandingkan emas. Karena membeli emas cenderung lebih mudah dan bisa dilakukan meski dengan jumlah yang kecil, 5 gram saja misalnya.

Kini ada dua cara yang paling banyak digunakan dalam melakukan investasi emas, yaitu membeli dalam bentuk fisik atau dalam bentuk emas digital. Jika kamu membeli emas dalam bentuk fisik, pastikan mempunyai safe box yang aman. Tidak disarankan untuk menyimpan emas di dalam rumah karena rawan mengundang pencuri untuk membobol rumahmu.

Hari ini banyak perusahaan perbankan yang menyediakan layanan safe box, kamu cukup membayar biaya penyewaan safe box yang besarannya tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Dengan menyewa jasa safe box di perbankan maka simpanan emas milikmu akan lebih terjamin keamanannya.

Jika kamu tidak mau repot, maka belilah emas digital. Banyak perbankan, pegadaian dan perusahaan pengelolaan emas yang membuka layanan simpanan emas digital. Sebelumnya kamu harus pastikan bahwa penyedia jasa tersebut mempunyai kredibilitas dan tersertifikasi oleh OJK.

Investasi emas digital ini lebih mudah dan praktis, apalagi kini didukung dengan aplikasi layanan berbasis android. Kamu secara berkala bisa melihat grafik peningkatan harga emas dan bisa melakukan transaksi jual beli secara real time.

Investasi emas digital kini lebih digandrungi oleh generasi millenial karena mudah dan praktis. Bagi investor pemula yang tidak ingin ribet, emas memang menjanjikan kestabilan harga sehingga minim kerugian.

Baca juga: Inilah Jenis Investasi Terbaik di Indonesia, Pilih Mana?

Secara umum kami merangkum dari berbagai sumber tentang beberapa alasan mengapa kamu harus menginvestasikan sebagian uangmu dalam bentuk emas.

1. Emas Sebagai Alat Tukar Saat Krisis

emas

Dalam krisis global yang pernah terjadi dalam satu dekade terakhir, emas terbukti mampu bertahan dan tetap mempunyai nilai yang kuat dan bisa digunakan sebagai alat tukar. Dari sisi makro ekonomi, saat negara mengalami krisis maka emas bisa menjadi alat tukar.

Emas cenderung lebih bisa bertahan apabila terjadi inflasi mata uang, pada beberapa kasus malah lebih kuat dari mata uang itu sendiri. Terbukti saat ini dikala nilai tukar rupiah cenderung menurun, harga emas malah mengalami peningkatan. Sebagian orang menyadari hal ini dan mulai membelanjakan rupiahnya menjadi emas sebagai investasi masa depan yang menjanjikan.

2. Sebagai Dana Darurat

Emas bisa dicairkan kapan saja, tidak menunggu jangka waktu minimal seperti bentuk investasi lain. Dengan ini akan lebih fleksibel apabila suat hari kamu butuh dana dengan cepat dan mendesak, menjual emas adalah jalan keluar.

3. Tidak Ada Potongan

Jika kamu menabung emas di pegadaian, tidak akan ada pemotongan jumlah emas setiap bulannya. Kamu hanya akan dikenai biaya administrasi pertama kali di awal pembelian sebagai biaya penitipan. Keuntungan yang akan kamu dapatkan adalah dari selisih harga beli dengan harga jual di kemudian hari.

4. Lebih Aman

Emas mampu terhindar dari inflasi dan suku bunga tinggi, karena fluktuasi harga emas tidak se-ekstrim fliuktuasi instrumen investasi lainnya. Bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan aman, maka emas adalah pilihan yang tepat.

Setidaknya ada 20% dari portofolio investasi yang berupa emas, ini menjadi aset penolong apabila investasi lain mengalami penurunan yang berpotensi kerugian.

5. Jelas Menguntungkan

Meskipun emas tidak menghasilkan return cash flow seperti jenis investasi valuta asing atau crypto, tapi menyimpan emas dalam jangka panjang membuat nilai emas semakin naik atau yang disebut dengan capital gain.

Capital gain adalah selisih nilai dari harga beli dengan harga jual, untuk mendapatkan capital gain yang optimal kamu harus membeli emas saat harganya sedang murah dan menjualnya saat harga emas sedang mengalami kenaikan. Harga emas cenderung relatif murah apabila ekonomi sedang dalam keadaan stabil.

Lalu kapan harga emas naik, yaitu apabila ekonomi global sedang mengalami kemerosotan. Karena banyak orang ingin menyelamatkan nilai uang yang mereka miliki dengan membeli emas, maka ketika itu banyak penawaran untuk emas yang terjadi di pasar global.

Jadi bagaimana sobat millenial? Jangan ragu untuk berinvestasi emas karena tidak akan rugi. Tentukan dulu mau membeli emas dalam bentuk fisik atau digital.

Baca juga: Belajar Saham, Cara Memulai Berinvestasi Saham Dengan Aman

Apapun bentuknya, emas memang primadona pilihan dalam hal investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Karena investasi adalah cara kamu menggunakan uang dengan cerdas.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.