7 Emiten Rumah Sakit Dengan Potensi Keuntungan Berlipat

Pandemi mengingatkan banyak orang akan pentingnya kesehatan dan semakin ramainya Rumah Sakit. Ini adalah 7 emiten rumah sakit dengan potensi keuntungan berlipat di masa pandemi

Setidaknya ada 7 rumah sakit yang sahamnya melantai pada bursa efek. Banyaknya orang yang mengakses layanan kesehatan semakin mengerek kinerja emiten rumah sakit.

Menurut beberapa ahli, saham rumah sakit masuk dalam kategori saham defensif. Yaitu saham yang masih bisa menyediakan pengembalian konsisten pada investor bahkan ketika ekonomi sedang mengalami penurunan.

Apalagi pada saat ekonomi melemah karena pandemi Covid-19 saat ini, saham defensif menjadi pilihan tepat untuk berinvestasi.

Malahan beberapa rumah sakit mencatat kenaikan harga, salah satunya adalah karena layanan konsultasi jarak jauh antara pasien dengan dokter.

Lalu ada juga yang membuka paket layanan isolasi mandiri untuk masyarakat menengah ke atas. Tentu layanan ini sangat menjamin kenyamanan tempat dan makanan selama masa isolasi.

Biasanya rumah sakit yang seperti ini adalah yang dimiliki oleh perusahaan swasta. Bertumpu pada layanan yang istimewa dan dokter spesialis unggulan. Jangan tanya soal harga ya, pasti mahalllll.

Karena mahal inilah maka bisa memberikan pengembalian bagi para investornya. Bayangkan kalau rumah sakit yang melantai di bursa efek hanya melayani pasien BPJS, mau dapat keuntungan darimana. Hehehe.

Harga rata-rata emiten rumah sakit ada pada angka 500 – 2.000 rupiah. Tapi ada juga lho yang sampai 9.000 rupiah.

Baik, karena Anda sudah penasaran maka akan segera kita ulas satu persatu 7 emiten rumah sakit yang bisa jadi pilihan investasi saham.

1. PT Bundamedik Tbk (BMHS)

PT Bundamedik Tbk merupakan perusahaan penyedia layanan kesehatan dengan kelengkapan teknologi medis modern.

Bundamedik memiliki beberapa rumah sakit di derah Jabodetabek, misalnya Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Jakarta, Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta, Rumah Sakit Umum Bunda Margonda, Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Citra Ananda, BIC Pacific Place & BIC Vida Bekasi.

Ada satu rumah sakit juga di kota Padang, yaitu Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang.

Kemudian juga mengelola beberapa klinik kesehatan dan laboratorium seperti Morula IVF Indonesia, Diagnos (Lab), Bunda Global Pharma, Emergency Response (ER), Bunda Diklat Indonesia, IRSI (Lembaga Ilmu Reproduksi Indonesia), Prima Dental, Indonesian Medical Tourism Board (IMTB) dan Daima Norwood Menteng.

Dengan rumah sakit dan klinik sebanyak itu, tentu potensi cuan sahamnya juga lumayan. Harga sahamnya sekitar 1.000 rupiah per lembarnya dengan kode BMHS.

Sebagai inovasi dan kepedulian perusahaan pada masa pandemi, baru-baru ini perusahaan membantu pemerintah dlam menyukseskan program vaksinasi.

Beberapa rumah sakit milik Bundamedik juga melakukan layanan poliklinik dan imunisasi balita berbasis drive thru.

Ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang tua untuk memeriksakan kesehatan balita tanpa harus khawatir balitanya terpapar Covid-19.

Karena layanan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan memisahkan diri dari keramaian rumah sakit.

2. PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE)

Perusahaan ini memiliki beberapa rumah sakit yang mengembangkan layanan kesehatan berbasis teknologi dan training center untuk dapat menghasilkan tenaga profesional dalam layanan kesehatan.

Beberapa rumah sakitnya menyebar di banyak kota antara lain :

  • RS Metro Hospital Cikupa
  • RS Metro Hosiptal Cikarang
  • RSIA Mitra Husada Sidoarjo
  • RSU Kartini Mojokerto
  • RS Bunda Sejahtera Tangerang
  • RSIA Santo Yusuf Jakarta Utara
  • RS Bina Sehat Mandiri Jakarta Barat
  • RS Bunda Mulia Bekasi

Memiliki visi perusahaan “Menjadi penyedia layanan kesehatan terpadu, terkemuka dan terpercaya”. PT Metro fokus pada kebutuhan konsumen kesehatan dan juga peningkatan sumber daya manusia profesional.

Mulai melantai pada Maret 2020, IPO pertama mampu meraih dana segar sebanyak 1,1 Triliun. Dengan kode saham CARE, harga sahamnya per lembar saat ini adalah 400 rupiah. Murah meriah kan gaes.

Meski merupakan perusahaan swasta, namun beberapa rumah sakit milik PT Metro juga melayani pasien BPJS. Ini sebagai bentuk perhatian kemanusiaan tanpa melupakan tujuan, yaitu keuntungan.

3. PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL)

Medikaloka menyediakan beberapa layanan unggulan dan spesifik pada setiap rumah sakitnya. Jika Anda pernah mendengar nama Rumah Sakit Hermina pada beberapa kota, nah itu adalah jaringan rumah sakit milik perusahaan.

Jaringan rumah sakit Hermina menyebar di 30 kota di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Total kapasitas seluruh jaringan rumah sakitnya mempunyai kapasitas 3.000 tempat tidur.

Juga memiliki dukungan 2.800 dokter dan berbagai teknologi mutakhir seperti General X-Ray and Ultrasound, Mammography, CT-Scan, Cath-Lab dan Endoscopy.

RS Hermina juga mempunyai layanan unggulan seperti Gigi Spesialistik, Hemato Onkologi, Klinik Tumbuh Kembang, pelayanan Jantung, Perina (perawatan bayi).

Sedangkan layanan spesifiknya yaitu Akupuntur, layanan anak, bedah plastik, forensik, medikolegal, jantung, syaraf, kulit, dan paru.

Layanan kesehatan Medikaloka sangat beragam dan lengkap. Sehingga bisa dibilang bahwa rumah sakitnya merupakan onestop health solution, kalau istilah jaman sekarang.

Hermina juga memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat termasuk melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (“JKN”).

Ini merupakan komitmen untuk menyediakan layanan kesehatan berstandar tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Hermina Hospitals terus senantiasa memberikan pelayanan rumah sakit umum berlandaskan nilai-nilai “Tumbuh, Sehat, Berumur Panjang”. Bahkan masyarakat menyematkan predikat “Rumah Sakit Sayang Anak dan Sayang Ibu” bagi jaringan RS Hermina.

Anda bisa turut investasi pada Medialoka Hermina dengan mencari kode saham HEAL dengan harga 1.000 – 1.500 rupiah tiap lembar saham.

4. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (Mika)

Melantai pada Maret 2015, kini harga saham MIKA sudah mencapai 2000 rupiah. Ada 38 persen saham yang go public, dengan mayoritas saham adalah milik PT Griyainsani Cakradaya.

Berawal dari rumah sakit bersalin sederhana pada tahun 1989 di Jakarta Timur, kemudian berbadan hukum pada tahun 1995 dan menjadi perseroan pada tahun 2014.

Kini jaringan Mitra Keluarga meliputi 16 rumah sakit Mitra Keluarga dan 9 rumah sakit dalam naungan Kasih Group.

Keseluruhan rumah sakit dalam jaringan ini mampu melayani 186,1 ribu pasien rawat inap dan 2,1 juta pasien rawat jalan, dengan 1.632 dokter, 5.784 tenaga medis dan 1.603 karyawan non-medis.

16 rumah sakit itu menyebar di beberapa daerah seperti Bekasi, Depok, Sukabumi,Cirebon, Tegal, hingga Surabaya.

Hampir semua rumah sakit Mitra Keluarga mempunyai layanan konsultasi kesehatan secara daring. Ada juga form untuk membuat janji dengan dokter dan juga tes Covid-19.

Mitra Keluarga juga melengkapi layanan dengan teknologi mutakhir seperti ESWL, Bonedensinometri, Laparoskopi, Arthroscopi, dan Mammografi.

5. PT. Royal Prima Tbk (PRIM)

Royal Prima berdiri pada tahun 2013 oleh Dr. I Nyoman Enrich Lister. Royal Prima mempunyai 2 rumah sakit paling besar di Sumatera, yaitu Royal Prima Medan (RPM) dan Rumah Sakit Royal Prima Jambi (RPJ).

7 emiten rumah sakit

Meski termasuk perusahaan baru, namun Royal Prima mampu unggul dalam memberikan layanan kesehatan dengan profesional.

Memiliki visi “Menjadi Rumah Sakit Unggulan  pada bidang pelayanan kesehatan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan kesehatan dengan mengutamakan kepentingan kesehatan masyarakat”.

Visi ini tampak dari aneka layanan yang dimiliki oleh rumah sakit Royal Prima ,misalnya Kamar kelas III sampai kelas VIP kelas internasional, ICU yang nyaman, Fisioterapi, Endoskopi, dan kamar bersalin.

Jika Anda membuka laman resminya, Anda akan melihat beberapa foto dari setiap ruangannya. Benar – benar pelayanan kelas sultan.

Hanya dengan dua rumah sakit saja, Royal Prima mampu mencatatkan keuntungan hingga miliaran rupiah.

Pada tahun 2019, Royal Prima mendapat keuntungan sebesar 174 miliar rupiah, dengan laba bersih 2,3 miliar.

Sedangkan pada tahun 2020 lebih banyak lagi yaitu 260 miliar rupiah, dengan laba bersih 38 miliar rupiah. Gila gak tuh, lonjakannya sampai 1000 persen lebih. Mantap djiwaaaa!!

Anda bisa turut menjadi investor rumah sakit Royal Prima dengan kode PRIM, harga tiap lembarnya 300 rupiah per lembar saham.

Baca juga : Ada Varian Baru Covid-19, Seperti Ini Performa Emiten Saham Minyak

6. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME)

Apakah Anda familiar atau pernah mendengar tentang rumah sakit OMNI? Ini adalah rumah sakit dalam naungan PT Sarana Meditama.

7 emiten rumah sakit

Mempunyai nama keren OMNI Hospitals Group, sebagai sebuah jaringan rumah sakit indonesia dengan standar manajemen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan profesional.

OMNI Hospitals Group sampai saat ini telah melayani lebih dari 3 juta pasien, dengan 30.000 operasi bedah, dan 210 para ahli medis.

Target dari semua rumah sakit OMNI adalah untuk memperoleh akreditasi internasional (JCI). Tentu akreditasi ini bisa diperoleh dengan layanan kesehatan berkualitas.

Beberapa rumah sakit OMNI ada pada wilayah Jabodetabek yaitu OMNI Hospital Pulomas, OMNI Hospital Alam Sutera, OMNI Hospital Cikarang dan OMNI Hospital Pekayon.

Beberapa layanan unggulan dari rumah sakit OMNI adalah :

  • Cardiovascular Center
  • Orthopaedic Center
  • Neurosciences Center
  • Fertility Center
  • Urology Center
  • Obstetrics & Gynecology Center
  • Pediatrician Center
  • Internist Center

Kode saham PT Sarana Meditama adalah SAME, dengan harga emiten sebesar 500 rupiah tiap lembarnya.

7. PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO)

Ini adalah salah satu rumah sakit mewah yang pernah saya kunjungi, rumah sakit Siloam. Tentu saya merasa memasuki sebuah mall alih-alih rumah sakit. Saat itu saya mendadak ndeso.

7 emiten rumah sakit

PT Siloam merupakan salah satu perusahaan yang menjadi bagian dari Lippo Group. Awalnya pafa tahun 1996 Lippo bekerja sama dengan rumah sakit Gleneagles untuk membangun layanan kesehatan.

Pada tahun 2010, Siloam Hospitals membangun rumah sakit khusus pendidikan. Berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran dan School of Nursing (SoN) Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology (MRIN).

Kemudian pada tahun 2013, PT Siloam pertama kali melantai pada bursa efek dengan kode SILO. Kini harga sahamnya mencapai 8 ribu rupiah tiap lembar. Keren banget rumah sakit yang satu ini.

Jaringan rumah sakit Siloam kini menjadi salah satu rumah sakit dengan jangkauan pelayanan yang paling luas.

Kini jaringan Siloam Group menyebar pada beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sumaera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Jabodetabek.

Dengan total 17 rumah sakit dan 20 klinik yang fokus pada pelayanan kesehatan komprehensif sesuai kebutuhan masyarakat.

Siloam juga mempunyai aplikasi layanan dengan respon dan kecepatan akses yang bagus. Anda bisa melakukan layanan konsultasi kesehatan daring dan membuat janji dengan dokter via aplikasi.

Kesimpulan

Mungkin beberapa dari kalian baru tahu kalau ternyata ada lho rumah sakit yang sahamnya bisa dibeli secara terbuka, ya contohnya 7 emiten rumah sakit diatas.

Jadi jangan cuma kalau sakit saja baru kepikiran rumah sakit, ternyata kalau butuh cuan juga bisa jadi alternatif lho.

Pilih saja dulu satu dari 7 emiten rumah sakit diatas, siapa tahu jadi ketagihan cuannya bukan sakitnya. hehe.

  • Leverage 1:500
  • Min Deposit : $25
  • 50% Bonus setiap deposit
  • Perlindungan Saldo Negatif
  • Spread mulai 0,7 Pips
  • Platform: Metatrader MT4, MT5
  • Regulasi: IFSA (St. Vincent Grenadines)
  • Copy Trading
  • Akun Islami
  • Kontes !
  • Broker Forex & CFD Teregulasi Internasional
  • Min Deposit $100 ( Akun Standar )
  • Leverage hingga 1:3000
  • Platform Trading MT4,MT5, dan Terminal Trading
  • Bebas Biaya Komisi
  • Bonus $5 untuk pengguna akun baru
  • Tersedia akun Cen, Mikro dan Standar

Disclaimer On.

Pandangan diatas merupakan pandangan dari Sahamtop.com, Kami tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian kamu sebagai investor dalam transaksi. Keputusan tetap ada pada Investor.

Tinggalkan komentar